>>> JUAL RUNNING TEXT LED MURAH <<< UNTUK TEMPAT IBADAH, PERKANTORAN, PERTOKOAN atau USAHA LAINNYA >>> Cack Sye 081332231151 - PIN BBM D1661A99

Kamis, 18 Februari 2010

GERAK dan PERUBAHAN

Beberapa Waktu lalu Dalam status Facebook saya menulis Status " Bergerak akan melahirkan perubahan."
dan banyak Coment yang masuk dan Menyimpulkan tentang gerak dan vitalitas Gerak ; ada yang bilang untuk meningkatkan Vitalitas gerak Harus minum Jamu. ada yang bilang Saru ... dan banyak lagi yang lain.
Dari berbagai Sumber yang saya Ambil; disini saya mencoba menuliskan Kesadaran untuk BERGERAK. Baik dengan Raga ( Fisik ) ataupun dengan Jiwa ( Hati dan Fikiran ).

Maka BERGERAKLAH !

* Hidup harus bergerak

Hidup sebenarnya identik dengan gerak. Sama dengan kematian yang identik dengan diam. Karena itu bergerak, beraktifitas, melakukan berbagai eksperimen, berkreasi, berinovasi dan sebagainya merupakan keadaan yang mutlak dalam hidup. Tanpanya kehidupan bukan saja tanpa makna, tapi membawa bencana.
Di balik segala kemajuan, kesuksesan, dan kejayaan selalu tersimpan banyak rahasia. Salah satu rahasia itu adalah peran orang-orang yang tak henti bergerak, Bergeraklah Kemanapun kita ingin bergerak; Impikan saja apa yang ingin kita impikan, pergi saja kemanapun kita ingin pergi, jadilah sebagai sosok yang kita inginkan, karena kita hanya memiliki satu buah kehidupan dan satu buah kesempatan untuk dapat melakukan semua hal yang kita inginkan.
"Kita hanyalah mahluk hidup, partikel - partikel debu yang beterbangan berputar - putar di dalam kehampaan abadi dan tak terhingga. Diri kita hanya untuk menyerah dan patuh. Jika kita mencintai, cinta kita juga tidak berasal dari kita, juga bukan kepunyaan kita. Sekiranya kita bahagia, kebahagiaan kita tidaklah dalam diri kita, tapi dalam kehidupan itu sendiri."
Banyak hal penting layak dicatat, sejauh mana dinamika dan gerak hidup membuahkan tonggak-tonggak kebesaran, dalam bermacam bidang,

1. Bergerak akan melahirkan perubahan.
Titik pertama setiap kesuksesan dimulai dari perubahaan. Artinya seseorang harus mau berubah, dari “apa adanya menjadi ada apa-apanya”, Dan, titik awal perubahan itu ada pada kehendak dan kemauan untuk bergerak.

2. Bergerak akan melahirkan sesuatu yang baru.
Penemuan-penemuan baru dalam perjalanan intelektual manusia, berawal dari gerak. Ketika orang-orang yang dikaruniai Allah itu terus menerus meneliti dan mengkaji.

3. Bergerak dapat melipat gandakan bobot hidup amal kebaikan.
Karena setiap gerak memakan tenaga, maka setiap gerak dalam hidup akan mendapat imbalan yang semestinya. Bahkan bisa lebih.

Tiga hal diatas, hanya sedikit gambaran dari manfaat bergerak. Masih banyak manfaat lain. Masih banyak pula orang-orang sukses di pentas sejarah, lantaran mereka tak pemah berhenti bergerak. Bahwa siapa yang bergerak, berbuat, dan menabung jerih payah, akhirnya akan memetik buah kepayahan itu. Wallahu’alam.

* Jangan asal bergerak.

Ada rambu penting yang harus diperhatikan dalam bergerak dan beraktivitas. Karena tidak sedikit sebuah aktivitas yang sudah diawali dengan niat yang baik, akan rusak di tengah jalan. Banyak pilihan langkah yang dimulai dengan keinginan dan maksud yang mulia, namun nilai-nilai itu tercemar saat rencana tengah digulirkan.
Hidup adalah pilihan. Sedang pilihan adalah gerak itu sendiri yang pasti memiliki risiko atau kemungkinan salah, agar kita bisa meminimalisir kesalahan dan kegagalan.
Caranya, sebelum bergerak dan menentukan suatu langkah, kita mengidentifikasi berbagai risiko yang kemungkinan terjadi, Setelah bergerak, seandainya melakukan kesalahan, jangan menyesalinya berlarut-larut hingga membuat diri tidak berdaya untuk berbuat yang lebih baik. Bukan menganggap ringan kesalahan, tapi kita harus berusaha agar sebuah risiko negatif bisa menjadi awal keadaan yang lebih baik. Kesalahan dan kekeliruan akan menjadi pengalaman baru, persepsi baru, pengetahuan baru, untuk digunakan di masa selanjutnya. Tapi tetap ingat,
jangan asal bergerak. Berhati-hatilah dlm bergerak gerakanmu ... , bergerak atau diam kita pasti di tanya. Wallahu’alam.

* Tiga dimensi gerak.

Gerakan yang harus dipelihara adalah aktivitas yang meliputi seluruh aspek tubuh. Minimal ada tiga bentuk gerak yang harus diperhatikan:

1. Gerak Rasa.
Bisa juga disebut dengan gerak hati. Artinya adalah aktifitas kalbu yang dapat memberi kesegaran dan pencerahan batin.

2. Gerak Fikir.
Maksudnya adalah aktivitas pemikiran dalam bentuk suplai ilmu pengetahuan. Gerak fikir bisa dilakukan dengan membaca, meneliti, berdiskusi, memperdalam sebuah ide, mencari solusi masalah, dan sebagainya. manfaat gerak fikirnya bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk orang lain.

3. Gerak Fisik.
Ada banyak otot dalam tubuh kita. Hampir sama dengan adanya motor yang memberi kita kemampuan untuk bergerak. Sama dengan sebuah mesin yang menurun kemampuannya bahkan rusak bila tidak digunakan dalam waktu lama, otot-otot ini juga akan berkurang kemampuannya bila tidak aktif dalam waktu yang cukup lama. Karena itulah, gerak fisik atau gerak badan itu menjadi penting. Terlebih ketika dunia tekhnologi telah banyak mewakili tenaga manusia. gerak fisik menjadikan seseorang merasa lebih nyaman, mengurangi potensi marah atau frustrasi, mencerdaskan daya pikir, mempercantik tubuh dan kulit, menambah tenaga dan tidak mudah merasa lelah. Wallahu’alam

Bagaimana menumbuhkan vitalitas gerak dalam hidup? Beberapa langkah berikut ini bisa dirujuk untuk mewujudkannya:

I. renungi makna hidup kita masing-masing.

Hidup itu konstan bergerak dan dinamis. Ia bisa diibaratkan angin yang meliuk-liuk di bawah lembah, lalu menanjak ke atas bukit. Karenanya ada orang yang mengatakan, mencoba mengartikan hidup sama dengan mencoba mengartikan angin yang tak dapat dilihat mata pada satu titik perjalanan angin tersebut. Sulitnya memaknai hidup karena dinamika dan gerak yang berlangsung pada hidup itu sendiri. Dan setiap orang tentu akan berbeda-beda membuat makna hidupnya, sesuai dengan perjalanan dan arah hidup yang dia lalui.
Di sinilah seseorang akan terdorong untuk terus bergerak, mengevaluasi langkah, meluruskan sikap, mengatasi rintangan, mewaspadai segala ancaman yang menghalanginya dari memperoleh hidup yang bermakna.

II. hargai apa yang kita lakukan.

Pernah merasa hampa ketika bangun di pagi hari? Merasa bahwa dalam pikiran, kita harus melewati rutinitas yang itu-itu saja.
Tapi merasa bahwa pekerjaan kita tidak berharga, hanya sebagai rutinitas, akan menjadikan kita sendiri malas untuk bergerak.

III. memasang target dalam hidup.

Baik target jangka pendek maupun jangka panjang. Hidup ini punya tujuan.
Satu hal perlu diingat, tak ada target yang tidak diimbangi dengan kemauan dan kreativitas. Kuncinya memang ada pada dua kata tersebut. Rasa bosan, kejenuhan, keengganan untuk bergerak, rasa takut terhadap risiko, harus dinetralisir dengan kemauan dan kreativitas kita sendiri. Buatlah aktivitas kita berharga dengan dinamika yang kita ciptakan sendiri melalui perencanaan dan penentuan target.

IV. miliki basis komunitas.

Dalam teori komunikasi massa, basis komunitas adalah realitas hidup yang terdiri dari individu-individu yang saling mengenal dan berinteraksi di suatu wilayah untuk mewujudkan cita-cita bersama. Apa manfaat lain dari memiliki basis komunitas atau hidup berjama’ah? Sebuah jama’ah akan menjadikan masing-masing orang di dalamnya jauh dari rasa putus asa, tidak larut dalam kegelisahan dan kekecewaan dalam menjalani berbagai misi hidup. Semua yang membaca sejarah mengetahui bagaimana keras dan sulitnya fase perjuangan Rasul dan para sahabat, tapi mereka berhasil melewati semua itu.

V. mengingat bahwa seluruh unsur kehidupan ini bergerak cepat.

Ketidakmampuan kita untuk mengiringi gerak kehidupan akan memunculkan kesulitan bagi kita sendiri untuk menjalani hidup dan bahkan bisa membuat kita mati.
Saat ini semuanya masih bergetar dinamis. Masih ada waktu bagi kita untuk menjalankan tugas-tugas kita. Tidak masuk akal bila seluruh alam semesta bergerak memenuhi tugas yang dibebankan, tetapi kita justru berdiam diri.
Belum ada logika apapun yang bisa menerima sikap diam di tengah dunia yang bergerak. Keengganan bergerak karena alasan apapun hanya akan memunculkan keadaan yang lebih berat daripada kesalahan yang muncul karena risiko yang pasti ada dalam bergerak. Wallahu’alam.

* Keluar dari badai kesulitan.

Kesulitan pasti ada. Dalam hidup ini, kesulitan adalah bagian dari kehidupan yang tak terpisahkan. Allah telah menciptakan segala yang ada berpasangan. Ada malam ada siang. Ada tinggi ada rendah. Ada kemudahan ada kesulitan.
Karena kesulitan tak mungkin terelakkan, kita dituntut untuk mempersiapkan diri dalam menghadapinya. Tidak sedikit yang sukses keluar dari kesulitan yang terjadi. Tetapi juga tidak jarang yang jatuh terjerembab dalam kesulitan yang lebih rumit. Ini dampak dari dahsyatnya hantaman kesulitan membentur kita. Sementara kekuatan kita untuk bertahan tidak sekuat dahsyatnya kesulitan itu. Akhir-nya, jangankan untuk keluar dari kesulitan, bertahan pun sulit.
Tentu kita ingin selalu menjadi pemenang dari setiap pergumulan hidup. Maka kiranya tips berikut dapat membantu kita untuk bertahan dalam kesulitan. Serta rnenuntun kita keluar darinya sebagai orang yang bisa tersenyum karena mendapat kalung juara.

> Sandarkan Diri Ini Kepada Dzat Yang Maha Menyelesaikan.

Manusia adalah makhluk yang lemah. Dia butuh pegangan yang kuat. Karena perjalanan dunia ini tidak datar. Kekuatan yang dimiliki hanya sebatas usaha yang sama sekali tidak menentukan. Banyak perkiraan dan rencana matang yang meleset. Karena memang di balik ini semua ada kekuatan Dzat Maha kuat yang menentukan.
Dalam keadaan seperti ini, tidak ada jalan lain kecuali kita “rnelangit“ rnencari solusi di sana. Pintu solusi dari langit akan seialu dibuka selama kita membuka pintu hati kita untuk menerima keputusan Allah. Ketenangan itu diikuti oleh doa tulus yang didengar Allah. Allah menggantikan musibah dengan yang lebih baik, seperti yang ia minta. Rasulullah menggantikan kedudukan suami-nya. Yang akan mendampinginya dan mengurus putra-putrinya. Yang mengangkatnya menjadi Ummul Mukminin. Suatu kebanggaan, ketika kelak di hari kiamat dibangkitkan dengan status istri manusia termulia, Rasulullah. Kepasrahan yang tulus akan melahirkan solusi.

> Sadarilah Kesulitan Pasti Datang.

Kesadaran terhadap sesuatu membuat orang tidak tercengang dan akhirnya terduduk ketika sesuatu itu tiba. Dia akan mempersiapkan mental untuk menjemput kedatangannya.
Mereka yang tenang dalam menghadapi musibah, akan lebih cepat terlepas dari kesulitan itu. Bahkan dialah yang akan mampu membimbing yang lain untuk mengikuti jejaknya dalam menghadapi kesulitan. Maka di samping optimisme, munculkan pula kemungkinan terburuk dari rencana itu. Ciptakan kesadaran mulai hari ini bahwa musibah pasti akan datang menghampiri. Sadarlah bahwa orang-orang yang kita cintai pasti akan pergi. Sadarlah suatu saat dunia yang kita genggam saat ini juga ada saatnya hilang. Sadarlah tidak semua yang kita lakukan akan kita raih sebagaimana yang kita harapkan.

> Berbagilah dengan Orang yang Dekat.

Manusia adalah makhluk sosial, siapa pun dia. Dia masih butuh orang lain. Apalagi di saat-saat sulit. Berbagi cerita duka yang sedang mendera merupakan bagian dari solusi. Tentu bukan kepada sembarang orang kita bercerita. Kita harus memilih orang itu. Yaitu mereka yang istimewa dalam kehidupan kita. Yang mampu menghibur, menasehati sampai membantu mencarikan solusi.

> Sabar dan Teruskan Munajat serta Do’a.

Ada kenikmatan, ada pula kesulitan. Maka, Rasul mengajarkan dua hal untuk mensikapi keduanya. Syukur dan sabar. Keduanya baik untuk kehidupan seorang mukmin
Sabar bukan berarti diam. Sabar bukan berarti kita tidak boleh menangis dan sedih. Sabar bukan berarti kita tidak boleh mencari bantuan untuk mendapat solusi.
Sabar adalah suatu sikap menerima musibah sebagai bagian dari taqdir. Sabar adalah ketenangan yang melindungi dari penyesalan yang tak berujung. Yang akan menyebabkan kesengsaraan semakin berat dan stres menjangkiti. Sabar menstabilkan kondisi hati yang sedang labil karena kesulitan. Dengan jiwa dan hati yang stabil akan membuka jalan lebih lebar menuju solusi. Kemudian, bantulah solusinya dengan munajat dan do’a. Adukan segala kesulitan kita kepada Allah. Di tengah malam, di saat manusia terlelap dalam mimpinya, kita bermunajat. Kita adukan permasalahan kita dalam sujud panjang kita. Tangan kita tengadahkan sambil berurai air mata penuh harap akan pertolongan-Nya. Doa-doa pun meluncur deras seiring desakan-desakan hati yang sudah lelah terbebani kesulitan.
Perbanyaklah doa. Tidak rugi orang yang banyak berdoa. Karena tidak ada doa yang tidak dikabulkan, jika kita memenuhi seruan Allah. Memang, kadang apa yang kita minta tidak kunjung tiba. Tetapi pengabulan doa bukan hanya itu bentuknya. Kadang kala Allah mengabulkannya dengan cara menjauhkannya dari musibah.
Atau Allah menyimpannya untuk kekayaan simpanan kita di akhirat sana.
Kesulitan adalah keniscayaan kehidupan. Tetapi tak ada sedikitpun alasan untuk kita terkalahkan oleh kesulitan itu. Wallahu’alam.

* Tekanan.

Tidak ada orang yang menyukai tekanan. Semua kita akan selalu berusaha menghindari segala bentuk tekanan hidup. Tekanan mencabut kenyamanan hidup kita, dan dalam banyak hal, membatasi ruang gerak kita, serta menyulitkan proses kreativitas kita.
Tapi sejarah justru membuktikan, bahwa karya-karya kepahlawanan sebagian besar malah lahir di tengah tekanan-tekanan hidup yang berat dan kompleks. Sejarah tampaknya tidak ingin memberikan gelar kepahlawanan dengan mudah. Ia memaksa setiap orang membayar harga yang mahal untuk itu. Jadi apabila dalam konteks kecenderungan manusiawi kita tidak menyukai tekanan hidup, maka dalam konteks pengembangan kepahlawanan, kita justru membutuhkan rangsangan tekanan hidup untuk meledakkan potensi-potensi kita yang terpendam. Walaupun kenyataannya tidak semua orang bisa sukses melewati tekanan, tapi para pahlawan mukmin sejati selalu muncul dari balik tekanan-tekanan hidup yang kompleks.
Tampaknya memang ada rahasia yang tersembunyi disini. Para pahlawan mukmin sejati itu selalu dapat mempertahankan kunci-kunci yang membentuk daya hidup mereka; mereka selalu dapat mempertahankan harapan dan optimisme hidup, pikiran positif dan kegembiraan jiwa, obsesi kepahlawanan dan semangat perlawanan. Seakan-akan di dalam jiwa mereka, ada bunker yang menjadi tempat persembunyian kunci-kunci daya hidup itu, yang selamanya tidak akan tersentuh oleh serangan bombardir tekanan-tekanan hidup.
Itulah yang membuat mereka selalu tampak santai dalam kesibukan, tersenyum dalam kesedihan, tenang di bawah tekanan, bekerja dalam kesulitan, optimis di depan tantangan, dan gembira dalam segala situasi. wallahu’alam.

* Dalam gerak ada kehidupan.

Di bukit Uhud yang memerah, pertempuran besar baru saja usai. Orang-orang mulai beranjak. Perlahan. Dalam sisa-sisa tenaga yang berserakan. Darah pekat bergumul dengan debu. Ada banyak perih memagut tulang dan daging yang koyak. Mayat-mayat bergelimpangan. Rasulullah terluka. Orang-orang besar gugur dalam puncak kehormatannya. bahwa hidup harus bergerak, Meski setiap gerak punya risiko yang beragam.
Jadi, adanya risiko dari sebuah gerak dan dinamika hidup, tidak berarti orang lantas harus diam. Yang penting bagaimana semuanya dilakukan dengan ikhtiar yang maksimal. . Maka, dalam kehidupan sehari-hari pun, dinamika gerak itu harus berdasarkan keputusan-keputusan yang kuat. Keyakinan yang bulat, tekad yang besar, dan dukungan informasi yang memadai. Demikian pula pada saat aktifitas hidup itu sedang berjalan. Harus dilakukan dengan cara dan teknik yang baik. Sesudah itu, bila kemudian terjadi hal-hal yang buruk, maka itu adalah risiko dari sebuah gerak, yang Allah SWT berikan kepada hamba-hamba-Nya. Sebagai karunia yang punya banyak warna tapi tetap satu makna.
Segala yang ada di dunia ini bergerak. Bumi dan seluruh isi alam semesta ini bergerak. Bahkan, atom, unsur terkecil dari sebuah benda, juga terus bergerak. Semakin lama ia begerak, semakin besar massa yang ditimbulkan. Karena di dalam gerak ada kehidupan. Bahkan hidup hanya bisa disambung dengan gerak.
Segala kebesaran hidup ini dibangun orang-orang yang biasa bergerak. Karena jasa orang-orang yang terus bergerak itulah, hidup ini terus punya dinamika.
Kita tak boleh berhenti bergerak. Kecuali sekedar jenak-jenak yang kita perlukan untuk mengambil bekal dan istirahat. Hidup ini akan terus berdenyut. Dengan atau tanpa kita. Terlalu tragis untuk tergilas dinamika hidup, lantaran kita memilih banyak diam. Banyak ragam dan ruang gerak untuk kita, sebagai muslim, sebagai pegawai, sebagai student, sebagai pengusaha, politikus, atau sebagai apa saja. Berdenyutlah. Bergeraklah. Agar kita tak mati sebelum waktunya. Wallahu’alam..

* Jangan halangi cinta-Nya.

Ternyata kita masih di sini. Di dunia ini. Hidup dan belum mati. Mungkin ada duka di antara kita. Yang sakit, yang dicoba, atau yang diuji dengan bencana. Tapi sesungguhnya, keseluruhan hidup kita adalah karunia.
Mari sama-sama saling mendo’akan, agar Allah SWT mengampuni dosa dan kekhilafan kita… Agar Allah terus mencurahkan kasih dan sayang-Nya. Agar jalan hidup kita bersinar terang. Selagi kita masih diberi waktu. Wallahu’alam.

.

1 komentar:

dhev djimodji dernier mengatakan...

Bergerak itu mencerminkan sebuah kehidupan. Waktu kecil, saya sering dengar kata-kata ".....wong mati ora obah, yen obah medeni bocah, yen urip golek duit...." begitu kira2 karna saya sekarangpun udah kurang begitu hafal... Hal ini juga menunjukkan bahwa yang namanya kehidupan tidak akan terlepas dari 'gerak'. Bergerak dan bertindak selalu diawali dengan berfikir, karna sebelum ada gerakan, fikir terlebih dahulu mencerna apa yang akan dilakukan tubuh kita. Untuk itu, mari sama2 kita berfikir dan bertindak positif, agar gerak kita menghasilkan sesuatu yang positif... Bravo.