Rabu, 10 Februari 2010

Siswa Gresik, Ikrarkan Kejujuran Jelang Unas dan UASBN 2010

Dihadapan Menteri Pendidikan Nasional, Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh DEA, 24 orang siswa mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA, Minggu (7/2) Ikrarkan kejujuran. Ikrar Kejujuran ini terkait akan dilaksanakannya Unas dan UASBN 2010 mendatang. Setelah berikrar, 24 orang siswa tersebut menandatangani piagam kejujuran. Ikrar dan penandatangananan tersebut dilaksanakan para siswa dihadapan Menteri, Pejabat dari Depdiknas, Bupati Gresik serta segenap Undangan yang terdiri dari Guru dan Murid yang memenuhi GOR Tri Dharma PT.Petrokimia Gresik.
Perlu dukungan berbagai pihak termasuk peran guru, orang dalam memberikan rasa optimis terhadap anak dalan menghadapi UNAS maupun UASBN tersebut dengan niat betul-betul jujur. Demikian Mendiknas Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh DEA menanggapi ikrar kejujuran siswa saat memberikan ceramahnya pada Peringatan Hari Guru Nasional yang sekaligus Seminar Nasional dengan tema 'Tekonologi Informasi Bagi Guru dan Tantangan Guru ke Depan'
Lebih jauh Muhammad Nuh mengatakan, peranan guru utamanya adalah menumbuhkan cita-cita peserta didik yang bermartabat dan menumbuhkan nilai kejujuran yang tinggi. ''Sebagai seorang pendidik, kita harus mampu mendorong anak-anak peserta didik agar mempunyai impian ke depan. Kalau ingin mempunyai impian, maka harus punya falsafah tidur. Maknanya, kalau ingin punya cita-cita maka dengan makna tidur merupakan kontempelasi (perenungan). Melalui perenungan itulah maka cita-cita ke depan akan mudah tercapai,'' ujar Mantan Rektor ITS ini.
Peranan guru dalam memberikan pendidikan terhadap peseta didik harus menerapkan beberapa syarat yakni dengan keikhlasan, tawadhu' dan rasa kasih sayang . ''Seorang guru harus punya sifat ketawadu'an, penghormatan dan dan tidak boleh mentang-mentang . Ibaratnya seperti memberi buah. Jangan berikan buah mentah kepada murid, tetapi berilah buah yang sudah masak. Dalam falsafah ini , berilah sifat tawaduk pada murid dengan ilmu yang sudah betul-betul bisa diterima oleh peserta didik . Jangan kikir memberikan ilmu kepada murid agar buah (ilmu) betul-betul bisa dinikmati oleh anak didik kita untuk bekal di masa depan mereka,'' tambah mantan Menkoinfo ini .
Dari data yang berhasil dihimpun, tingkat angka kejujuran dalam pelaksanaan UNAS (Ujian Nasional) 2009 tingkat nasional cukup rendah. Angkanya hanya 45,27 persen (Tidak Jujur). Untuk Jawa Timur dari jumlah peserta Unas 205.072 siswa, jumlah sekolah 2271. Sementara untuk Jujur (J) sebanyak 16,73 persen, setengah jujur (ST) 38,00 persen, yang tidak lulus (TL) 4,48 .Sedangkan untuk Gresik jumlah peserta 8550 siswa dari 107 sekolah untuk tingkat kejujuran Unas 2009 mencapai 0,93 persen, setengah jujur 29,91 persen.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas pendidikan Gresik Chusaini Mustas mengatakan, bahwa upaya untuk memperbaiki angka ketidak jujuran dalam pelaksanaan UNAS pihaknya sudah melakukan komintem baik terhadap guru mauoun siswa. ''Salah satunya, dalam acara tersebut dilakukan Ikrar kejujuran oleh para pelajar yang telah dilaksanakan dalam acara ini ,'' ujar Chusaini Muntaz, melalui Kabag Humas. (sdm)

Sumber : http://www.gresik.go.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar