>>> JUAL RUNNING TEXT LED MURAH <<< UNTUK TEMPAT IBADAH, PERKANTORAN, PERTOKOAN atau USAHA LAINNYA >>> Cack Sye 081332231151 - PIN BBM D1661A99

Minggu, 31 Januari 2010

¤ Penglihatan ¤

Menuju Sebuah Pemahaman Besar
http://margaluyu151-gresik.blogspot.com/2010/01/menuju-sebuah-pemahaman-besar.html

¤ Penglihatan…

Penglihatan.., demikianlah saya menyebutnya kepada sebuah pemahaman besar yang sudah berjalan stabil. Berawal dengan sebuah pemahaman besar, yang sebenarnya masih belum terbiasa dengan kaki barunya itu. Ia masihlah harus banyak belajar untuk memahami dirinya sendiri. Ia juga masih harus menyadari kemungkinan-kemungkinan gerak ide yang banyak di dunia ini. Tapi yang pasti ia telah memiliki kunci emas untuk membuka segala selubung yang ada di balik kemungkinan-kemungkinan itu.

Medan penglihatan ini mulai terbuka ketika dinding pemisah antara alam bawah sadar, alam prasadar serta alam sadar kita semakin menipis dan luruh tersapu oleh lautan daya intuitif kemanusiaan yang terbebas. Ini disebabkan karena pemahaman besar masih berpegang teguh dengan keterbukaan pada dirinya sendiri. Lama kelamaan sebuah totalitas daya mental terjadi. Tidak ada lagi batas-batas, belenggu, serta berbagai pagar yang dapat menahan arus totalitas ini. Ia adalah satu kesatuan yang terus bergerak dengan segala sesuatu yang berdiri di belakang lingkungan konkret. Sehingga apa yang ada di dalamnya bukanlah segala daya gerak ide beserta kekonkretan yang seringkali diterima melalui persepsi. Juga bukan merupakan pengetahuan dan pengalaman masa lalu yang terlontar kembali. Kalaupun semua itu hadir, mereka hanyalah sebagai materi–materi selubung yang bergerak di permukaan dari lautan gerak intuitif kemanusiaan kita. Maka, penglihatan lebih merupakan aktivitas menyeluruh kesadaran murni dari mental kita hingga eksistensi kita yang terdalam sebagai manusia. Dengan demikian kita dapat melihat benda dengan segala gerakan-nya dalam suatu ide tertentu hingga benda tersebut pada dirinya sendiri. Kita juga dapat melihat sebuah lingkungan sosial dengan segala pola tatanannya beserta hal–hal esensial yang bergerak di belakang semua pola itu. Singkatnya kita telah dapat memposisikan diri kita pada suatu kesejajaran terhadap segala sesuatu di alam semesta ini.

Penglihatan pada awalnya juga perlu menempuh suatu perjalanan. Tetapi jejak-jejak formasi, keteraturan beserta kestatisan-nya yang terselubung dalam perjalanan itu sudah dikenalnya dengan sangat baik, terutama ketika pemahaman besar mencapai ketuaannya. Maka perjalanan yang ada dalam penglihatan merupakan sebuah perjalanan yang singkat dan pendek, dimana ia merupakan sebuah pemahaman yang cepat tanggap.

Dengan cepat, penglihatan dapat memandang segala sesuatu di sekitarnya dengan murni. Kemurnian itulah yang kemudian bersahabat baik dengan kemurnian yang ada di dalam diri kita sekarang. Kita merasa bahwa kita adalah bagian dari mereka semua, yang berada dalam sebuah totalitas. Ketika kita tinggal di dalam totalitas tersebut… ketika kita tinggal di dalam penglihatan itu… sebuah makna murni muncul begitu saja di dalam mental kita. Di dalam makna murni ini segala sesuatu menjadi satu. Tidak ada lagi letupan-letupan yang berorientasi kepada sesuatu. Tidak ada lagi perasaan yang pada umumnya dirasakan oleh manusia biasa layaknya. Dan, tidak ada lagi materi-materi mental yang berkaitan dengan lingkungan konkret.
Penglihatan ini mencapai suatu puncak yang mengambang. Yang kemudian saya namakan sebagai sebuah puncak kebermaknaan.

Kita Telah Berada Disana ...
http://margaluyu151-gresik.blogspot.com/2010/02/kita-telah-berada-di-sana.html
Sumber : http://katharsis-completejourney.blogspot.com/
Label : Perjalanan

Tidak ada komentar: