Allah memberi yang terbaik bagi hambaNya
Sebenarnya kalimat itu sudah lama saya dengar,
Tidak saja saat pendadaran, mencari kerja bahkan segala sesuatu yang menuntut keadilan Allah, Bapak selalu berkata ” Allah akan selalu memberikan yang terbaik bagi hambaNya “..waktu itu saya cuma nyambung dengan ayat Allah ” Allah tidak akan memberikan cobaan diluar kemampuan kita “.
Namun kali ini saya sempat terhenyak dengan sebuah ayat lain…
Fa biayyi aalaa-i rabbikuma tukadzdzibaan
…Nikmat Tuhanmu yang mana lagikah yang engkau dustakan…
Bila kehidupan ini dipandang dari sisi sulitnya, maka sesungguhnya kita tak kan pernah menemukan kemudahan-kemudahan, namun jika kita dapat memaknai kehidupan ini secara proporsional, maka sesungguhnya Tuhan itu telah menganugrahi kita sebuah nikmat yang luar biasa.
Tuhan tak pernah salah dalam memberi. Kita meminta apa yang kita inginkan, Dia memberi apa yang kita butuhkan. Kita meminta kekuatan, maka tuhan memberi kita kesulitan agar menjadi tegar. Kita meminta kebijaksanaan, maka Tuhan memberi kita masalah untuk diselesaikan. Kita meminta kekayaan, maka Tuhan memberi kita tenaga dan pikiran untuk bekerja ....
saya sempat terhenyak dan sedikit meneteskan airmata setelahnya…..Ya Allah kadang aku menuntut Mu terlalu banyak..[Rasa bersalah mode on] :((
Dari hasil searching bilang > Ayat Fa biayyi aalaa-i rabbikuma tukadzdzibaan diulang sampai 31 kali. Penganalogiannya adalah bilangan tersebut mendekati (atau sama dengan) jumlah hari dalam satu bulan. Jadi, pertanyaan Maka nikmat yang manalagikah dari Tuhanmu yang kamu dustakan? ditanyakan oleh Dia Sang Pemberi Nikmat setiap hari kepada makhluk-makhluknya, baik jin maupun manusia. Seakan-akan setiap hari kita ditanya oleh-Nya, “Nikmat manalagikah dari-Ku yang engkau ingkari? Ada tidak kondisi dalam sehari saja, yang saat itu Aku tidak memberikan nikmat kepadamu? Pikirkanlah, nikmat-nikmat yang telah Ku-berikan pada tiap jengkal tubuhmu, pada tiap tarikan nafsmu. Maka, mengapa engkau masih ingkar kepada-Ku?
Mengapa engkau masih lalai untuk bersyukur kepada-Ku?”
Tuhan itu memberikan yang terbaik untuk hambanya maka ikhlaslah untuk menerima segalanya sebagai jalan yang dipertunjukkan dan dipilihkan untukmu. jangan pernah menuntut keadilan Allah SWT, karena sesungguhnya Allah itu maha adil dan bijaksana. AllahuAkbar…
TUHAN MEMBERI APA YANG KITA BUTUHKAN
Kyai sepuh (KH. Irfan Hilmi) pernah memberikan nasihat kepada kami para santrinya, bahwa dalam mengkabulkan doa hamba-Nya yang saleh dan dicintai-Nya, Allah akan memberikan apa yang dibutuhkan olehnya, bukan apa yang diinginkannya. Masih kata kyai sepuh, Allah mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan manusia, sedangkan manusia hanya memiiki segudang keinginan tanpa tahu pasti apa sebenarnya yang dibutuhkan olehnya dalam hidup di dunia.
Oleh karena itu, apapun bentuk jawaban Allah terhadap doa-doa yang kita mohonkan kepada-Nya, selayaknya disyukuri dan diiringi prasangka baik terhadap-Nya. Sekali lagi, jika Allah tidak mengkabulkan doa persis seperti apa yang kita minta minta, hal tersebut bukan berarti Allah tidak menjawabnya. Allah menjawab setiap doa, namun dalam jawaban yang bentuknya “lain”.
Sebagai bahan perenungan, ada baiknya kita menyimak kisah di bawah ini. *halah*
Diriwayatkan bahwa nabi Musa AS memiliki ummat yang rata-rata berumur panjang dan jumlah ummatnya sangat banyak. Sebagaimana layaknya sebuah bangsa, di antara ummat nabi Musa as. ada yang hidupnya berkecukupan, bahkan lebih, ada pula yang miskin.
Pada suatu ketika Nabi Musa didatangi oleh seseorang yang miskin. Saking begitu miskinnya, ia mengenakan pakain yang lusuh dan compang-camping. Si miskin itu kemudian berkata kepada Nabi Musa AS, “Wahai Nabiyullah Musa, tolong sampaikan kepada Allah SWT permohonanku ini agar Allah SWT menjadikan aku orang yang kaya.”
Nabi Musa AS tersenyum mendengar permintaan si miskin, kemudian berkata kepada orang tersebut, “saudaraku, perbanyaklah bersyukur kepada Allah SWT.” Si miskin tentu saja terkejut dengan jawaban Nabi Musa yang pendek itu. Dengan kesal ia berkata, ”Bagaimana aku bisa banyak bersyukur, sedangkan untuk sekedar makan saja aku kesulitan, pakaian yang aku gunakan pun hanya satu lembar ini saja!”. Akhirnya si miskin itu pulang tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya.
Beberapa saat kemudian seorang kaya datang menghadap Nabi Musa AS. Orang tersebut bersih badannya juga rapi pakaiannya. Ia berkata kepada Nabi Musa AS, “Wahai Nabiyullah, tolong sampaikan kepada Allah SWT permohonanku ini agar aku dijadikannya sebagai orang yang miskin, terkadang aku merasa terganggu dengan hartaku itu”.
Nabi Musa AS pun tersenyum, lalu ia berkata, “wahai saudaraku, mulai saat ini engkau jangan bersyukur kepada Allah SWT”.
“Wahai Nabiyullah Musa, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla telah memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat. Telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Allah SWT telah memberiku tangan yang dengannya aku dapat bekerja dan telah memberiku kaki yang dengannya aku dapat berjalan. Jadi bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya” jawab si kaya itu.
Akhirnya si kaya itu pun pulang ke rumahnya. Selanjutnya apa yang terjadi? Yang kemudian terjadi adalah si kaya menjadi semakin kaya karena ditambahkan kenikmatannya oleh Allah SWT karena ia selalu bersyukur. Sedangkan si miskin menjadi bertambah miskin. Allah SWT mengambil semua kenikmatan-Nya sehingga si miskin itu tidak memiliki selembar pakaianpun yang melekat di tubuhnya. Ini semua karena ia tidak mau bersyukur kepada Allah SWT.
“Suatu hari, Muncul celah kecil pada sebuah kepompong; seorang pria duduk dan memperhatikan calon kupu2 tsb berjuang keras selama berjam2 untuk mendorong tubuhnya keluar melalui lubang kecil tersebut.” Kemudian, tampaknya usaha tsb sia sia, berhenti dan tidak ada perkembangan yang berarti.
Seolah olah terlihat usaha tersebut sudah mencapai satu titik , dimana tidak bisa berkelanjutan.
Maka, pria itu memutuskan untuk membantu kupu2 itu.
Dia mengambil sebuah gunting dan membuka kepompong itu.Kemudian kupu2 itu keluar dengan sangat mudahnya. Tapi apa yg terjadi? Kupu2 itu memiliki tubuh yg tidak sempurna. Tubuhnya kecil dan sayapnya tidak berkembang
Pria itu tetap memperhatikan dan berharap , tidak lama lagi, sayap tersebut akan terbuka, membesar dan berkembang menjadi kuat untuk dapat mendukung badan kupu2 itu sendiri.
Semua yg diharapkan pria itu tidak terjadi !
Kenyataanya, kupu kupu tersebut malah menghabiskan seluruh hidupnya merayap dengan tubuhnya yg lemah dan sayap yg terlipat.
Kupu kupu tsb tidak pernah bisa terbang
Apa yang pria itu lakukan, dengan segala kebaikan dan niat baiknya, dia tidak pernah mengerti, bahwa perjuangan untuk mengeluarkan badan kupu2 dari kepompong dengan cara mengeluarkan seluruh cairan dari badannya adalah suatu proses yang dibutuhkan, sehingga sayapnya dapat berkembang dan siap untuk terbang begitu keluar dari kepompong tersebut, sesuai dengan yang sudah ditentukan oleh ALLAH SWT.
Seringkali, Perjuangan adalah sesuatu yg kita butuhkan dalam hidup ini
Jika ALLAH SWT memperbolehkan kita melewati hidup ini tanpa cobaan, hal ini akan membuat kita lemah.. Kita tidak akan sekuat seperti apa yang kita harapkan, dan tidak akan pernah terbang seperti kupu2 itu.
Kita meminta Kekuatan…dan ALLAH SWT memberi kita kesulitan untuk kita hadapi dan membuat kita menjadi kuat.
Kita meminta kebijaksanaan…dan ALLAH SWT memberikan kita masalah2 yg harus kita pecahkan.
Kita meminta kemakmuran…dan ALLAH SWT memberikan otak dan kekuatan untuk bekerja.
Kita meminta Keberanian…dan ALLAH SWT memberi kita rintangan untuk kita hadapi.
Kita meminta Cinta…dan ALLAH SWT memberikan orang2 yg dalam kesulitan untuk kita bantu.
Kita meminta pertolongan…dan ALLAH SWT memberi kita kesempatan
” Kita tidak menerima apa yang kita inginkan….,
Tapi kita menerima apa yang kita butuhkan.
Jalanilah hidup tanpa ketakutan,
hadapi semua masalah dan yakinlah bahwa kita dapat mengatasi semua itu'
belajar dari proses
Suatu ketika ada seorang anak yang suka mengamati alam. Dia melihat dan tertarik pada sebuah kepompong. Kepompong itu tampaknya telah melewati fase akhir dan akan menjadi kupu-kupu. Anak itu mengamati terus menerus usaha calon kupu-kupu tersebut. Tampaknya, calon kupu-kupu itu sulit sekali untuk keluar. Sampai menurut anak itu, usaha itu mustahil dilakukan.
Akhirnya anak itu kasihan dengan calon kupu-kupu itu. Dia ambil sebuah silet dan membelah kepompongnya. Calon kupu-kupu itu keluar dengan mudahnya. Namun apa yang terjadi? Kupu-kupu itu tak pernah bisa mengembangkan sayapnya untuk terbang. Sepanjang umurnya, kupu-kupu itu hanya bisa merayap. Anak itu terus berharap kupu-kupu itu bisa terbang, tapi harapannya tak jadi kenyataan.
Ini adalah sedikit cerita yang dulu pernah aku dengar dari kakek saat aku mengeluh pada beliau dengan banyaknya masalah yang menderaku. Saat itu aku hampir putus asa karena aku pikir tak seorangpun mau menolong aku. Tapi kakek dengan bijaknya menceritakan hal ini kepadaku. Perumpamaan dalam cerita ini sungguh luar biasa.
Apa yang anak itu lakukan memang baik, namun bukan itu yang dibutuhkan si calon kupu-kupu. Anak itu tidak pernah mengerti bahawa perjuangan untuk mengeluarkan badan dari celah sempit itu untuk mendistribusikan cairan dari tubuhnya supaya kupu-kupu itu bisa mengembangkan sayapnya untuk digunakan terbang, sesuai yang ditentukan oleh Allah.
Seringnya, perjuangan adalah sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini. Kesakitan dan kesulitan mungkin kita dapatkan. No pain no gain, orang di barat sana menyebutnya begitu. Jika Allah membiarkan kita bolos dari semua ujian, maka kita akan jadi lemah, tidak sekuat apa yang kita harapkan dan tidak akan pernah “terbang” seperti kupu-kupu itu.
Kita minta kepada Allah sebuah kekuatan lalu Allah memberi kita kesulitan untuk dihadapi supaya kita semakin kuat. Kita minta kebijaksanaan lalu Allah memberi masalah yang harus kita pecahkan. Kita menginginkan kekayaan lalu Allah memberi kita otak dan kekuatan untuk bekerja. Kita meminta cinta dan Allah memberikan orang-orang yang harus kita bantu.
Allah memberikan apa yang kita butuhkan untuk mencapai keinginan kita, bukan memberikan apa yang menjadi keinginan kita secara langsung. Dunia ini bukan dunia dongeng. Jadi jalanilah hidup tanpa rasa khawatir. Semua masalah pasti dapat teratasi jika kita yakin dan tahu. Seperti kata pepatah, “Apa yang tidak membunuhku, akan membuat aku lebih kuat”.
Inspirasi ini turun saat ngopi berempat dengan sahabat lama, kemarin siang. Saat aku iseng menanyakan, sebenarnya kapan sih rombongan Kera Sakti mendapatkan kitab suci? Salah satu temanku menjawab bahwa memang sebenarnya kitab itu adalah pelajaran yang mereka petik selama perjalanan itu, bukan kitab dalam arti materi yang sebenarnya. Jadi, apakah kamu sudah mendapatkan "kitab suci"-mu?
Kadang Kita meminta pada Allah bunga yang indah,tapi Allah berikan Kaktus berduri,meminta kupu-kupu,tapi diberikan ulat,,Kita pun sedih,kecewa,bahkan MARAH !!!
Namun kemudian,kaktus itu berbunga,indaah sekali,,dan ulat itupun menjadi kupu-kupu yang cantik sekali..Itulah jalan Allah,indah pada waktunya!.Allah tidak memberikan apa yang kita harapkan,tapi Allah memberikan apa yang kita butuhkan,kita kecewa,Tapi jauh di atas segalanya Allah sedang merangkai yang TERBAIK dalam Kehidupan kita…
Salam ....Bismillah
perlu kt ketahui jika Allah makbulkan doamu, bererti Dia menyayangiMu. Tapi jika Allah tidak makbulkan doamu, bererti Dia ingin kurniakan seseuatu yang lebih baik untukmu. Sebaliknya, jika Allah lambat makbulkan doamu, bererti Allah suka kamu berdoa padaNya. Yakinlah pada Allah yang mencipta kita. Sentiasa mengingati Allah ketika susah & senang..
Pengalaman akhi adalah suatu ujian di dalam berdoa/harapan , terkadang apa yg kita butuhkan belum tentu allah mengabulkan kebutuhan kita karena allah maha tau kebutuhan kita yg diperlukan saat ini, bukan berarti allah tdk mengabulkan doa kita tp allah menangguhkannnya dan memberikan sesuatu yg dengan tidak sadar bhw yg allah berikan itu kebutuhan kita yg tertunda padahal penting buat kita..jd apapun yg telah terjadi kita senantiasa bersyukur...karena allah akan sllu memberikan yg terbaik bagi hambanya yg sabar dan yg tak kenal putus asa..
Hikmah dari kisah kisah diatas, seseorang yang mampu mensyukuri setiap nikmat yang telah Allah berikan kepada dirinya akan menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat menikmati hidup. Sebaliknya, seseorang yang tidak mau bersyukur sama halnya dengan orang yang telah menjerumuskan dirinya kepada keadaan yang serba sulit dan menutup pintu rahmat Allah, lebih dari itu orang yang tidak pandai bersyukur akan menjadi orang yang sulit menikmati hidup, sekaya atau semiskin apapun hidupnya.
Wallahul muwaffiq ila aqwamiththoriq.
http://fitria.staff.uii.ac.id/allah-memberi-yang-terbaik-bagi-hambanya/
http://aulahikmah.wordpress.com/2008/01/20/tuhan-memberi-apa-yang-kita-butuhkan/
http://iwan-ae.info/belajar-dari-proses.html
,
2 komentar:
MakasiH KanG artikelnya,,,
Cukup Untuk menYegarkan Hati Q YG sedanG kehausan ini
moga kita semua di berikan kemudan dalam setiap uRusan kita
Salam 151,,,(D
http://www.ariefcinta.co.cc/
Sama sama ...
moga kita semua selalu dalam lindunganNYA ...
Ya Allah ...
berikan aku ilham untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau karuniakan
jadikanlah pendengaran, pandangan dan kekuatan kami menyenangi jalan petunjuk-Mu
dan jadikanlah hawa nafsu kami patuh pada ajaran yang dibawa oleh kekasih-Mu Muhammad SAW,
Ya Allah berilah kami kehidupan yang baik di dunia dan akhirat ... Amin.
Salam 151
Posting Komentar