Sabtu, 27 Februari 2010
UNTUKMU WANITA
Perilaku Wanita Yang Dianggap Menggangu Pria
Kendati pria tak bisa hidup tanpa wanita,
namun kaum hawa ini kadang membuat pria ogah untuk
berkomitmen dengannya. Sebabnya, wanita punya beberapa
prilaku yang mungkin dinilai sangat menjengkelkan di mata pria.
Wanita bisa jadi pusat perhatian bagi sang pria.
Dari caranya melihat, aroma tubuhnya, dari caranya berjalan dan bicara,
semua pria bisa tergila-gila pada ciptaan Tuhan yang begitu indah itu.
Pria tak bisa hidup tanpanya.
Tampak luar, banyak wanita yang terlihat sangat
sempurna. Namun wanita adalah makhluk yang rumit.
Tak semudah itu pria bisa memahami wanita.
Banyak sifat yang misterius terdapat dalam pikiran dan hati wanita.ada beberapa prilaku wanita yang dinilai pria sangatlah menjengkelkan.
Apa saja ya?
Belanja sampai puas
Jika sudah waktunya belanja, wanita bisa menghabiskan
waktu seharian berkeliling pusat pertokoan. Jika sudah
belanja wanita biasanya lupa segalanya. mulai dari
makanan, minuman bahkan tanggung jawab dan janji yang
mereka buat hari itu.
Jaim (Jaga Imej)
Banyak wanita yang sering bersikap sok alim ketika
dekat dengan pria. Mereka mengaku tak pernah melanggar
hukum dan bersikap 'nakal'. Seolah-olah mereka adalah
makhluk yang innocent dan murni. Namun kenyataan ini
tak selamanya berlaku. Wanita bisa saja melakukan
kegilaan yang biasanya dilakukan oleh pria.
Mengkritik wanita lain
Hal ini hanya bisa dilakukan oleh wanita. Mengapa?
Jika pria membicarakan wanita pasti sebatas, wanita
itu cantik, gemuk atau mungkin saja terlalu kurus.
Tapi jika wanita sudah membicarakan wanita lain
urusannya takkan sesederhana itu.
Ia akan membahas mulai dari berat badannya, gaya
pakaiannya, warna kulit bahkan tatanan rambutnya.
Hanya wanitalah yang bisa dengan teliti membahas bahwa
orang lain memakai sepatu yang tak cocok dengan
busananya.
Cemburuan
Sebagai contoh, menyebutkan nama wanita lain di depan
pasangan Anda tentunya akan menyebabkan perang dunia
dimulai. Bayangkan apa yang terjadi selanjutnya jika
Anda bersama seorang teman pergi ke klab malam tanpa
memberitahunya.
Saat bertemu dengan pasangan yang dirasa cocok
untuknya, wanita cenderung bersikap lebih sensitif.
Apalagi jika pasangannya tipe pria yang setia. Jika
ada seorang wanita masuk ke kehidupan sang pasangan,
tensi wanita akan meningkat. Dan jika pria memberikan
alasan yang mematahkan arguman sang wanita, ia malah
akan bertambah paranoid. Bukankah hal ini sangat
membingungkan?
Sangat bergantung pada pria
Beberapa wanita memerlukan penjagaan ketat. Mereka
membutuhkan pasangannya untuk memeluk, menemani dan
mengatakan betapa spesialnya dia. Mereka butuh pria
untuk meminta dukungan moral, mental dan emosional.
Wanita selalu meminta pasangannya untuk ada setiap
waktu dan kesempatan. Hal ini yang tak bisa selamanya
dituruti oleh pria. Bagaimanapun, pria juga
membutuhkan sedikit privasi untuk mengurus hal lain.
salah satunya pekerjaan.
Berbicara dengan kode
Wanita kerap dinilai sangat rumit karena sering sekali
berbicara dengan kode. Misalkan untuk mengajak
pasangannya pergi nonton bioskop bersama, wanita
jarang sekali langsung to the point meminta si pria
untuk menemaninya. Biasanya ia hanya akan bicara
"kayaknya filmnya bagus tuh". Hal ini yang sering tak
dipahami oleh pria. Jika ini terus berlanjut, bisa
jadi Anda dan pasangan tak pernah nyambung alias main
tebak-tebakan kode terus.
Melanggar ruang pribadi
Wanita punya kecenderungan untuk selalu ingin tahu apa
yang pria lakukan bahkan apa saja yang menjadi barang
pribadinya. Dari mulai apa saja yang dilakukan si pria
hingga isi catatan jurnal pribadinya. Hal ini kerap
membuat pria uring-uringan. Walaupun mereka punya
hubungan, setidaknya masing-masing boleh dong punya
rahasia.
Wanita sangat emosional
Mereka menangisi hampir semua hal: film sedih bahkan
film gembira, kuku yang patah atau potongan rambut
yang berantakan. Yang terburuk, mereka kadang meminta
pria untuk membereskan masalah emosional itu. Jika
pria gagal, sang wanita malah akan tambah menangis
tersedu-sedu. Waduh...
Tak berhenti bicara
Kebanyakan wanita suka sekali bicara, jika Anda
memberinya kesempatan, ia tak akan berhenti bicara.
Kadang pria merasa jengkel dengan sikap ini. Bukan
karena mereka tak peduli dengan si wanita, namun tak
semua hal perlu didengar bukan?
Seks jadi senjata ampuh
Saat dalam kondisi yang tak menguntungkan, wanita
biasanya menggunakan kelemahan pria sebagai senjata,
yaitu seks. Dalam suatu hubungan, wanita seringkali
memegang kendali dalam hubungan seks. Ia bisa
mengalahkan pria dengan seks kapan saja ia mau.
Dalam sudut pandang yang lain, prilaku menjengkelkan
wanita yang telah dipaparkan di atas tak selamanyaburuk.
Seiring waktu, para pria akan beradaptasi.
Dengan semua itu. yang harus diingat, di dunia ini tak ada yang sempurna,
tinggal bagaimana Anda menyikapinya.
*by: ridwan hadiansyah
Selasa, 23 Februari 2010
Ohhh... PRIA
Pria memang susah......
Pria memang susah untuk di buat bahagia
Masalah-masalah yang timbul pada pria
Jika kamu memberlakukannya dengan baik,
Dia pikir kamu jatuh cinta kepadanya.
Jika tidak, kamu akan dibilang sombong.
Jika kamu berpakaian bagus,
Dia pikir kamu sedang mencoba untuk menggodanya.
Jika tidak dia bilang kamu kampungan.
Jika kamu berdebat dengannya,
Dia bilang kamu keras kepala.
Jika kamu tetap diam,
Dia bilang kamu nggak punya otak.
Jika kamu lebih pintar daripada dia,
Dia akan kehilangan muka.
Jika dia yang lebih pintar,
Dia hebat
Jika kamu tidak cinta padanya,
dia akan mencoba mendapatkanmu.
Jika kamu mencintainya,
dia akan mencoba untuk meninggalkanmu.
Jika kamu beritahu dia masalahmu,
dia bilang kamu menyusahkan.
Jika tidak,
dia bilang kamu tidak mempercayai mereka.
Jika kamu cerewet pada dia,
kamu seperti seorang pengasuh baginya.
Tapi jika dia yang cerewet pada kamu,
itu karena dia perhatian.
Jika kamu langgar janji kamu,
kamu tidak bisa dipercaya.
Jika dia yang ingkar janjinya,
dia melakukannya karena terpaksa.
Jika kamu merokok,
kamu adalah cewek liar.
Kalau dia merokok,
dia adalah seorang gentleman.
Jika kamu menyakitinya,
Kamu sangat kejam.
tapi kalau dia yang menyakitimu,
itu karena kamu terlalu sensitif dan
terlalu sulit untuk dibuat bahagia!!!!
Wah wah kayaknya menyudutkan banget yaa buat pria, pertama kali saya baca tulisan ini sempet ketawa juga, tapi kayaknya emang yang merasa pria harus merenungkan nih, bener enggak sih .... ?
.
Pria memang susah untuk di buat bahagia
Masalah-masalah yang timbul pada pria
Jika kamu memberlakukannya dengan baik,
Dia pikir kamu jatuh cinta kepadanya.
Jika tidak, kamu akan dibilang sombong.
Jika kamu berpakaian bagus,
Dia pikir kamu sedang mencoba untuk menggodanya.
Jika tidak dia bilang kamu kampungan.
Jika kamu berdebat dengannya,
Dia bilang kamu keras kepala.
Jika kamu tetap diam,
Dia bilang kamu nggak punya otak.
Jika kamu lebih pintar daripada dia,
Dia akan kehilangan muka.
Jika dia yang lebih pintar,
Dia hebat
Jika kamu tidak cinta padanya,
dia akan mencoba mendapatkanmu.
Jika kamu mencintainya,
dia akan mencoba untuk meninggalkanmu.
Jika kamu beritahu dia masalahmu,
dia bilang kamu menyusahkan.
Jika tidak,
dia bilang kamu tidak mempercayai mereka.
Jika kamu cerewet pada dia,
kamu seperti seorang pengasuh baginya.
Tapi jika dia yang cerewet pada kamu,
itu karena dia perhatian.
Jika kamu langgar janji kamu,
kamu tidak bisa dipercaya.
Jika dia yang ingkar janjinya,
dia melakukannya karena terpaksa.
Jika kamu merokok,
kamu adalah cewek liar.
Kalau dia merokok,
dia adalah seorang gentleman.
Jika kamu menyakitinya,
Kamu sangat kejam.
tapi kalau dia yang menyakitimu,
itu karena kamu terlalu sensitif dan
terlalu sulit untuk dibuat bahagia!!!!
Wah wah kayaknya menyudutkan banget yaa buat pria, pertama kali saya baca tulisan ini sempet ketawa juga, tapi kayaknya emang yang merasa pria harus merenungkan nih, bener enggak sih .... ?
.
Kamis, 18 Februari 2010
GERAK dan PERUBAHAN
Beberapa Waktu lalu Dalam status Facebook saya menulis Status " Bergerak akan melahirkan perubahan."
dan banyak Coment yang masuk dan Menyimpulkan tentang gerak dan vitalitas Gerak ; ada yang bilang untuk meningkatkan Vitalitas gerak Harus minum Jamu. ada yang bilang Saru ... dan banyak lagi yang lain.
Dari berbagai Sumber yang saya Ambil; disini saya mencoba menuliskan Kesadaran untuk BERGERAK. Baik dengan Raga ( Fisik ) ataupun dengan Jiwa ( Hati dan Fikiran ).
Maka BERGERAKLAH !
* Hidup harus bergerak
Hidup sebenarnya identik dengan gerak. Sama dengan kematian yang identik dengan diam. Karena itu bergerak, beraktifitas, melakukan berbagai eksperimen, berkreasi, berinovasi dan sebagainya merupakan keadaan yang mutlak dalam hidup. Tanpanya kehidupan bukan saja tanpa makna, tapi membawa bencana.
Di balik segala kemajuan, kesuksesan, dan kejayaan selalu tersimpan banyak rahasia. Salah satu rahasia itu adalah peran orang-orang yang tak henti bergerak, Bergeraklah Kemanapun kita ingin bergerak; Impikan saja apa yang ingin kita impikan, pergi saja kemanapun kita ingin pergi, jadilah sebagai sosok yang kita inginkan, karena kita hanya memiliki satu buah kehidupan dan satu buah kesempatan untuk dapat melakukan semua hal yang kita inginkan.
"Kita hanyalah mahluk hidup, partikel - partikel debu yang beterbangan berputar - putar di dalam kehampaan abadi dan tak terhingga. Diri kita hanya untuk menyerah dan patuh. Jika kita mencintai, cinta kita juga tidak berasal dari kita, juga bukan kepunyaan kita. Sekiranya kita bahagia, kebahagiaan kita tidaklah dalam diri kita, tapi dalam kehidupan itu sendiri."
Banyak hal penting layak dicatat, sejauh mana dinamika dan gerak hidup membuahkan tonggak-tonggak kebesaran, dalam bermacam bidang,
1. Bergerak akan melahirkan perubahan.
Titik pertama setiap kesuksesan dimulai dari perubahaan. Artinya seseorang harus mau berubah, dari “apa adanya menjadi ada apa-apanya”, Dan, titik awal perubahan itu ada pada kehendak dan kemauan untuk bergerak.
2. Bergerak akan melahirkan sesuatu yang baru.
Penemuan-penemuan baru dalam perjalanan intelektual manusia, berawal dari gerak. Ketika orang-orang yang dikaruniai Allah itu terus menerus meneliti dan mengkaji.
3. Bergerak dapat melipat gandakan bobot hidup amal kebaikan.
Karena setiap gerak memakan tenaga, maka setiap gerak dalam hidup akan mendapat imbalan yang semestinya. Bahkan bisa lebih.
Tiga hal diatas, hanya sedikit gambaran dari manfaat bergerak. Masih banyak manfaat lain. Masih banyak pula orang-orang sukses di pentas sejarah, lantaran mereka tak pemah berhenti bergerak. Bahwa siapa yang bergerak, berbuat, dan menabung jerih payah, akhirnya akan memetik buah kepayahan itu. Wallahu’alam.
* Jangan asal bergerak.
Ada rambu penting yang harus diperhatikan dalam bergerak dan beraktivitas. Karena tidak sedikit sebuah aktivitas yang sudah diawali dengan niat yang baik, akan rusak di tengah jalan. Banyak pilihan langkah yang dimulai dengan keinginan dan maksud yang mulia, namun nilai-nilai itu tercemar saat rencana tengah digulirkan.
Hidup adalah pilihan. Sedang pilihan adalah gerak itu sendiri yang pasti memiliki risiko atau kemungkinan salah, agar kita bisa meminimalisir kesalahan dan kegagalan.
Caranya, sebelum bergerak dan menentukan suatu langkah, kita mengidentifikasi berbagai risiko yang kemungkinan terjadi, Setelah bergerak, seandainya melakukan kesalahan, jangan menyesalinya berlarut-larut hingga membuat diri tidak berdaya untuk berbuat yang lebih baik. Bukan menganggap ringan kesalahan, tapi kita harus berusaha agar sebuah risiko negatif bisa menjadi awal keadaan yang lebih baik. Kesalahan dan kekeliruan akan menjadi pengalaman baru, persepsi baru, pengetahuan baru, untuk digunakan di masa selanjutnya. Tapi tetap ingat,
jangan asal bergerak. Berhati-hatilah dlm bergerak gerakanmu ... , bergerak atau diam kita pasti di tanya. Wallahu’alam.
* Tiga dimensi gerak.
Gerakan yang harus dipelihara adalah aktivitas yang meliputi seluruh aspek tubuh. Minimal ada tiga bentuk gerak yang harus diperhatikan:
1. Gerak Rasa.
Bisa juga disebut dengan gerak hati. Artinya adalah aktifitas kalbu yang dapat memberi kesegaran dan pencerahan batin.
2. Gerak Fikir.
Maksudnya adalah aktivitas pemikiran dalam bentuk suplai ilmu pengetahuan. Gerak fikir bisa dilakukan dengan membaca, meneliti, berdiskusi, memperdalam sebuah ide, mencari solusi masalah, dan sebagainya. manfaat gerak fikirnya bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk orang lain.
3. Gerak Fisik.
Ada banyak otot dalam tubuh kita. Hampir sama dengan adanya motor yang memberi kita kemampuan untuk bergerak. Sama dengan sebuah mesin yang menurun kemampuannya bahkan rusak bila tidak digunakan dalam waktu lama, otot-otot ini juga akan berkurang kemampuannya bila tidak aktif dalam waktu yang cukup lama. Karena itulah, gerak fisik atau gerak badan itu menjadi penting. Terlebih ketika dunia tekhnologi telah banyak mewakili tenaga manusia. gerak fisik menjadikan seseorang merasa lebih nyaman, mengurangi potensi marah atau frustrasi, mencerdaskan daya pikir, mempercantik tubuh dan kulit, menambah tenaga dan tidak mudah merasa lelah. Wallahu’alam
Bagaimana menumbuhkan vitalitas gerak dalam hidup? Beberapa langkah berikut ini bisa dirujuk untuk mewujudkannya:
I. renungi makna hidup kita masing-masing.
Hidup itu konstan bergerak dan dinamis. Ia bisa diibaratkan angin yang meliuk-liuk di bawah lembah, lalu menanjak ke atas bukit. Karenanya ada orang yang mengatakan, mencoba mengartikan hidup sama dengan mencoba mengartikan angin yang tak dapat dilihat mata pada satu titik perjalanan angin tersebut. Sulitnya memaknai hidup karena dinamika dan gerak yang berlangsung pada hidup itu sendiri. Dan setiap orang tentu akan berbeda-beda membuat makna hidupnya, sesuai dengan perjalanan dan arah hidup yang dia lalui.
Di sinilah seseorang akan terdorong untuk terus bergerak, mengevaluasi langkah, meluruskan sikap, mengatasi rintangan, mewaspadai segala ancaman yang menghalanginya dari memperoleh hidup yang bermakna.
II. hargai apa yang kita lakukan.
Pernah merasa hampa ketika bangun di pagi hari? Merasa bahwa dalam pikiran, kita harus melewati rutinitas yang itu-itu saja.
Tapi merasa bahwa pekerjaan kita tidak berharga, hanya sebagai rutinitas, akan menjadikan kita sendiri malas untuk bergerak.
III. memasang target dalam hidup.
Baik target jangka pendek maupun jangka panjang. Hidup ini punya tujuan.
Satu hal perlu diingat, tak ada target yang tidak diimbangi dengan kemauan dan kreativitas. Kuncinya memang ada pada dua kata tersebut. Rasa bosan, kejenuhan, keengganan untuk bergerak, rasa takut terhadap risiko, harus dinetralisir dengan kemauan dan kreativitas kita sendiri. Buatlah aktivitas kita berharga dengan dinamika yang kita ciptakan sendiri melalui perencanaan dan penentuan target.
IV. miliki basis komunitas.
Dalam teori komunikasi massa, basis komunitas adalah realitas hidup yang terdiri dari individu-individu yang saling mengenal dan berinteraksi di suatu wilayah untuk mewujudkan cita-cita bersama. Apa manfaat lain dari memiliki basis komunitas atau hidup berjama’ah? Sebuah jama’ah akan menjadikan masing-masing orang di dalamnya jauh dari rasa putus asa, tidak larut dalam kegelisahan dan kekecewaan dalam menjalani berbagai misi hidup. Semua yang membaca sejarah mengetahui bagaimana keras dan sulitnya fase perjuangan Rasul dan para sahabat, tapi mereka berhasil melewati semua itu.
V. mengingat bahwa seluruh unsur kehidupan ini bergerak cepat.
Ketidakmampuan kita untuk mengiringi gerak kehidupan akan memunculkan kesulitan bagi kita sendiri untuk menjalani hidup dan bahkan bisa membuat kita mati.
Saat ini semuanya masih bergetar dinamis. Masih ada waktu bagi kita untuk menjalankan tugas-tugas kita. Tidak masuk akal bila seluruh alam semesta bergerak memenuhi tugas yang dibebankan, tetapi kita justru berdiam diri.
Belum ada logika apapun yang bisa menerima sikap diam di tengah dunia yang bergerak. Keengganan bergerak karena alasan apapun hanya akan memunculkan keadaan yang lebih berat daripada kesalahan yang muncul karena risiko yang pasti ada dalam bergerak. Wallahu’alam.
* Keluar dari badai kesulitan.
Kesulitan pasti ada. Dalam hidup ini, kesulitan adalah bagian dari kehidupan yang tak terpisahkan. Allah telah menciptakan segala yang ada berpasangan. Ada malam ada siang. Ada tinggi ada rendah. Ada kemudahan ada kesulitan.
Karena kesulitan tak mungkin terelakkan, kita dituntut untuk mempersiapkan diri dalam menghadapinya. Tidak sedikit yang sukses keluar dari kesulitan yang terjadi. Tetapi juga tidak jarang yang jatuh terjerembab dalam kesulitan yang lebih rumit. Ini dampak dari dahsyatnya hantaman kesulitan membentur kita. Sementara kekuatan kita untuk bertahan tidak sekuat dahsyatnya kesulitan itu. Akhir-nya, jangankan untuk keluar dari kesulitan, bertahan pun sulit.
Tentu kita ingin selalu menjadi pemenang dari setiap pergumulan hidup. Maka kiranya tips berikut dapat membantu kita untuk bertahan dalam kesulitan. Serta rnenuntun kita keluar darinya sebagai orang yang bisa tersenyum karena mendapat kalung juara.
> Sandarkan Diri Ini Kepada Dzat Yang Maha Menyelesaikan.
Manusia adalah makhluk yang lemah. Dia butuh pegangan yang kuat. Karena perjalanan dunia ini tidak datar. Kekuatan yang dimiliki hanya sebatas usaha yang sama sekali tidak menentukan. Banyak perkiraan dan rencana matang yang meleset. Karena memang di balik ini semua ada kekuatan Dzat Maha kuat yang menentukan.
Dalam keadaan seperti ini, tidak ada jalan lain kecuali kita “rnelangit“ rnencari solusi di sana. Pintu solusi dari langit akan seialu dibuka selama kita membuka pintu hati kita untuk menerima keputusan Allah. Ketenangan itu diikuti oleh doa tulus yang didengar Allah. Allah menggantikan musibah dengan yang lebih baik, seperti yang ia minta. Rasulullah menggantikan kedudukan suami-nya. Yang akan mendampinginya dan mengurus putra-putrinya. Yang mengangkatnya menjadi Ummul Mukminin. Suatu kebanggaan, ketika kelak di hari kiamat dibangkitkan dengan status istri manusia termulia, Rasulullah. Kepasrahan yang tulus akan melahirkan solusi.
> Sadarilah Kesulitan Pasti Datang.
Kesadaran terhadap sesuatu membuat orang tidak tercengang dan akhirnya terduduk ketika sesuatu itu tiba. Dia akan mempersiapkan mental untuk menjemput kedatangannya.
Mereka yang tenang dalam menghadapi musibah, akan lebih cepat terlepas dari kesulitan itu. Bahkan dialah yang akan mampu membimbing yang lain untuk mengikuti jejaknya dalam menghadapi kesulitan. Maka di samping optimisme, munculkan pula kemungkinan terburuk dari rencana itu. Ciptakan kesadaran mulai hari ini bahwa musibah pasti akan datang menghampiri. Sadarlah bahwa orang-orang yang kita cintai pasti akan pergi. Sadarlah suatu saat dunia yang kita genggam saat ini juga ada saatnya hilang. Sadarlah tidak semua yang kita lakukan akan kita raih sebagaimana yang kita harapkan.
> Berbagilah dengan Orang yang Dekat.
Manusia adalah makhluk sosial, siapa pun dia. Dia masih butuh orang lain. Apalagi di saat-saat sulit. Berbagi cerita duka yang sedang mendera merupakan bagian dari solusi. Tentu bukan kepada sembarang orang kita bercerita. Kita harus memilih orang itu. Yaitu mereka yang istimewa dalam kehidupan kita. Yang mampu menghibur, menasehati sampai membantu mencarikan solusi.
> Sabar dan Teruskan Munajat serta Do’a.
Ada kenikmatan, ada pula kesulitan. Maka, Rasul mengajarkan dua hal untuk mensikapi keduanya. Syukur dan sabar. Keduanya baik untuk kehidupan seorang mukmin
Sabar bukan berarti diam. Sabar bukan berarti kita tidak boleh menangis dan sedih. Sabar bukan berarti kita tidak boleh mencari bantuan untuk mendapat solusi.
Sabar adalah suatu sikap menerima musibah sebagai bagian dari taqdir. Sabar adalah ketenangan yang melindungi dari penyesalan yang tak berujung. Yang akan menyebabkan kesengsaraan semakin berat dan stres menjangkiti. Sabar menstabilkan kondisi hati yang sedang labil karena kesulitan. Dengan jiwa dan hati yang stabil akan membuka jalan lebih lebar menuju solusi. Kemudian, bantulah solusinya dengan munajat dan do’a. Adukan segala kesulitan kita kepada Allah. Di tengah malam, di saat manusia terlelap dalam mimpinya, kita bermunajat. Kita adukan permasalahan kita dalam sujud panjang kita. Tangan kita tengadahkan sambil berurai air mata penuh harap akan pertolongan-Nya. Doa-doa pun meluncur deras seiring desakan-desakan hati yang sudah lelah terbebani kesulitan.
Perbanyaklah doa. Tidak rugi orang yang banyak berdoa. Karena tidak ada doa yang tidak dikabulkan, jika kita memenuhi seruan Allah. Memang, kadang apa yang kita minta tidak kunjung tiba. Tetapi pengabulan doa bukan hanya itu bentuknya. Kadang kala Allah mengabulkannya dengan cara menjauhkannya dari musibah.
Atau Allah menyimpannya untuk kekayaan simpanan kita di akhirat sana.
Kesulitan adalah keniscayaan kehidupan. Tetapi tak ada sedikitpun alasan untuk kita terkalahkan oleh kesulitan itu. Wallahu’alam.
* Tekanan.
Tidak ada orang yang menyukai tekanan. Semua kita akan selalu berusaha menghindari segala bentuk tekanan hidup. Tekanan mencabut kenyamanan hidup kita, dan dalam banyak hal, membatasi ruang gerak kita, serta menyulitkan proses kreativitas kita.
Tapi sejarah justru membuktikan, bahwa karya-karya kepahlawanan sebagian besar malah lahir di tengah tekanan-tekanan hidup yang berat dan kompleks. Sejarah tampaknya tidak ingin memberikan gelar kepahlawanan dengan mudah. Ia memaksa setiap orang membayar harga yang mahal untuk itu. Jadi apabila dalam konteks kecenderungan manusiawi kita tidak menyukai tekanan hidup, maka dalam konteks pengembangan kepahlawanan, kita justru membutuhkan rangsangan tekanan hidup untuk meledakkan potensi-potensi kita yang terpendam. Walaupun kenyataannya tidak semua orang bisa sukses melewati tekanan, tapi para pahlawan mukmin sejati selalu muncul dari balik tekanan-tekanan hidup yang kompleks.
Tampaknya memang ada rahasia yang tersembunyi disini. Para pahlawan mukmin sejati itu selalu dapat mempertahankan kunci-kunci yang membentuk daya hidup mereka; mereka selalu dapat mempertahankan harapan dan optimisme hidup, pikiran positif dan kegembiraan jiwa, obsesi kepahlawanan dan semangat perlawanan. Seakan-akan di dalam jiwa mereka, ada bunker yang menjadi tempat persembunyian kunci-kunci daya hidup itu, yang selamanya tidak akan tersentuh oleh serangan bombardir tekanan-tekanan hidup.
Itulah yang membuat mereka selalu tampak santai dalam kesibukan, tersenyum dalam kesedihan, tenang di bawah tekanan, bekerja dalam kesulitan, optimis di depan tantangan, dan gembira dalam segala situasi. wallahu’alam.
* Dalam gerak ada kehidupan.
Di bukit Uhud yang memerah, pertempuran besar baru saja usai. Orang-orang mulai beranjak. Perlahan. Dalam sisa-sisa tenaga yang berserakan. Darah pekat bergumul dengan debu. Ada banyak perih memagut tulang dan daging yang koyak. Mayat-mayat bergelimpangan. Rasulullah terluka. Orang-orang besar gugur dalam puncak kehormatannya. bahwa hidup harus bergerak, Meski setiap gerak punya risiko yang beragam.
Jadi, adanya risiko dari sebuah gerak dan dinamika hidup, tidak berarti orang lantas harus diam. Yang penting bagaimana semuanya dilakukan dengan ikhtiar yang maksimal. . Maka, dalam kehidupan sehari-hari pun, dinamika gerak itu harus berdasarkan keputusan-keputusan yang kuat. Keyakinan yang bulat, tekad yang besar, dan dukungan informasi yang memadai. Demikian pula pada saat aktifitas hidup itu sedang berjalan. Harus dilakukan dengan cara dan teknik yang baik. Sesudah itu, bila kemudian terjadi hal-hal yang buruk, maka itu adalah risiko dari sebuah gerak, yang Allah SWT berikan kepada hamba-hamba-Nya. Sebagai karunia yang punya banyak warna tapi tetap satu makna.
Segala yang ada di dunia ini bergerak. Bumi dan seluruh isi alam semesta ini bergerak. Bahkan, atom, unsur terkecil dari sebuah benda, juga terus bergerak. Semakin lama ia begerak, semakin besar massa yang ditimbulkan. Karena di dalam gerak ada kehidupan. Bahkan hidup hanya bisa disambung dengan gerak.
Segala kebesaran hidup ini dibangun orang-orang yang biasa bergerak. Karena jasa orang-orang yang terus bergerak itulah, hidup ini terus punya dinamika.
Kita tak boleh berhenti bergerak. Kecuali sekedar jenak-jenak yang kita perlukan untuk mengambil bekal dan istirahat. Hidup ini akan terus berdenyut. Dengan atau tanpa kita. Terlalu tragis untuk tergilas dinamika hidup, lantaran kita memilih banyak diam. Banyak ragam dan ruang gerak untuk kita, sebagai muslim, sebagai pegawai, sebagai student, sebagai pengusaha, politikus, atau sebagai apa saja. Berdenyutlah. Bergeraklah. Agar kita tak mati sebelum waktunya. Wallahu’alam..
* Jangan halangi cinta-Nya.
Ternyata kita masih di sini. Di dunia ini. Hidup dan belum mati. Mungkin ada duka di antara kita. Yang sakit, yang dicoba, atau yang diuji dengan bencana. Tapi sesungguhnya, keseluruhan hidup kita adalah karunia.
Mari sama-sama saling mendo’akan, agar Allah SWT mengampuni dosa dan kekhilafan kita… Agar Allah terus mencurahkan kasih dan sayang-Nya. Agar jalan hidup kita bersinar terang. Selagi kita masih diberi waktu. Wallahu’alam.
.
dan banyak Coment yang masuk dan Menyimpulkan tentang gerak dan vitalitas Gerak ; ada yang bilang untuk meningkatkan Vitalitas gerak Harus minum Jamu. ada yang bilang Saru ... dan banyak lagi yang lain.
Dari berbagai Sumber yang saya Ambil; disini saya mencoba menuliskan Kesadaran untuk BERGERAK. Baik dengan Raga ( Fisik ) ataupun dengan Jiwa ( Hati dan Fikiran ).
Maka BERGERAKLAH !
* Hidup harus bergerak
Hidup sebenarnya identik dengan gerak. Sama dengan kematian yang identik dengan diam. Karena itu bergerak, beraktifitas, melakukan berbagai eksperimen, berkreasi, berinovasi dan sebagainya merupakan keadaan yang mutlak dalam hidup. Tanpanya kehidupan bukan saja tanpa makna, tapi membawa bencana.
Di balik segala kemajuan, kesuksesan, dan kejayaan selalu tersimpan banyak rahasia. Salah satu rahasia itu adalah peran orang-orang yang tak henti bergerak, Bergeraklah Kemanapun kita ingin bergerak; Impikan saja apa yang ingin kita impikan, pergi saja kemanapun kita ingin pergi, jadilah sebagai sosok yang kita inginkan, karena kita hanya memiliki satu buah kehidupan dan satu buah kesempatan untuk dapat melakukan semua hal yang kita inginkan.
"Kita hanyalah mahluk hidup, partikel - partikel debu yang beterbangan berputar - putar di dalam kehampaan abadi dan tak terhingga. Diri kita hanya untuk menyerah dan patuh. Jika kita mencintai, cinta kita juga tidak berasal dari kita, juga bukan kepunyaan kita. Sekiranya kita bahagia, kebahagiaan kita tidaklah dalam diri kita, tapi dalam kehidupan itu sendiri."
Banyak hal penting layak dicatat, sejauh mana dinamika dan gerak hidup membuahkan tonggak-tonggak kebesaran, dalam bermacam bidang,
1. Bergerak akan melahirkan perubahan.
Titik pertama setiap kesuksesan dimulai dari perubahaan. Artinya seseorang harus mau berubah, dari “apa adanya menjadi ada apa-apanya”, Dan, titik awal perubahan itu ada pada kehendak dan kemauan untuk bergerak.
2. Bergerak akan melahirkan sesuatu yang baru.
Penemuan-penemuan baru dalam perjalanan intelektual manusia, berawal dari gerak. Ketika orang-orang yang dikaruniai Allah itu terus menerus meneliti dan mengkaji.
3. Bergerak dapat melipat gandakan bobot hidup amal kebaikan.
Karena setiap gerak memakan tenaga, maka setiap gerak dalam hidup akan mendapat imbalan yang semestinya. Bahkan bisa lebih.
Tiga hal diatas, hanya sedikit gambaran dari manfaat bergerak. Masih banyak manfaat lain. Masih banyak pula orang-orang sukses di pentas sejarah, lantaran mereka tak pemah berhenti bergerak. Bahwa siapa yang bergerak, berbuat, dan menabung jerih payah, akhirnya akan memetik buah kepayahan itu. Wallahu’alam.
* Jangan asal bergerak.
Ada rambu penting yang harus diperhatikan dalam bergerak dan beraktivitas. Karena tidak sedikit sebuah aktivitas yang sudah diawali dengan niat yang baik, akan rusak di tengah jalan. Banyak pilihan langkah yang dimulai dengan keinginan dan maksud yang mulia, namun nilai-nilai itu tercemar saat rencana tengah digulirkan.
Hidup adalah pilihan. Sedang pilihan adalah gerak itu sendiri yang pasti memiliki risiko atau kemungkinan salah, agar kita bisa meminimalisir kesalahan dan kegagalan.
Caranya, sebelum bergerak dan menentukan suatu langkah, kita mengidentifikasi berbagai risiko yang kemungkinan terjadi, Setelah bergerak, seandainya melakukan kesalahan, jangan menyesalinya berlarut-larut hingga membuat diri tidak berdaya untuk berbuat yang lebih baik. Bukan menganggap ringan kesalahan, tapi kita harus berusaha agar sebuah risiko negatif bisa menjadi awal keadaan yang lebih baik. Kesalahan dan kekeliruan akan menjadi pengalaman baru, persepsi baru, pengetahuan baru, untuk digunakan di masa selanjutnya. Tapi tetap ingat,
jangan asal bergerak. Berhati-hatilah dlm bergerak gerakanmu ... , bergerak atau diam kita pasti di tanya. Wallahu’alam.
* Tiga dimensi gerak.
Gerakan yang harus dipelihara adalah aktivitas yang meliputi seluruh aspek tubuh. Minimal ada tiga bentuk gerak yang harus diperhatikan:
1. Gerak Rasa.
Bisa juga disebut dengan gerak hati. Artinya adalah aktifitas kalbu yang dapat memberi kesegaran dan pencerahan batin.
2. Gerak Fikir.
Maksudnya adalah aktivitas pemikiran dalam bentuk suplai ilmu pengetahuan. Gerak fikir bisa dilakukan dengan membaca, meneliti, berdiskusi, memperdalam sebuah ide, mencari solusi masalah, dan sebagainya. manfaat gerak fikirnya bukan hanya untuk dirinya, tapi untuk orang lain.
3. Gerak Fisik.
Ada banyak otot dalam tubuh kita. Hampir sama dengan adanya motor yang memberi kita kemampuan untuk bergerak. Sama dengan sebuah mesin yang menurun kemampuannya bahkan rusak bila tidak digunakan dalam waktu lama, otot-otot ini juga akan berkurang kemampuannya bila tidak aktif dalam waktu yang cukup lama. Karena itulah, gerak fisik atau gerak badan itu menjadi penting. Terlebih ketika dunia tekhnologi telah banyak mewakili tenaga manusia. gerak fisik menjadikan seseorang merasa lebih nyaman, mengurangi potensi marah atau frustrasi, mencerdaskan daya pikir, mempercantik tubuh dan kulit, menambah tenaga dan tidak mudah merasa lelah. Wallahu’alam
Bagaimana menumbuhkan vitalitas gerak dalam hidup? Beberapa langkah berikut ini bisa dirujuk untuk mewujudkannya:
I. renungi makna hidup kita masing-masing.
Hidup itu konstan bergerak dan dinamis. Ia bisa diibaratkan angin yang meliuk-liuk di bawah lembah, lalu menanjak ke atas bukit. Karenanya ada orang yang mengatakan, mencoba mengartikan hidup sama dengan mencoba mengartikan angin yang tak dapat dilihat mata pada satu titik perjalanan angin tersebut. Sulitnya memaknai hidup karena dinamika dan gerak yang berlangsung pada hidup itu sendiri. Dan setiap orang tentu akan berbeda-beda membuat makna hidupnya, sesuai dengan perjalanan dan arah hidup yang dia lalui.
Di sinilah seseorang akan terdorong untuk terus bergerak, mengevaluasi langkah, meluruskan sikap, mengatasi rintangan, mewaspadai segala ancaman yang menghalanginya dari memperoleh hidup yang bermakna.
II. hargai apa yang kita lakukan.
Pernah merasa hampa ketika bangun di pagi hari? Merasa bahwa dalam pikiran, kita harus melewati rutinitas yang itu-itu saja.
Tapi merasa bahwa pekerjaan kita tidak berharga, hanya sebagai rutinitas, akan menjadikan kita sendiri malas untuk bergerak.
III. memasang target dalam hidup.
Baik target jangka pendek maupun jangka panjang. Hidup ini punya tujuan.
Satu hal perlu diingat, tak ada target yang tidak diimbangi dengan kemauan dan kreativitas. Kuncinya memang ada pada dua kata tersebut. Rasa bosan, kejenuhan, keengganan untuk bergerak, rasa takut terhadap risiko, harus dinetralisir dengan kemauan dan kreativitas kita sendiri. Buatlah aktivitas kita berharga dengan dinamika yang kita ciptakan sendiri melalui perencanaan dan penentuan target.
IV. miliki basis komunitas.
Dalam teori komunikasi massa, basis komunitas adalah realitas hidup yang terdiri dari individu-individu yang saling mengenal dan berinteraksi di suatu wilayah untuk mewujudkan cita-cita bersama. Apa manfaat lain dari memiliki basis komunitas atau hidup berjama’ah? Sebuah jama’ah akan menjadikan masing-masing orang di dalamnya jauh dari rasa putus asa, tidak larut dalam kegelisahan dan kekecewaan dalam menjalani berbagai misi hidup. Semua yang membaca sejarah mengetahui bagaimana keras dan sulitnya fase perjuangan Rasul dan para sahabat, tapi mereka berhasil melewati semua itu.
V. mengingat bahwa seluruh unsur kehidupan ini bergerak cepat.
Ketidakmampuan kita untuk mengiringi gerak kehidupan akan memunculkan kesulitan bagi kita sendiri untuk menjalani hidup dan bahkan bisa membuat kita mati.
Saat ini semuanya masih bergetar dinamis. Masih ada waktu bagi kita untuk menjalankan tugas-tugas kita. Tidak masuk akal bila seluruh alam semesta bergerak memenuhi tugas yang dibebankan, tetapi kita justru berdiam diri.
Belum ada logika apapun yang bisa menerima sikap diam di tengah dunia yang bergerak. Keengganan bergerak karena alasan apapun hanya akan memunculkan keadaan yang lebih berat daripada kesalahan yang muncul karena risiko yang pasti ada dalam bergerak. Wallahu’alam.
* Keluar dari badai kesulitan.
Kesulitan pasti ada. Dalam hidup ini, kesulitan adalah bagian dari kehidupan yang tak terpisahkan. Allah telah menciptakan segala yang ada berpasangan. Ada malam ada siang. Ada tinggi ada rendah. Ada kemudahan ada kesulitan.
Karena kesulitan tak mungkin terelakkan, kita dituntut untuk mempersiapkan diri dalam menghadapinya. Tidak sedikit yang sukses keluar dari kesulitan yang terjadi. Tetapi juga tidak jarang yang jatuh terjerembab dalam kesulitan yang lebih rumit. Ini dampak dari dahsyatnya hantaman kesulitan membentur kita. Sementara kekuatan kita untuk bertahan tidak sekuat dahsyatnya kesulitan itu. Akhir-nya, jangankan untuk keluar dari kesulitan, bertahan pun sulit.
Tentu kita ingin selalu menjadi pemenang dari setiap pergumulan hidup. Maka kiranya tips berikut dapat membantu kita untuk bertahan dalam kesulitan. Serta rnenuntun kita keluar darinya sebagai orang yang bisa tersenyum karena mendapat kalung juara.
> Sandarkan Diri Ini Kepada Dzat Yang Maha Menyelesaikan.
Manusia adalah makhluk yang lemah. Dia butuh pegangan yang kuat. Karena perjalanan dunia ini tidak datar. Kekuatan yang dimiliki hanya sebatas usaha yang sama sekali tidak menentukan. Banyak perkiraan dan rencana matang yang meleset. Karena memang di balik ini semua ada kekuatan Dzat Maha kuat yang menentukan.
Dalam keadaan seperti ini, tidak ada jalan lain kecuali kita “rnelangit“ rnencari solusi di sana. Pintu solusi dari langit akan seialu dibuka selama kita membuka pintu hati kita untuk menerima keputusan Allah. Ketenangan itu diikuti oleh doa tulus yang didengar Allah. Allah menggantikan musibah dengan yang lebih baik, seperti yang ia minta. Rasulullah menggantikan kedudukan suami-nya. Yang akan mendampinginya dan mengurus putra-putrinya. Yang mengangkatnya menjadi Ummul Mukminin. Suatu kebanggaan, ketika kelak di hari kiamat dibangkitkan dengan status istri manusia termulia, Rasulullah. Kepasrahan yang tulus akan melahirkan solusi.
> Sadarilah Kesulitan Pasti Datang.
Kesadaran terhadap sesuatu membuat orang tidak tercengang dan akhirnya terduduk ketika sesuatu itu tiba. Dia akan mempersiapkan mental untuk menjemput kedatangannya.
Mereka yang tenang dalam menghadapi musibah, akan lebih cepat terlepas dari kesulitan itu. Bahkan dialah yang akan mampu membimbing yang lain untuk mengikuti jejaknya dalam menghadapi kesulitan. Maka di samping optimisme, munculkan pula kemungkinan terburuk dari rencana itu. Ciptakan kesadaran mulai hari ini bahwa musibah pasti akan datang menghampiri. Sadarlah bahwa orang-orang yang kita cintai pasti akan pergi. Sadarlah suatu saat dunia yang kita genggam saat ini juga ada saatnya hilang. Sadarlah tidak semua yang kita lakukan akan kita raih sebagaimana yang kita harapkan.
> Berbagilah dengan Orang yang Dekat.
Manusia adalah makhluk sosial, siapa pun dia. Dia masih butuh orang lain. Apalagi di saat-saat sulit. Berbagi cerita duka yang sedang mendera merupakan bagian dari solusi. Tentu bukan kepada sembarang orang kita bercerita. Kita harus memilih orang itu. Yaitu mereka yang istimewa dalam kehidupan kita. Yang mampu menghibur, menasehati sampai membantu mencarikan solusi.
> Sabar dan Teruskan Munajat serta Do’a.
Ada kenikmatan, ada pula kesulitan. Maka, Rasul mengajarkan dua hal untuk mensikapi keduanya. Syukur dan sabar. Keduanya baik untuk kehidupan seorang mukmin
Sabar bukan berarti diam. Sabar bukan berarti kita tidak boleh menangis dan sedih. Sabar bukan berarti kita tidak boleh mencari bantuan untuk mendapat solusi.
Sabar adalah suatu sikap menerima musibah sebagai bagian dari taqdir. Sabar adalah ketenangan yang melindungi dari penyesalan yang tak berujung. Yang akan menyebabkan kesengsaraan semakin berat dan stres menjangkiti. Sabar menstabilkan kondisi hati yang sedang labil karena kesulitan. Dengan jiwa dan hati yang stabil akan membuka jalan lebih lebar menuju solusi. Kemudian, bantulah solusinya dengan munajat dan do’a. Adukan segala kesulitan kita kepada Allah. Di tengah malam, di saat manusia terlelap dalam mimpinya, kita bermunajat. Kita adukan permasalahan kita dalam sujud panjang kita. Tangan kita tengadahkan sambil berurai air mata penuh harap akan pertolongan-Nya. Doa-doa pun meluncur deras seiring desakan-desakan hati yang sudah lelah terbebani kesulitan.
Perbanyaklah doa. Tidak rugi orang yang banyak berdoa. Karena tidak ada doa yang tidak dikabulkan, jika kita memenuhi seruan Allah. Memang, kadang apa yang kita minta tidak kunjung tiba. Tetapi pengabulan doa bukan hanya itu bentuknya. Kadang kala Allah mengabulkannya dengan cara menjauhkannya dari musibah.
Atau Allah menyimpannya untuk kekayaan simpanan kita di akhirat sana.
Kesulitan adalah keniscayaan kehidupan. Tetapi tak ada sedikitpun alasan untuk kita terkalahkan oleh kesulitan itu. Wallahu’alam.
* Tekanan.
Tidak ada orang yang menyukai tekanan. Semua kita akan selalu berusaha menghindari segala bentuk tekanan hidup. Tekanan mencabut kenyamanan hidup kita, dan dalam banyak hal, membatasi ruang gerak kita, serta menyulitkan proses kreativitas kita.
Tapi sejarah justru membuktikan, bahwa karya-karya kepahlawanan sebagian besar malah lahir di tengah tekanan-tekanan hidup yang berat dan kompleks. Sejarah tampaknya tidak ingin memberikan gelar kepahlawanan dengan mudah. Ia memaksa setiap orang membayar harga yang mahal untuk itu. Jadi apabila dalam konteks kecenderungan manusiawi kita tidak menyukai tekanan hidup, maka dalam konteks pengembangan kepahlawanan, kita justru membutuhkan rangsangan tekanan hidup untuk meledakkan potensi-potensi kita yang terpendam. Walaupun kenyataannya tidak semua orang bisa sukses melewati tekanan, tapi para pahlawan mukmin sejati selalu muncul dari balik tekanan-tekanan hidup yang kompleks.
Tampaknya memang ada rahasia yang tersembunyi disini. Para pahlawan mukmin sejati itu selalu dapat mempertahankan kunci-kunci yang membentuk daya hidup mereka; mereka selalu dapat mempertahankan harapan dan optimisme hidup, pikiran positif dan kegembiraan jiwa, obsesi kepahlawanan dan semangat perlawanan. Seakan-akan di dalam jiwa mereka, ada bunker yang menjadi tempat persembunyian kunci-kunci daya hidup itu, yang selamanya tidak akan tersentuh oleh serangan bombardir tekanan-tekanan hidup.
Itulah yang membuat mereka selalu tampak santai dalam kesibukan, tersenyum dalam kesedihan, tenang di bawah tekanan, bekerja dalam kesulitan, optimis di depan tantangan, dan gembira dalam segala situasi. wallahu’alam.
* Dalam gerak ada kehidupan.
Di bukit Uhud yang memerah, pertempuran besar baru saja usai. Orang-orang mulai beranjak. Perlahan. Dalam sisa-sisa tenaga yang berserakan. Darah pekat bergumul dengan debu. Ada banyak perih memagut tulang dan daging yang koyak. Mayat-mayat bergelimpangan. Rasulullah terluka. Orang-orang besar gugur dalam puncak kehormatannya. bahwa hidup harus bergerak, Meski setiap gerak punya risiko yang beragam.
Jadi, adanya risiko dari sebuah gerak dan dinamika hidup, tidak berarti orang lantas harus diam. Yang penting bagaimana semuanya dilakukan dengan ikhtiar yang maksimal. . Maka, dalam kehidupan sehari-hari pun, dinamika gerak itu harus berdasarkan keputusan-keputusan yang kuat. Keyakinan yang bulat, tekad yang besar, dan dukungan informasi yang memadai. Demikian pula pada saat aktifitas hidup itu sedang berjalan. Harus dilakukan dengan cara dan teknik yang baik. Sesudah itu, bila kemudian terjadi hal-hal yang buruk, maka itu adalah risiko dari sebuah gerak, yang Allah SWT berikan kepada hamba-hamba-Nya. Sebagai karunia yang punya banyak warna tapi tetap satu makna.
Segala yang ada di dunia ini bergerak. Bumi dan seluruh isi alam semesta ini bergerak. Bahkan, atom, unsur terkecil dari sebuah benda, juga terus bergerak. Semakin lama ia begerak, semakin besar massa yang ditimbulkan. Karena di dalam gerak ada kehidupan. Bahkan hidup hanya bisa disambung dengan gerak.
Segala kebesaran hidup ini dibangun orang-orang yang biasa bergerak. Karena jasa orang-orang yang terus bergerak itulah, hidup ini terus punya dinamika.
Kita tak boleh berhenti bergerak. Kecuali sekedar jenak-jenak yang kita perlukan untuk mengambil bekal dan istirahat. Hidup ini akan terus berdenyut. Dengan atau tanpa kita. Terlalu tragis untuk tergilas dinamika hidup, lantaran kita memilih banyak diam. Banyak ragam dan ruang gerak untuk kita, sebagai muslim, sebagai pegawai, sebagai student, sebagai pengusaha, politikus, atau sebagai apa saja. Berdenyutlah. Bergeraklah. Agar kita tak mati sebelum waktunya. Wallahu’alam..
* Jangan halangi cinta-Nya.
Ternyata kita masih di sini. Di dunia ini. Hidup dan belum mati. Mungkin ada duka di antara kita. Yang sakit, yang dicoba, atau yang diuji dengan bencana. Tapi sesungguhnya, keseluruhan hidup kita adalah karunia.
Mari sama-sama saling mendo’akan, agar Allah SWT mengampuni dosa dan kekhilafan kita… Agar Allah terus mencurahkan kasih dan sayang-Nya. Agar jalan hidup kita bersinar terang. Selagi kita masih diberi waktu. Wallahu’alam.
.
Minggu, 14 Februari 2010
Indahnya Kasih Sayang
Indahnya Kasih Sayang
Mahasuci ALLAH, Zat yang Maha Mengaruniakan kasih sayang kepada makhluk-makhluk Nya. Tidaklah kasih sayang melekat pada diri seseorang, kecuali akan memperindah orang tersebut, dan tidaklah kasih sayang terlepas dari diri seseorang, kecuali akan memperburuk dan menghinakan orang tersebut.
Betapa tidak? Jikalau kemampuan kita menyayangi orang lain tercerabut, maka itulah biang dari segala bencana, karena kasih sayang ALLAH Azza wa Jalla ternyata hanya akan diberikan kepada orang-orang yang masih hidup kasih sayang di kalbunya.
Karenanya, tidak bisa tidak, kita harus berjuang dengan sekuat tenaga agar hati nurani kita hidup. Tidak berlebihan jikalau kita mengasahnya dengan merasakan keterharuan dari kisah-kisah orang yang rela meluangkan waktu untuk memperhaikan orang lain. Kita dengar bagaimana ada orang yang rela bersusah-payah membacakan buku, koran, atau juga surat kepada orang-orang tuna netra, sehingga mereka bisa belajar, bisa dapat informasi, dan bisa mendapatkan ilmu yang lebih luas.
Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, "ALLAH SWT mempunyai seratus rahmat (kasih sayang), dan menurunkan satu rahmat (dari seratus rahmat) kepada jin, manusia, binatang, dan hewan melata. Dengan rahmat itu mereka saling berbelas-kasih dan berkasih sayang, dan dengannya pula binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan (ALLAH SWT) menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada hari kiamat nanti." (H.R. Muslim).
Dari hadis ini nampaklah, bahwa walau hanya satu rahmat-Nya yang diturunkan ke bumi, namun dampaknya bagi seluruh makhluk sungguh luar biasa dahsyatnya. Karenanya, sudah sepantasnya jikalau kita merindukan kasih sayang, perhatian, dan perlindungan ALLAH SWT, tanyakanlah kembali pada diri ini, sampai sejauhmana kita menghidupkan kalbu untuk saling berkasih sayang bersama makhluk lain?
Kasih sayang dapat diibaratkan sebuah mata air yang selalu bergejolak keinginannya untuk melepaskan beribu-ribu kubik air bening yang membuncah dari dalamnya tanpa pernah habis. Kepada air yang telah mengalir untuk selanjutnya menderas mengikuti alur sungai menuju lautan luas, mata air sama sekali tidak pernah mengharapkan ia kembali.
Sama pula seperti pancaran sinar cerah matahari di pagi hari, dari dulu sampai sekarang ia terus-menerus memancarkan sinarnya tanpa henti, dan sama pula, matahari tidak mengharap sedikit pun sang cahaya yang telah terpancar kembali pada dirinya. Seharusnya seperti itulah sumber kasih sayang di kalbu kita, ia benar-benar melimpah terus tidak pernah ada habisnya.
Tidak ada salahnya agar muncul kepekaan kita menyayangi orang lain, kita mengawalinya dengan menyayangi diri kita dulu. Mulailah dengan menghadapkan tubuh ini ke cermin seraya bertanya-tanya: Apakah wajah indah ini akan bercahaya di akhirat nanti, atau justru sebaliknya, wajah ini akan gosong terbakar nyala api jahannam?
Tataplah hitamnya mata kita, apakah mata ini, mata yang bisa menatap ALLAH, menatap Rasulullah SAW, menatap para kekasih ALLAH di surga kelak, atau malah akan terburai karena kemaksiyatan yang pernah dilakukannya?
Rabalah bibir manis kita, apakah ia akan bisa tersenyum gembira di surga sana atau malah bibir yang lidahnya akan menjulur tercabik-cabik?!
Perhatikan tubuh tegap kita, apakah ia akan berpendar penuh cahaya di surga sana, sehingga layak berdampingan dengan si pemiliki tubuh mulia, Rasulullah SAW, atau tubuh ini malah akan membara, menjadi bahan bakar bersama hangusnya batu-batu di kerak neraka jahannam?
Ketika memandang kaki, tanyakanlah apakah ia senantiasa melangkah di jalan ALLAH sehingga berhak menginjakkannya di surga kelak, atau malah akan dicabik-cabik pisau berduri.
Memandang mulusnya kulit kita, renungkanlah apakah kulit ini akan menjadi indah bercahaya ataukah akan hitam legam karena gosong dijilat lidah api jahannam?
Mudah-mudahan dengan bercermin sambil menafakuri diri, kita akan lebih mempunyai kekuatan untuk menjaga diri kita.
Jangan pula meremehkan makhluk ciptaan ALLAH, sebab tidaklah ALLAH menciptakan makhluk-Nya dengan sia-sia. Semua yang ALLAH ciptakan syarat dengan ilmu, hikmah, dan ladang amal. Semua yang bergerak, yang terlihat, yang terdengar, dan apa saja karunia dari ALLAH adalah jalan bagi kita untuk bertafakur jikalau hati ini bisa merabanya dengan penuh kasih sayang.
Dikisahkan di hari akhir datang seorang hamba ahli ibadah kepada ALLAH, tetapi ALLAH malah mencapnya sebagai ahli neraka, mengapa? Ternyata karena suatu ketika si ahli ibadah ini pernah mengurung seekor kucing sehingga ia tidak bisa mencari makan dan tidak pula diberi makan oleh si ahli ibadah ini. Akhirnya mati kelaparanlah si kucing ini. Ternyata walau ia seorang ahli ibadah, laknat ALLOH tetap menimpa si ahli ibadah ini, dan ALLAH menetapkannya sebagai seorang ahli neraka, tiada lain karena tidak hidup kasih sayang di kalbunya.
Tetapi ada kisah sebaliknya, suatu waktu seorang wanita berlumur dosa sedang beristirahat di pinggir sebuah oase yang berair dalam di sebuah lembah padang pasir. Tiba-tiba datanglah seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya seakan sedang merasakan kehausan yang luar biasa. Walau tidak mungkin terjangkau kerena dalamnya air di oase itu, anjing itu tetap berusaha menjangkaunya, tapi tidak dapat. Melihat kejadian ini, tergeraklah si wanita untuk menolongnya. Dibukalah slopnya untuk dipakai menceduk air, setelah air didapat, diberikannya pada anjing yang kehausan tersebut. Subhanallah, dengan ijin ALLOH, terampunilah dosa wanita ini.
Demikianlah, jikalau hati kita mampu meraba derita makhluk lain, insya ALLAH keinginan untuk berbuat baik akan muncul dengan sendirinya.
Kisah lain, ketika suatu waktu ada seseorang terkena penyakit tumor yang sudah menahun. Karena tidak punya biaya untuk berobat, maka berkunjunglah ia kepada orang-orang yang dianggapnya mampu memberi pinjaman biaya.
Bagi orang yang tidak hidup kasih sayang di kalbunya, ketika datang orang yang akan meminjam uang ini, justru yang terlintas dalam pikirannya seolah-olah harta yang dimilikinya akan diambil oleh dia, bukannya memberi, malah dia ketakutan akan hartanya karena disangkanya akan habis atau bahkan jatuh miskin.
Tetapi bagi seorang hamba yang tumbuh kasih sayang di kalbunya, ketika datang yang akan meminjam uang, justru yang muncul rasa iba terhadap penderitaan orang lain. Bahkan jauh di lubuk hatinya yang paling dalam akan membayangkan bagaimana jikalau yang menderita itu dirinya. Terlebih lagi dia sangat menyadari ada hak orang lain yang dititipkan ALLAH dalam hartanya. Karenanya dia begitu ringan memberikan sesuatu kepada orang yang memang membutuhkan bantuannya.
Ingatlah, hidupnya hati hanya dapat dibuktikan dengan apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain dengan ikhlas. Apa artinya hidup kalau tidak punya manfaat? Padahal hidup di dunia ini cuma sekali dan itupun hanya mampir sebentar saja. Tidak ada salahnya kita berpikir terus dan bekerja keras untuk menghidupkan kasih sayang di hati ini. Insya ALLAH bagi yang telah tumbuh kasih sayang di kalbunya, ALLAH Azza wa Jalla, Zat yang Maha Melimpah Kasih Sayang-Nya akan mengaruniakan ringannya mencari nafkah dan ringan pula dalam menafkahkannya di jalan ALLAH, ringan dalam mencari ilmu dan ringan pula dalam mengajarkannya kepada orang lain, ringan dalam melatih kemampuan bela diri dan ringan pula dalam membela orang lain yang teraniaya, Subhanallah.
Cara lain yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk menghidupkan hati nurani agar senantiasa diliputi nur kasih sayang adalah dengan melakukan banyak silaturahmi kepada orang-orang yang dilanda kesulitan, datang ke daerah terpencil, tengok saudara-saudara kita di rumah sakit, atau pula dengan selalu mengingat umat Islam yang sedang teraniaya, seperti di Bosnia, Checnya, Ambon, Halmahera, atau di tempat-tempat lainnya.
Belajarlah terus untuk melihat orang yang kondisinya jauh di bawah kita, insya ALLAH hati kita akan melembut karena senantiasa tercahayai pancaran sinar kasih sayang. Dan hati-hatilah bagi orang yang bergaulnya hanya dengan orang-orang kaya, orang-orang terkenal, para artis, atau orang-orang elit lainnya, karena yang akan muncul justru rasa minder dan perasaan kurang dan kurang akan dunia ini, Masya ALLAH.
Jumat, 12 Februari 2010
Gresik Terima Citra Bhakti Abdi Negara 2009 dari Presiden RI
Prestasi Pemerintah Kabupaten Gresik atas Kinerja Pelayanan Publik ternyata diapresiasi oleh Pemerintah pusat. Berdasarkan Keputusan MENPAN-RB Nomor. 365 Tahun 2009, Kabupaten Gresik ditetapkan sebagai penerima Penghargaan Citra Bhakti Abdi Negara Tahun 2009. Hari ini Bupati Gresik Dr. KH. Robbach Ma’sum, Drs, MM menerima Penghargaan Citra Bhakti Abdi Negara Tahun 2009 dari Presiden RI, Dr. Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (11/2) di Jakarta.
Sesuai Misi ke 5, Mewujudkan Tata Pemerintahan yang baik (Good Governance) pada tahun 2009 Pemerintah Kabupaten Gresik mencanangkan Tahun peningkatan Disiplin, Pelayanan public dan prestasi. Selanjutnya diimplementasikan dalam keputusan Bupati Gresik No 862/171/HK/437.12/2009. selanjutnya dibentuklah Tim Pelayanan Publik dan Prestasi melalui surat No. 862/260/HK/437.12/2009. Kemudian Bupati mengeluarkan Perbup tentang penyusunan Pedoman Pelayanan Publik dan Prestasi ini melalui Perbup No. 28 tahun 2009.
Selain itu, Pemkab Gresik juga menelorkan kebijakan deregulasi dan debirokratisasi pelayanan public. Ada 141 jenis Pelayanan yang disederhanakan melalui Perbup No. 27 tahun 2006 tentang prosedur tetap penyelenggaraan Pelayanan Perizinan. Satu lagi terobosan yang sudah dilaksanakan Pemerintah kabupaten Gresik dalam beberapa saat yang lalu yaitu Pelayanan terpadu (one stop service) untuk 16 jenis pelayanan perizinan yang dilaksanakan dalam satu pintu yaitu di Badan Penanaman Modal dan Perizinan.
Menurut Kabag Humas Pemkab Gresik, M Hari Syawaludin melalui teleponnya pada Kamis siang, beberapa indikator ” Penghargaan yang diterima Pemkab Gresik ini juga diterima oleh 5 (lima) kabupaten lain se Jawa Timur. Hal penting menurut Hari, Pemkab Gresik menerapkan standar ISO 9001:2000 dalam pelayanan public. Sudah 7 unit pelayanan yang telah mendapatkan ISO, 9 (Sembilan) unit pelayanan dalam proses sertifikasi dan 9 (Sembilan) unit yang lain dalam pembinaan konsultasi ISO. (sdm)
Sumber : http://www.gresik.go.id/
Rabu, 10 Februari 2010
Siswa Gresik, Ikrarkan Kejujuran Jelang Unas dan UASBN 2010
Dihadapan Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh DEA, 24 orang siswa mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA, Minggu (7/2) Ikrarkan kejujuran. Ikrar Kejujuran ini terkait akan dilaksanakannya Unas dan UASBN 2010 mendatang. Setelah berikrar, 24 orang siswa tersebut menandatangani piagam kejujuran. Ikrar dan penandatangananan tersebut dilaksanakan para siswa dihadapan Menteri, Pejabat dari Depdiknas, Bupati Gresik serta segenap Undangan yang terdiri dari Guru dan Murid yang memenuhi GOR Tri Dharma PT.Petrokimia Gresik.
Perlu dukungan berbagai pihak termasuk peran guru, orang dalam memberikan rasa optimis terhadap anak dalan menghadapi UNAS maupun UASBN tersebut dengan niat betul-betul jujur. Demikian Mendiknas Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh DEA menanggapi ikrar kejujuran siswa saat memberikan ceramahnya pada Peringatan Hari Guru Nasional yang sekaligus Seminar Nasional dengan tema 'Tekonologi Informasi Bagi Guru dan Tantangan Guru ke Depan'
Lebih jauh Muhammad Nuh mengatakan, peranan guru utamanya adalah menumbuhkan cita-cita peserta didik yang bermartabat dan menumbuhkan nilai kejujuran yang tinggi. ''Sebagai seorang pendidik, kita harus mampu mendorong anak-anak peserta didik agar mempunyai impian ke depan. Kalau ingin mempunyai impian, maka harus punya falsafah tidur. Maknanya, kalau ingin punya cita-cita maka dengan makna tidur merupakan kontempelasi (perenungan). Melalui perenungan itulah maka cita-cita ke depan akan mudah tercapai,'' ujar Mantan Rektor ITS ini.
Peranan guru dalam memberikan pendidikan terhadap peseta didik harus menerapkan beberapa syarat yakni dengan keikhlasan, tawadhu' dan rasa kasih sayang . ''Seorang guru harus punya sifat ketawadu'an, penghormatan dan dan tidak boleh mentang-mentang . Ibaratnya seperti memberi buah. Jangan berikan buah mentah kepada murid, tetapi berilah buah yang sudah masak. Dalam falsafah ini , berilah sifat tawaduk pada murid dengan ilmu yang sudah betul-betul bisa diterima oleh peserta didik . Jangan kikir memberikan ilmu kepada murid agar buah (ilmu) betul-betul bisa dinikmati oleh anak didik kita untuk bekal di masa depan mereka,'' tambah mantan Menkoinfo ini .
Dari data yang berhasil dihimpun, tingkat angka kejujuran dalam pelaksanaan UNAS (Ujian Nasional) 2009 tingkat nasional cukup rendah. Angkanya hanya 45,27 persen (Tidak Jujur). Untuk Jawa Timur dari jumlah peserta Unas 205.072 siswa, jumlah sekolah 2271. Sementara untuk Jujur (J) sebanyak 16,73 persen, setengah jujur (ST) 38,00 persen, yang tidak lulus (TL) 4,48 .Sedangkan untuk Gresik jumlah peserta 8550 siswa dari 107 sekolah untuk tingkat kejujuran Unas 2009 mencapai 0,93 persen, setengah jujur 29,91 persen.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas pendidikan Gresik Chusaini Mustas mengatakan, bahwa upaya untuk memperbaiki angka ketidak jujuran dalam pelaksanaan UNAS pihaknya sudah melakukan komintem baik terhadap guru mauoun siswa. ''Salah satunya, dalam acara tersebut dilakukan Ikrar kejujuran oleh para pelajar yang telah dilaksanakan dalam acara ini ,'' ujar Chusaini Muntaz, melalui Kabag Humas. (sdm)
Sumber : http://www.gresik.go.id/
Perlu dukungan berbagai pihak termasuk peran guru, orang dalam memberikan rasa optimis terhadap anak dalan menghadapi UNAS maupun UASBN tersebut dengan niat betul-betul jujur. Demikian Mendiknas Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh DEA menanggapi ikrar kejujuran siswa saat memberikan ceramahnya pada Peringatan Hari Guru Nasional yang sekaligus Seminar Nasional dengan tema 'Tekonologi Informasi Bagi Guru dan Tantangan Guru ke Depan'
Lebih jauh Muhammad Nuh mengatakan, peranan guru utamanya adalah menumbuhkan cita-cita peserta didik yang bermartabat dan menumbuhkan nilai kejujuran yang tinggi. ''Sebagai seorang pendidik, kita harus mampu mendorong anak-anak peserta didik agar mempunyai impian ke depan. Kalau ingin mempunyai impian, maka harus punya falsafah tidur. Maknanya, kalau ingin punya cita-cita maka dengan makna tidur merupakan kontempelasi (perenungan). Melalui perenungan itulah maka cita-cita ke depan akan mudah tercapai,'' ujar Mantan Rektor ITS ini.
Peranan guru dalam memberikan pendidikan terhadap peseta didik harus menerapkan beberapa syarat yakni dengan keikhlasan, tawadhu' dan rasa kasih sayang . ''Seorang guru harus punya sifat ketawadu'an, penghormatan dan dan tidak boleh mentang-mentang . Ibaratnya seperti memberi buah. Jangan berikan buah mentah kepada murid, tetapi berilah buah yang sudah masak. Dalam falsafah ini , berilah sifat tawaduk pada murid dengan ilmu yang sudah betul-betul bisa diterima oleh peserta didik . Jangan kikir memberikan ilmu kepada murid agar buah (ilmu) betul-betul bisa dinikmati oleh anak didik kita untuk bekal di masa depan mereka,'' tambah mantan Menkoinfo ini .
Dari data yang berhasil dihimpun, tingkat angka kejujuran dalam pelaksanaan UNAS (Ujian Nasional) 2009 tingkat nasional cukup rendah. Angkanya hanya 45,27 persen (Tidak Jujur). Untuk Jawa Timur dari jumlah peserta Unas 205.072 siswa, jumlah sekolah 2271. Sementara untuk Jujur (J) sebanyak 16,73 persen, setengah jujur (ST) 38,00 persen, yang tidak lulus (TL) 4,48 .Sedangkan untuk Gresik jumlah peserta 8550 siswa dari 107 sekolah untuk tingkat kejujuran Unas 2009 mencapai 0,93 persen, setengah jujur 29,91 persen.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas pendidikan Gresik Chusaini Mustas mengatakan, bahwa upaya untuk memperbaiki angka ketidak jujuran dalam pelaksanaan UNAS pihaknya sudah melakukan komintem baik terhadap guru mauoun siswa. ''Salah satunya, dalam acara tersebut dilakukan Ikrar kejujuran oleh para pelajar yang telah dilaksanakan dalam acara ini ,'' ujar Chusaini Muntaz, melalui Kabag Humas. (sdm)
Sumber : http://www.gresik.go.id/
Sabtu, 06 Februari 2010
Baru Diresmikan Sudah Terima ISO 9001:2008
Baru Diresmikan Sudah Terima ISO 9001:2008
Sukses Pemkab Gresik dalam memenej program
bidang kesehatan kembali menorehkan sejarah. Kali ini Pelayanan 8 Puskesmas di wilayah Kabupaten Gresik memperoleh sertifikat ISO 90012008. Sertifikat ISO tersebut diserahkan oleh Perwakilan Tuv Nord Indonesia, Wieke Savitri kepada Bupati Gresik Dr. KH. Robbach Ma’sum, Drs, MM, di Halaman Puskesmas Driyorejo, Kamis (4/2).
Selanjutnya oleh Bupati Gresik Sertifikat ISO 9001:2008 tersebut diserahkan kepada para kepala Puskesmas masing-masing, Kepala Puskesmas Kebomas, Puskesmas Nelayan (Gresik), Puskesmas Benjeng, Puskesmas Driyorejo, Puskesmas Industri (Gresik), Puskesmas Alon-alon (Gresik), Puskesmas Bungah dan Puskesmas Ujungpangkah. Selain itu, Bupati juga meresmikan penggunaan gedung baru Puskesmas Driyorejo dan beberapa proyek bidang kesehatan Tahun anggaran 2009.
Dalam sambutannya Bupati Gresik menyatakan
bangga dan bahagia atas prestasi ISO ini. “dengan diterimanya ISO 90012008, berarti mutu pelayanan kesehatan ditingkat Puskesmas telah sesuai standar yang diharapkan. Kami berharap dengan ISO ini akan lebih memotivasi seluruh Puskesmas di Gresik untuk meningkatkan layanannya. Seiring dengan ISO ini, kami juga telah meningkatkan beberapa layanan kesehatan di Tingkat Puskesmas di seluruh Kabupaten Gresik. Saat ini kami telah menggratiskan layanan Puskesmas sekaligus obatnya. Selain itu bagi masyarakat Gresik yang melahirkan anak pertama di Puskesmas kami Gratiskan” ujarnya dihadapan sekitar 500 orang Undangan yang terdiri dari Pejabat Pemkab Gresik dan para Kader Posyandu se Kabupaten Gresik.
Puskesmas Driyorejo, salah satu Puskesmas yang
menerima Sertifikat ISO ini memiliki gedung baru. 2 lantai, dengan total luas 1200 m2. Sejak menempati gedung baru ini serta fasilitas pendukungnya, Puskesmas Driyorejo setara dengan Rumah Sakit Type D, demikian pernyataan kepala Dinas Kesehatan Gresik dr, M. Ma’ruf Sya’roni. Poli Mata adalah ikon layanan di Puskesmas ini, selain itu beberapa Poli dibuka antara lain Poli umum, Poli IVA, Poli Diabet, Ruang Bersalin, MTBS, dan nanti akan dibuka poli Radiologi.
Pada 2011 nanti kami telah merencanakan Puskesmas Driyorejo ini menjadi Puskesmas Rawat inap pelayanan Unggulan Spesialis (PLUS) dengan menambah beberapa layananan spesialis yaitu spesialis anak dan Obgyn. (sdm)
Sumber:http://www.gresik.go.id/
Sukses Pemkab Gresik dalam memenej program
bidang kesehatan kembali menorehkan sejarah. Kali ini Pelayanan 8 Puskesmas di wilayah Kabupaten Gresik memperoleh sertifikat ISO 90012008. Sertifikat ISO tersebut diserahkan oleh Perwakilan Tuv Nord Indonesia, Wieke Savitri kepada Bupati Gresik Dr. KH. Robbach Ma’sum, Drs, MM, di Halaman Puskesmas Driyorejo, Kamis (4/2).
Selanjutnya oleh Bupati Gresik Sertifikat ISO 9001:2008 tersebut diserahkan kepada para kepala Puskesmas masing-masing, Kepala Puskesmas Kebomas, Puskesmas Nelayan (Gresik), Puskesmas Benjeng, Puskesmas Driyorejo, Puskesmas Industri (Gresik), Puskesmas Alon-alon (Gresik), Puskesmas Bungah dan Puskesmas Ujungpangkah. Selain itu, Bupati juga meresmikan penggunaan gedung baru Puskesmas Driyorejo dan beberapa proyek bidang kesehatan Tahun anggaran 2009.
Dalam sambutannya Bupati Gresik menyatakan
bangga dan bahagia atas prestasi ISO ini. “dengan diterimanya ISO 90012008, berarti mutu pelayanan kesehatan ditingkat Puskesmas telah sesuai standar yang diharapkan. Kami berharap dengan ISO ini akan lebih memotivasi seluruh Puskesmas di Gresik untuk meningkatkan layanannya. Seiring dengan ISO ini, kami juga telah meningkatkan beberapa layanan kesehatan di Tingkat Puskesmas di seluruh Kabupaten Gresik. Saat ini kami telah menggratiskan layanan Puskesmas sekaligus obatnya. Selain itu bagi masyarakat Gresik yang melahirkan anak pertama di Puskesmas kami Gratiskan” ujarnya dihadapan sekitar 500 orang Undangan yang terdiri dari Pejabat Pemkab Gresik dan para Kader Posyandu se Kabupaten Gresik.
Puskesmas Driyorejo, salah satu Puskesmas yang
menerima Sertifikat ISO ini memiliki gedung baru. 2 lantai, dengan total luas 1200 m2. Sejak menempati gedung baru ini serta fasilitas pendukungnya, Puskesmas Driyorejo setara dengan Rumah Sakit Type D, demikian pernyataan kepala Dinas Kesehatan Gresik dr, M. Ma’ruf Sya’roni. Poli Mata adalah ikon layanan di Puskesmas ini, selain itu beberapa Poli dibuka antara lain Poli umum, Poli IVA, Poli Diabet, Ruang Bersalin, MTBS, dan nanti akan dibuka poli Radiologi.
Pada 2011 nanti kami telah merencanakan Puskesmas Driyorejo ini menjadi Puskesmas Rawat inap pelayanan Unggulan Spesialis (PLUS) dengan menambah beberapa layananan spesialis yaitu spesialis anak dan Obgyn. (sdm)
Sumber:http://www.gresik.go.id/
Jumat, 05 Februari 2010
¤ Kita Telah Berada di Sana ¤
penglihatan
http://margaluyu151-gresik.blogspot.com/2010/01/penglihatan.html
Sebuah Puncak Kebermaknaan
Dunia telah tampil, serta kembali kepada dirinya sendiri dan kita merasakan kita adalah bagian dari mereka. Semuanya telanjang dan tampil jelas. Kita tidak ada hubungan lagi dengan dunia manusia beserta segala ciptaannya. Kita dan semua manusia kembali kepada dirinya sebagai manusia yang sesungguhnya… Ia adalah sebuah kemanusiaan.
Sudah tidak ada lagi perjalanan yang perlu kita tempuh. Dan mulai sekarang kita akan tinggal di dalam puncak kebermaknaan ini serta kita akan berteman baik dengannya. Coba lihat, ketika kita menjadi bagian dari mereka sebagai satu kesatuan, setiap langkah dan momen dalam hidup kita menjadi berarti. Kita memandang sebuah benda, ataupun melakukan sesuatu yang dulunya selalu kita hindari dan salah tafsir, sekarang menjadi begitu bermakna untuk kita. Kita sangat menikmati setiap detik dari kondisi apapun yang terjadi pada diri kita.
Hal ini sebenarnya dirasakan masih agak kabur dan mengambang, tetapi ia ada dan ia hadir di dalam diri kita – sekitar kita. Apakah kita tahu, bahwa kekaburan ini adalah sebuah hal yang sudah jelas secara penuh? Bagaimana mungkin? Sulit memang untuk menjelaskan fenomena ini. Ia telah melampaui semua jenis mengada manusia di dunia, termasuk bahasa. Ia bahkan telah melampaui mental yang ada dalam diri kita. Sehingga bila dikatakan kita memahami, sebenarnya lebih memiliki arti bahwa kita merasakan dan berdiri sejajar dengan-nya saja. Hanya kita perlu menjauhi makna dari kata memahami yang biasanya ditafsirkan seolah-olah mengandung arti menguasai dan berdiri di atas sesuatu. Maka sekali lagi, memahami secara murni terhadap kondisi puncak kebermaknaan ini hanya akan terpenuhi di dalam mental kita yang tenang. Ia, kepenuhan ini akan mengalami penurunan jika ingin dikomunikasikan ke dalam segala bentuk apa pun dalam dunia. Agar penurunan ini dapat dikurangi dan terjembatani, perlulah kita mencelupkan tangan kita lebih dalam lagi pada puncak kebermaknaan ini. Seandainya kita ingin mendengarkan dan mengetahui apa yang ia bicarakan setiap hari, bukankah akan lebih baik jika kita tinggal di dalam kediaman-nya untuk beberapa waktu?!
Keseluruhan dari ia sangat ramah sekali memperlakukan kita. Setiap saat kita disapa tidak hanya dengan perkataan dan perbuatan, tetapi ia mengirimkan keinginan-nya yang sama dengan keinginan kita. Ketika ia berkehendak menginginkan segala sesuatu, kita sendiri sudah tahu apa yang ia inginkan. Segala sesuatu itu tidak mengenal waktu, ia lebih bersifat temporal. Dan kalaupun di antara ia dan kita yang bertubuh buruk dan kemudian membusuk meninggalkan dunia manusia, itu hanyalah sebuah kematian kecil, yang merupakan kehendak dari segala sesuatu itu. Kematian hanyalah sebuah pengakhiran yang tidak menimbulkan letupan apa pun di dalam kediaman ini. Jadi, ini semua adalah sebuah totalitas yang berkendak sama.
Tapi tunggu… jika berkehendak, berarti di dalam totalitas kediaman ini mempunyai sebuah pola gerak tertentu. Pola gerak itu lebih menyerupai bisikan dalam sesuatu yang sedang mengalir. Apa yang dibisikkan oleh aliran itu? Sepertinya ada pesan yang ingin disampaikan. . . sebuah totalitas kekosongan-kah?…
Maka penjelasan untuk totalitas ini, kata-kata seperti ”kita” dan ”ia” seharusnya sudah tidak ada lagi pada bagian ini. Karena dengan kata-kata tersebut, penjelasan terhadap puncak kebermaknaan menjadi tidak terpenuhi. Lalu… mari coba direnungkan, sepertinya setiap kata tidak lagi dapat memenuhi kepenuhan makna dari puncak kebermaknaan ini. Setiap kata seperti memiliki penjaranya sendiri, maknanya menjadi tidak mengalir, lalu bagaimana ia harus menceritakan sesuatu yang mengalir?
Yang pasti, totalitas ini adalah segala sesuatu yang berdimensi holistik, menyatu dan abstrak.
Jadi… puncak kebermaknaan apa itu? Apakah totalitas dari segala sesuatu itu tahu bahwa sebenarnya puncak kebermaknaan ini adalah sesuatu yang tidak bermakna? Oh… sepertinya tidak penuh juga jika dikatakan demikian, lalu bagaimana? Mungkin akan lebih baik, kita lupakan tulisan pada bagian ini ketika kita sudah memahami-nya... Ia sebenarnya kosong.
Sumber : http://katharsis-completejourney.blogspot.com/
Label : Perjalanan
http://margaluyu151-gresik.blogspot.com/2010/01/penglihatan.html
Sebuah Puncak Kebermaknaan
Dunia telah tampil, serta kembali kepada dirinya sendiri dan kita merasakan kita adalah bagian dari mereka. Semuanya telanjang dan tampil jelas. Kita tidak ada hubungan lagi dengan dunia manusia beserta segala ciptaannya. Kita dan semua manusia kembali kepada dirinya sebagai manusia yang sesungguhnya… Ia adalah sebuah kemanusiaan.
Sudah tidak ada lagi perjalanan yang perlu kita tempuh. Dan mulai sekarang kita akan tinggal di dalam puncak kebermaknaan ini serta kita akan berteman baik dengannya. Coba lihat, ketika kita menjadi bagian dari mereka sebagai satu kesatuan, setiap langkah dan momen dalam hidup kita menjadi berarti. Kita memandang sebuah benda, ataupun melakukan sesuatu yang dulunya selalu kita hindari dan salah tafsir, sekarang menjadi begitu bermakna untuk kita. Kita sangat menikmati setiap detik dari kondisi apapun yang terjadi pada diri kita.
Hal ini sebenarnya dirasakan masih agak kabur dan mengambang, tetapi ia ada dan ia hadir di dalam diri kita – sekitar kita. Apakah kita tahu, bahwa kekaburan ini adalah sebuah hal yang sudah jelas secara penuh? Bagaimana mungkin? Sulit memang untuk menjelaskan fenomena ini. Ia telah melampaui semua jenis mengada manusia di dunia, termasuk bahasa. Ia bahkan telah melampaui mental yang ada dalam diri kita. Sehingga bila dikatakan kita memahami, sebenarnya lebih memiliki arti bahwa kita merasakan dan berdiri sejajar dengan-nya saja. Hanya kita perlu menjauhi makna dari kata memahami yang biasanya ditafsirkan seolah-olah mengandung arti menguasai dan berdiri di atas sesuatu. Maka sekali lagi, memahami secara murni terhadap kondisi puncak kebermaknaan ini hanya akan terpenuhi di dalam mental kita yang tenang. Ia, kepenuhan ini akan mengalami penurunan jika ingin dikomunikasikan ke dalam segala bentuk apa pun dalam dunia. Agar penurunan ini dapat dikurangi dan terjembatani, perlulah kita mencelupkan tangan kita lebih dalam lagi pada puncak kebermaknaan ini. Seandainya kita ingin mendengarkan dan mengetahui apa yang ia bicarakan setiap hari, bukankah akan lebih baik jika kita tinggal di dalam kediaman-nya untuk beberapa waktu?!
Keseluruhan dari ia sangat ramah sekali memperlakukan kita. Setiap saat kita disapa tidak hanya dengan perkataan dan perbuatan, tetapi ia mengirimkan keinginan-nya yang sama dengan keinginan kita. Ketika ia berkehendak menginginkan segala sesuatu, kita sendiri sudah tahu apa yang ia inginkan. Segala sesuatu itu tidak mengenal waktu, ia lebih bersifat temporal. Dan kalaupun di antara ia dan kita yang bertubuh buruk dan kemudian membusuk meninggalkan dunia manusia, itu hanyalah sebuah kematian kecil, yang merupakan kehendak dari segala sesuatu itu. Kematian hanyalah sebuah pengakhiran yang tidak menimbulkan letupan apa pun di dalam kediaman ini. Jadi, ini semua adalah sebuah totalitas yang berkendak sama.
Tapi tunggu… jika berkehendak, berarti di dalam totalitas kediaman ini mempunyai sebuah pola gerak tertentu. Pola gerak itu lebih menyerupai bisikan dalam sesuatu yang sedang mengalir. Apa yang dibisikkan oleh aliran itu? Sepertinya ada pesan yang ingin disampaikan. . . sebuah totalitas kekosongan-kah?…
Maka penjelasan untuk totalitas ini, kata-kata seperti ”kita” dan ”ia” seharusnya sudah tidak ada lagi pada bagian ini. Karena dengan kata-kata tersebut, penjelasan terhadap puncak kebermaknaan menjadi tidak terpenuhi. Lalu… mari coba direnungkan, sepertinya setiap kata tidak lagi dapat memenuhi kepenuhan makna dari puncak kebermaknaan ini. Setiap kata seperti memiliki penjaranya sendiri, maknanya menjadi tidak mengalir, lalu bagaimana ia harus menceritakan sesuatu yang mengalir?
Yang pasti, totalitas ini adalah segala sesuatu yang berdimensi holistik, menyatu dan abstrak.
Jadi… puncak kebermaknaan apa itu? Apakah totalitas dari segala sesuatu itu tahu bahwa sebenarnya puncak kebermaknaan ini adalah sesuatu yang tidak bermakna? Oh… sepertinya tidak penuh juga jika dikatakan demikian, lalu bagaimana? Mungkin akan lebih baik, kita lupakan tulisan pada bagian ini ketika kita sudah memahami-nya... Ia sebenarnya kosong.
Sumber : http://katharsis-completejourney.blogspot.com/
Label : Perjalanan
Senin, 01 Februari 2010
¤ Penglihatan ¤
Menuju Sebuah Pemahaman Besar
http://margaluyu151-gresik.blogspot.com/2010/01/menuju-sebuah-pemahaman-besar.html
¤ Penglihatan…
Penglihatan.., demikianlah saya menyebutnya kepada sebuah pemahaman besar yang sudah berjalan stabil. Berawal dengan sebuah pemahaman besar, yang sebenarnya masih belum terbiasa dengan kaki barunya itu. Ia masihlah harus banyak belajar untuk memahami dirinya sendiri. Ia juga masih harus menyadari kemungkinan-kemungkinan gerak ide yang banyak di dunia ini. Tapi yang pasti ia telah memiliki kunci emas untuk membuka segala selubung yang ada di balik kemungkinan-kemungkinan itu.
Medan penglihatan ini mulai terbuka ketika dinding pemisah antara alam bawah sadar, alam prasadar serta alam sadar kita semakin menipis dan luruh tersapu oleh lautan daya intuitif kemanusiaan yang terbebas. Ini disebabkan karena pemahaman besar masih berpegang teguh dengan keterbukaan pada dirinya sendiri. Lama kelamaan sebuah totalitas daya mental terjadi. Tidak ada lagi batas-batas, belenggu, serta berbagai pagar yang dapat menahan arus totalitas ini. Ia adalah satu kesatuan yang terus bergerak dengan segala sesuatu yang berdiri di belakang lingkungan konkret. Sehingga apa yang ada di dalamnya bukanlah segala daya gerak ide beserta kekonkretan yang seringkali diterima melalui persepsi. Juga bukan merupakan pengetahuan dan pengalaman masa lalu yang terlontar kembali. Kalaupun semua itu hadir, mereka hanyalah sebagai materi–materi selubung yang bergerak di permukaan dari lautan gerak intuitif kemanusiaan kita. Maka, penglihatan lebih merupakan aktivitas menyeluruh kesadaran murni dari mental kita hingga eksistensi kita yang terdalam sebagai manusia. Dengan demikian kita dapat melihat benda dengan segala gerakan-nya dalam suatu ide tertentu hingga benda tersebut pada dirinya sendiri. Kita juga dapat melihat sebuah lingkungan sosial dengan segala pola tatanannya beserta hal–hal esensial yang bergerak di belakang semua pola itu. Singkatnya kita telah dapat memposisikan diri kita pada suatu kesejajaran terhadap segala sesuatu di alam semesta ini.
Penglihatan pada awalnya juga perlu menempuh suatu perjalanan. Tetapi jejak-jejak formasi, keteraturan beserta kestatisan-nya yang terselubung dalam perjalanan itu sudah dikenalnya dengan sangat baik, terutama ketika pemahaman besar mencapai ketuaannya. Maka perjalanan yang ada dalam penglihatan merupakan sebuah perjalanan yang singkat dan pendek, dimana ia merupakan sebuah pemahaman yang cepat tanggap.
Dengan cepat, penglihatan dapat memandang segala sesuatu di sekitarnya dengan murni. Kemurnian itulah yang kemudian bersahabat baik dengan kemurnian yang ada di dalam diri kita sekarang. Kita merasa bahwa kita adalah bagian dari mereka semua, yang berada dalam sebuah totalitas. Ketika kita tinggal di dalam totalitas tersebut… ketika kita tinggal di dalam penglihatan itu… sebuah makna murni muncul begitu saja di dalam mental kita. Di dalam makna murni ini segala sesuatu menjadi satu. Tidak ada lagi letupan-letupan yang berorientasi kepada sesuatu. Tidak ada lagi perasaan yang pada umumnya dirasakan oleh manusia biasa layaknya. Dan, tidak ada lagi materi-materi mental yang berkaitan dengan lingkungan konkret.
Penglihatan ini mencapai suatu puncak yang mengambang. Yang kemudian saya namakan sebagai sebuah puncak kebermaknaan.
Kita Telah Berada Disana ...
http://margaluyu151-gresik.blogspot.com/2010/02/kita-telah-berada-di-sana.html
Sumber : http://katharsis-completejourney.blogspot.com/
Label : Perjalanan
http://margaluyu151-gresik.blogspot.com/2010/01/menuju-sebuah-pemahaman-besar.html
¤ Penglihatan…
Penglihatan.., demikianlah saya menyebutnya kepada sebuah pemahaman besar yang sudah berjalan stabil. Berawal dengan sebuah pemahaman besar, yang sebenarnya masih belum terbiasa dengan kaki barunya itu. Ia masihlah harus banyak belajar untuk memahami dirinya sendiri. Ia juga masih harus menyadari kemungkinan-kemungkinan gerak ide yang banyak di dunia ini. Tapi yang pasti ia telah memiliki kunci emas untuk membuka segala selubung yang ada di balik kemungkinan-kemungkinan itu.
Medan penglihatan ini mulai terbuka ketika dinding pemisah antara alam bawah sadar, alam prasadar serta alam sadar kita semakin menipis dan luruh tersapu oleh lautan daya intuitif kemanusiaan yang terbebas. Ini disebabkan karena pemahaman besar masih berpegang teguh dengan keterbukaan pada dirinya sendiri. Lama kelamaan sebuah totalitas daya mental terjadi. Tidak ada lagi batas-batas, belenggu, serta berbagai pagar yang dapat menahan arus totalitas ini. Ia adalah satu kesatuan yang terus bergerak dengan segala sesuatu yang berdiri di belakang lingkungan konkret. Sehingga apa yang ada di dalamnya bukanlah segala daya gerak ide beserta kekonkretan yang seringkali diterima melalui persepsi. Juga bukan merupakan pengetahuan dan pengalaman masa lalu yang terlontar kembali. Kalaupun semua itu hadir, mereka hanyalah sebagai materi–materi selubung yang bergerak di permukaan dari lautan gerak intuitif kemanusiaan kita. Maka, penglihatan lebih merupakan aktivitas menyeluruh kesadaran murni dari mental kita hingga eksistensi kita yang terdalam sebagai manusia. Dengan demikian kita dapat melihat benda dengan segala gerakan-nya dalam suatu ide tertentu hingga benda tersebut pada dirinya sendiri. Kita juga dapat melihat sebuah lingkungan sosial dengan segala pola tatanannya beserta hal–hal esensial yang bergerak di belakang semua pola itu. Singkatnya kita telah dapat memposisikan diri kita pada suatu kesejajaran terhadap segala sesuatu di alam semesta ini.
Penglihatan pada awalnya juga perlu menempuh suatu perjalanan. Tetapi jejak-jejak formasi, keteraturan beserta kestatisan-nya yang terselubung dalam perjalanan itu sudah dikenalnya dengan sangat baik, terutama ketika pemahaman besar mencapai ketuaannya. Maka perjalanan yang ada dalam penglihatan merupakan sebuah perjalanan yang singkat dan pendek, dimana ia merupakan sebuah pemahaman yang cepat tanggap.
Dengan cepat, penglihatan dapat memandang segala sesuatu di sekitarnya dengan murni. Kemurnian itulah yang kemudian bersahabat baik dengan kemurnian yang ada di dalam diri kita sekarang. Kita merasa bahwa kita adalah bagian dari mereka semua, yang berada dalam sebuah totalitas. Ketika kita tinggal di dalam totalitas tersebut… ketika kita tinggal di dalam penglihatan itu… sebuah makna murni muncul begitu saja di dalam mental kita. Di dalam makna murni ini segala sesuatu menjadi satu. Tidak ada lagi letupan-letupan yang berorientasi kepada sesuatu. Tidak ada lagi perasaan yang pada umumnya dirasakan oleh manusia biasa layaknya. Dan, tidak ada lagi materi-materi mental yang berkaitan dengan lingkungan konkret.
Penglihatan ini mencapai suatu puncak yang mengambang. Yang kemudian saya namakan sebagai sebuah puncak kebermaknaan.
Kita Telah Berada Disana ...
http://margaluyu151-gresik.blogspot.com/2010/02/kita-telah-berada-di-sana.html
Sumber : http://katharsis-completejourney.blogspot.com/
Label : Perjalanan