Kamis, 22 Desember 2011

KEIKHLASAN HATI SEORANG IBU

8 KEBOHONGAN SEORANG IBU
 ( KEIKHLASAN HATI SEORANG IBU )


Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu seringmemberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata :

"Makanlah nak, aku tidak lapar" --------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan anaknya.

Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata:
"Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" --------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.

" Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" --------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergiujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yangtegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku.Teh yang begitu kental tidak
dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental.Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata :

"Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harusmembiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpapenderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihatkehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untukmenikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata:

"Saya tidak butuh cinta" --------- KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah danbekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untukmemenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu,tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirimbalik uang tersebut. Ibu berkata :

"Saya punya duit" --------- KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudianmemperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkatsebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu.Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku

"Aku tidak terbiasa" --------- KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkenapenyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatansangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebardi wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya.Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambilberlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisiseperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata :

"jangan menangis anakku,Aku tidak kesakitan" --------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

---ooOOOoo---

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu, dan terimakasih ayah ! " Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untukberbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi..

Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah ang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" dikemudian hari.

Sumber :maestromuda.org


_____SELAMAT HARI IBU ______

Kamis, 10 November 2011

ISTIGHFAR

ISTIGHFAR
Menenangkan Hati, Memberi Solusi dan memperlancar Rezeki

Sebelum lanjut ke paragraf-paragraf berikut, alangkah baiknya jika kita terlebi dahulu membaca istigfar;
Astaghfirullah al-azhim…
Astaghfirullah al-azhim…
Astaghfirullah al-azhim…

Istighfar ialah memohon ampun kepada Allah SWT atas dosa dan keslahan yang telah kita perbuat, karena tak seorang pun yang terbebas dari kesalahan, baik karena lalai menunaikan kewajiban atau karena melakukan sesuatu yang haram. Rasulullah saw bersabda, “Setiap anak cucu Adam adalah pelaku kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah orang yang bertobat.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dari Anas ra.)

Sudaraku…
Memohon ampun adalah perintah dari Allah SWT. Siapa yang melaksanakannya ia mendapat pahala dan siapa yang meninggalkannya maka ia berdosa. Allah SWT berfirman, ”Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat. (QS. An-Nasr [110]: 3)

Dia juga berfirman, ”Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertobat kepada-Nya, (jika kamu, mengerjakan yang demikian) niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat.” (QS. Huud [11]: 3)

Dan masih banyak lagi ayat yang memerintahkan kita memohon ampun kepada-Nya atas dosa dan kesalahan yang kita perbuat. Dan, yakinlah bahwa siapa yang memohon ampun kepada-Nya dengan sungguh-sungguh, niscaya Dia akan memberinya ampunan. Dia Maha pengampun dan Maha penerima tobat.

Sudaraku...
Berapa jumlah amal yang anda (dan saya) perbuat dalam sehari. Manakah yang lebih banyak mengisi hari-hari kita, amal atau dosa? Amal yang kita lakukan setiap hari tak menjadi jaminan bagi kita untuk memasuki surga Allah SWT. Tiket menuju surga adalah rahmat Allah SWT.

Rasulullah saw bersabda, ”Ketahuilah oleh kalian bahwa tidak seseorang pun yang dapat selamat karena amalnya." Mendengar hal tersebut, para sahabat bertanya, "Termasuk engkau, wahai Rasulullah?! " Beliau Saw menjawab, "Termasuk saya, kecuali jika Allah SWT melimpahkan padaku rahmat dan karunia-Nya. " (HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)

Salah satu jalan untuk mendapatkan rahmat Allah SWT adalah dengan banyak istighfar. Allah SWT berfirman melalui lisan nabi Saleh as., ”Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat.” (QS. An-Naml [27]: 46)

Maka gapailah rahmat Allah SWT dengan selalu menghiasi hati dan lisan kita dengan permohonan ampun kepada-Nya.

Saudaraku...
Allah SWT juga menyuruh kita memperbanyak istighfar supaya kita termasuk dalam golongan orang-orang yang bertakwa, orang-orang yang dijamin mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat. Salah satu ciri orang yang bertakwa adalah orang yang selalu istigfar. Allah SWT berfirman, ”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa; (yaitu)…dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka.” (QS. Ali Imran [3]: 133)

Saudaraku…
Istighfar adalah amalan yang sangat istimewa. Karena, salah satu amalan yang dapat menghindarkan azab Allah SWT adalah dengan banyak beristigfar. Allah SWT berfirman, “Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS Al-Anfal [8]: 33)

Karena keistimewaannya itu pula sehingga Allah SWT menggolongkan orang-orang yang senantiasa memohon ampun sebagai pribadi-pribadi terbaik. Rasulullah saw bersabda, “Setiap anak cucu Adam adalah pelaku kesalahan, dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah orang yang bertaubat.”

Karena keistimewaannya itu pula sehingga Allah SWT menggolongkan mereka termasuk dalam hamba-hamba yang dicintai oleh-Nya. ”Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (Al-Baqarah [2]: 222)
Itulah beberapa diantara kekuatan dan keutamaan memohon ampun kepada Allah SWT.
* * *

Saudaraku...
Apakah anda pernah merasa galau, jenuh dan semacamnya? Kegalauan adalah salah satu ”musibah” yang senantiasa menghinggapi seseorang. Bahkan Rasulullah saw pun pernah mengalami hal yang sama, namun kesemuanya itu dapat diatasi dengan banyak istighfar.
Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya kegalauan terkadang menghinggapi hatiku; dan sungguh aku akan senantiasa istighfar 100 kali dalam sehari.” (HR. Muslim)

Maka perbanyaklah istighfar; usirlah perasaan-perasaan tersebut dengan banyak istighfar, sehingga kelapangan dada dan kejernihanlah yang menghiasi jiwa dan hati kita.

Saudaraku...
Manfaat istighfar tak hanya dapat dirasakan di akhirat kelak. Manfaatnya sudah dapat dirasakan ketika kita masih hidup, seperti diberi kemudahan, kelapangan dada dan kejernihan jiwa. Rasulullah saw juga bersabda, “Siapa yang senantiasa beristighfar, niscaya Allah SWT berikan padanya jalan keluar dari kesempitan, kelapangan dari kegalauan, dan rezeki dari arah yang tak terduga.” (HR. Abu Daud, darri Ibnu Abbas ra.)
Melalui lisan nabi Nuh as., Allah SWT berfirman, “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh [71]: 10-12)

Melalui kedua nash (dalil Al-Qur’an dan Hadits) di atas, kita dapat melihat bahwa istighfar itu bukan hanya bermanfaat untuk kehidupan akhirat semata, tetapi ia juga mendatangkan banyak manfaat keduniaan, antara lain:
- Kelapangan dada;
- Jalan keluar dari berbagai persoalan;
- Rezeki dari arah yang tak terduga;
- Memperbanyak harta dan anak, dan
- Kebun-kebun yang di dalamnya terdapa sungi-sungai.

Demikianlah keutamaan dan keistimewaan istighfar. Ia adalah solusi untuk berbagai permasalahan, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Saudaraku...
Mari hiasi hari-hari kita dengan memperbanyak istighfar. Iringalah segala aktivitas dan kesibukan kita dengan istighfar, insya Allah, Allah akan berikan solusi atas berbagai permasalahan yang kita hadapi. Wallahu A’lam Bish-Shawab.


Sapta Hendra Sutopo

Selasa, 30 Agustus 2011

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H


Segenap Pengurus dan Warga
MARGALUYU 151 INDONESIA CABANG GRESIK
mengucapkan
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H

Mohon maaf lahir dan batin.
Taqabbalallahu minna waminkum taqabbal ya karim
Kullu 'aamin wa antum bikhair

Salam 151


___ Cack Sye ___

Minggu, 28 Agustus 2011



Sebait Kata Maaf Tuk Menghapus Salah dan Khilaf Agar Hari Kita Bersih Seperti Terlahir Kembali

Maaf ibarat antivirus dLm Sbuah sISTem oPERAsi kehIDUPan yg dpt menscan pnh sgala virus yg ada. Smoga sgala salah dpt terscan oleh AVG (Aidul fitri Venuh nGampunan).

Ramadhan kan kembali berlalu, meninggalkan kisah syahdu
Betapa masa kan tersia jika hati masih terbalut noda.

Harta paling berharga adalah sabar. Teman paling setia adalah amal. Ibadah paling indah adalah ikhlas. Identitas paling tinggi adalah adalah iman. Pekerjaan paling berat adalah memaafkan. Mohon maaf atas segala khilaf.

Walau kaki tak melangkah,tangan tak berjabat,mata tak menatap, telinga tak mendengar,tapi hati tetap berkata Selamat Idul Fitri Minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin.
Taqabbalallahu minna waminkum taqabbal ya karim

Minggu, 24 Juli 2011

NASIHAT RASULLAH MENYAMBUT RAMADHAN

Nasihat Rasulullah Menyambut Bulan Ramadhan

Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan syiyam dan membaca kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fukara dan masakin.

Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.

Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu.

Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hambanya dengan penuh kasih;Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah! Allah Ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri dihadapan Rabb Al-'Alamin.

Wahai manusia! Barangsiapa diantaramu memberi buka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.

(Sahabat-sahabat bertanya:" Ya Rasulullah!Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian." Rasulullah meneruskan :­) Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan ahlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.

Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-nya.

Barangsiapa menyambungkan tali persudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan , Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya adalah ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu dibulan yang lain.

Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Qur'an pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu.

Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.

Amirul Mukminin k.w. berkata,:Aku berdiri dan berkata,"Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama dibulan ini?” Jawab Nabi:Ya abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah".

MARHABAN YA RAMADHAN


http://www.facebook.com/#!/?sk=messages&tid=2081953362351


Senin, 27 Juni 2011

Jangan Salahkan ALLAH

Oleh : Habaib Zainal Abidin Aydeed


Dalam tulisan ini, tindakan (amal) didefinisikan dengan aktualisasi diri di dunia. Setiap aktualisasi diri bisa bisa diungkapkan dengan sebuah kata meskipun aktualisasi diri terdiri dari beberapa tindakan. Misalnya, tindakan “makan” terdiri dari tindakan mengambil makanan, memegangnya, mengunyahnya, menelannya dan sebagainya. Kita harus membedakan antara tindakan “makan” di dalam kesadaran dengan tindakan aktualnya di dunia. Di sini, saya ingin mengatakan kepada anda bahwa tindakan di dalam kesadaran itu ditentukan oleh pengetahuan. Sedangkan beberapa tindakan aktualnya seperti mengambil makanan dsb ditentukan oleh beberapa faktor di luar pengetahuan. Di antara beberapa faktor itu adalah Allah. Dengan penjelasan ini, saya ingin menjelaskan pandangan Al-Ghazali bahwa pengetahuan menentukan keadaan spiritual; dan keadaan spiritual menentukan tindakan. Pandangan itu bisa dijabarkan sebagai berikut :

(1) Pengetahuan duniawi Þ bentuk tindakan dalam dalam kesadaran.
(2) Pengetahuan tentang diri Û keadaan spiritual dalam hati.
(3) Keadaan spiritual Þ tindakan-tindakan aktual di dunia.
(4) Tindakan-tindakan aktual di dunia Þ kesuksesan di dunia.

Hubungan (1),(2),(3) dan (4) dapat diilustrasikan sebagai berikut : Anda berdagang pakaian di pasar. Dalam itu, dagang adalah tindakan yang ditentukan berdasarkan pengetahuan tentang dunia. Sedangkan pengetahuan tentang diri,”Saya adalah sebaik-baik ciptaan Allah,” menciptakan ketenangan dalam kesadaran Anda. Di sisi lain, hati Anda akan menghadap Allah dengan kesadaran penuh ketenangan sehingga Dia pun memberikan ketenangan-Nya (keadaan spiritual). Lalu Anda pun mengaktualisasikan diri sebagai pedagang pakaian di pasar dengan ketenangan-Nya dalam hati, maka ketenangan itu memberikan pengaruh luar biasa pada tindakan-tindakan aktual dagang di pasar. Pada akhirnya, dagang Anda memperoleh kesuksesan. Dengan kata lain, setiap kesuksesan itu pasti melibatkan peran Allah dengan menurunkan ketenangan-Nya ke dalam hati manusia dan menurunkan bala tentara yang tidak kelihatan di dunia.

Beberapa tindakan aktual di dunia terkadang juga dipengaruhi oleh keadaan material dalam hati.

(1) Fenomena duniawai Þ pengetahuan tentang diri.
(2) Pengetahuan tentang diri Þ pengetahuan di dalam kesadaran
(3) Pengetahuan tentang diri Þ bentuk pengetahuan di dalam kesadaran
(4) Pengetahuan tentang diri Þ keadaan material
(5) Keadaan material Þ tindakan-tindakan aktual di dunia

Hubungan itu (1),(2),(3),(4) dan (5) bisa diilustrasikan sebagai berikut : fenomena duniawi (ketiadaan harta benda dan sebaginya) masuk ke dalam kesadaran. Fenomena duniawi itu mempengaruhi kesadaran sehingga pikiran Anda menyatakan diri, “Saya adalah miskin.” Dalam hal ini, pernyataan, “Saya adalah orang miskin,” adalah pengetahuan tentang diri Anda. Pengetahuan itupun menentukan bentuk pengetahuan dan bentuk tindakan di dalam kesadaran. Tidak hanya itu, pengetahuan itu juga mendatangkan keadaan material (kegelisahan) di dalam kesadaran. Sementara itu, secara tidak sadar hati Anda menghadap Allah dengan penuh kemarahan karena kegelisahan itu dan melakukan semua tindakan aktual di dunia ini keadaan meterial. Sebab itu, Anda merasakan kesialan di dunia dan kesempitan dalam kesadaran. Ketika kesadaran penuh kegelisahan dsb, maka hati manusia sedang menolak datangnya pertolongan dari Allah. Sebab itu, Dia tidak pernah terlibat dalam kegagalan manusia di dunia.


sumber :

http://rukunrencang.com/islamic-motivation-development/jangan-salahkan-allah-tapi-salahkan-dirimu-sendiri.html

Minggu, 22 Mei 2011

MENGAPA TERJADI KESALAHPAHAMAN

Mengapa Terjadi Kesalahpahaman?

Oleh: Abdullah Saleh Hadrami.

Segala puji hanya bagi Allah, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga, para sahabat dan pengikutnya yang setia.
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang hak kecuali Allah yang Maha Esa tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan RasulNya –Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam. Amma ba’du;

Rasulullah –Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam telah memberitahukan kepada kita bahwa sepeninggal Beliau akan terjadi perbedaan dan bahkan perpecahan yang sangat banyak…
Apalagi zaman sekarang, lebih banyak lagi fitnah yang timbul…Bahkan sesama teman…Sesama sahabat…Sesama penuntut ilmu syar’i…Sesama da’i…Sesama ulama’…Sesama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah…

Latar belakang perbedaan dan perpecahan serta fitnah itu macam-macam…Bisa jadi karena pemahaman tentang Islam yang sepotong-sepotong dan tidak seutuhnya…Karena kejahilan…Karena kurang ilmu…Karena hawa nafsu…Karena faktor duniawi…Karena beda pendapatan (beda pendapatan, lain dengan beda pendapat)…Karena hasad, iri dan dengki…Karena niat jelek…Karena hati telah rusak…Karena fanatik kepada seseorang…Karena merasa benar sendiri…Karena dada yang sempit…Karena jiwa yang kerdil…Karena faktor kejiwaan…Karena pengalaman masa lalu…Karena masa kecil kurang bahagia…Karena rumah tangga tidak harmonis…Karena pengaruh lingkungan…Karena pengaruh literatur yang dibaca…Karena kekanak-kanakan dan tidak dewasa…Karena emosional…Karena kurang komunikasi…Karena enggan berdiskusi…Karena akhlak dan moral yang buruk…Karena beda daya paham…Karena tekanan…Karena faktor politis…Karena kepentingan…Karena kurang pergaulan…Karena kurang pengalaman…Karena kurang informasi…Karena telat mikir…Karena pandangan pendek…Karena tidak tahu dan tidak mau tahu realita…Karena saingan…Karena tidak mengenal ALLAH dengan sebenarnya…Karena tidak tahu sejarah… Karena untuk menutupi kekurangan diri sendiri…Karena lupa kejelekan diri sendiri sehingga sibuk dengan orang lain…Karena kurang kerjaan…Karena kesulitan hidup…Karena hidup dari konflik dan tidak bisa hidup tanpa ada konflik…Karena diuntungkan oleh konflik…Karena bisnis konflik…Karena pesanan…Karena pengaruh kekuasaan dan penguasa…Karena pengaruh ulama suu’ (ulama jahat)…Karena merasa memiliki kunci surga…Karena…Karena…Karena….Dan lain-lain….Masih banyak faktor-faktor lainnya….

Berhati-hatilah dengan kata-kata yang haq tapi bertujuan batil…Berhati-hatilah dengan mempermainkan Al-Qur’an dan As-Sunnah…Kenalilah ALLAH dengan sebenarnya…Kenalilah ISLAM dengan seutuhnya…Kenalilah NABI MUHAMMAD –Shallallaahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam dengan sempurna…Berapa banyak orang yang selalu membawa-bawa Al-Qur’an dan As-Sunnah akan tetapi kehidupan mereka, akhlak mereka dan muamalah mereka jauh dari Al-Qur’an dan As-Sunnah…

Dalam menyikapi seseorang –siapapun orang tersebut- hendaklah kita menimbangnya dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah…Jangan terbalik, menimbang Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan ucapan manusia…Jangan mau dibodohi, apalagi seandainya Anda adalah seorang terpelajar…

Imam Malik –Rahimahullah mengatakan: “Semua manusia bisa diambil pendapatnya dan bisa pula ditolak kecuali Rasulullah –Shallallahu ‘Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam”

Saudara-saudaraku yang saya cintai karena Allah, mari kita sibukkan diri kita dengan hal-hal yang bermanfaat, membaca Al-Qur’an, Al-Hadits, mempelajari, menghafalkan dan mengamalkan…Kita tiru kehidupan beragama para Sahabat Nabi –Radhiallahu ‘Anhum…Bangun pada malam hari, shalat, berdoa dan bermunajat kepadaNya…Memohon petunjukNya…Menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain…Janganlah kita sibukkan diri kita dengan hal-hal yang tidak bermanfaat yang akan menjadikan penyesalan kita dalam kehidupan dunia dan akhirat…SELAMAT BERKARYA!

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, keluarga, para sahabat dan pengikutnya yang setia dan segala puji hanya bagi Allah.

Semoga Bermanfaat dan Mencerahkan.

.


Minggu, 08 Mei 2011

ATRAKSI MARGALUYU 151











Alhamdulillah ... Atraksi Gerak Badan Pencak MARGALUYU 151 Cabang Gresik yang dibantu Saudara Saudara dari Cabang Surabaya, Bojonegoro dan Tuban dalam Rangka FUN BIKE Family 1 FORMI Kabupaten Gresik yang dihadiri dan disaksikan Oleh Bapak Bupati dan Bapak Wakil Bupati Gresik Serta Jajaran MUSPIDA Kabupaten Gresik, Pengurus FORMI Jawa Timur Dan Kabupaten Lain Berjalan dengan Lancar .... !

Rabu, 27 April 2011

CINTA


* "Cinta sejati sesungguhnya tidak mengharapkan imbalan apapun, kecuali cinta itu sendiri "

* "Cinta adalah untuk surga dan surga adalah untuk kita."

* "Cinta wanita yang sejati memberi sayap pada laki-laki, tetapi cinta yang palsu memberi belenggu."

* "Cinta adalah sebagai kemudi dalam bahtera kehidupan."

* "Cinta itu bermacam-macam, tetapi yang paling aman dan kekal adalah cinta yang melampaui pintu kekasih."

* "Cinta adalah kunci dari tiap-tiap keadaan yang baik dalam kehidupan manusia."

* "Cinta datangnya tak diketahui, tetapi perginya meninggalkan bekas."

* "Cinta kasih adalah penuh pengorbanan, penuh pengampunan, penuh penghargaan dan penuh pengabdian pada sesamanya."

* "Cinta pertama adalah lebih indah, lebih mesra dan kemungkinan memberi kebahagiaan dari pada cinta berikutnya, maka itu periharalah cinta pertama agar tumbuh subur sehingga anda dapat mengecap buahnya."

* "Cinta yang pertama adalah cinta yang murni dan hanya sekali saja timbul dari hati manusia."

* "Cinta itu bukan benda, tetapi semacam cita-cita hidup, sebab hidup tanpa cita-cita tak mempunyai arti, sedangkan cita-cita tanpa diiringi cinta akan mati."

* "Kita semua dilahirkan untuk cinta, itulah permulaan dan akhir kehidupan."

* "Cinta adalah jalan terpendek dari hati ke hati."

* "Cinta akan lebih indah bila dihiasi dengan air mata."

* "Cinta meliputi sepenuhnya kehidupan wanita, ia adalah penjara dan sorganya."

* "Cinta yang sejati tiba-tiba putus, tak ubahnya seperti orang tua yang kehilangan tongkatnya"

* "Cinta tak dapat diuji dengan ciuman, tapi perasaan halus adalah pengujinya."

* "Cinta diciptakan oleh Tuhan untuk mengunggulkan kelebihan orang lain dan menutupi kekurangannya."

.

Selasa, 12 April 2011

JANJI



Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditunaikan. Betapa banyak orangtua yang mudah mengobral janji kepada anaknya tapi tak pernah menunaikannya. Betapa banyak orang yang dengan entengnya berjanji untuk bertemu namun tak pernah menepatinya. Dan betapa banyak pula orang yang berhutang namun menyelisihi janjinya. Bahkan meminta udzur pun tidak. Padahal, Rasulullah telah banyak memberikan teladan dalam hal ini termasuk larangan keras menciderai janji dengan orang-orang kafir.

Manusia dalam hidup ini pasti ada keterikatan dan pergaulan dengan orang lain. Maka setiap kali seorang itu mulia dalam hubungannya dengan manusia dan terpercaya dalam pergaulannya bersama mereka, maka akan menjadi tinggi kedudukannya dan akan meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Sementara seseorang tidak akan bisa meraih predikat orang yang baik dan mulia pergaulannya, kecuali jika ia menghiasi dirinya dengan akhlak-akhlak yang terpuji. Dan di antara akhlak terpuji yang terdepan adalah menepati janji.

Sungguh Al-Qur`an telah memerhatikan permasalahan janji ini dan memberi dorongan serta memerintahkan untuk menepatinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلاَ تَنْقُضُوا اْلأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيْدِهَا

“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu sesudah meneguhkannya….” (An-Nahl: 91)

Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman:

وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُوْلاً

“Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.” (Al-Isra`: 34)

Demikianlah perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk senantiasa menjaga, memelihara, dan melaksanakan janjinya. Hal ini mencakup janji seorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji hamba dengan hamba, dan janji atas dirinya sendiri seperti nadzar. Masuk pula dalam hal ini apa yang telah dijadikan sebagai persyaratan dalam akad pernikahan, akad jual beli, perdamaian, gencatan senjata, dan semisalnya.


Al-Ustadz Abu Muhammad Abdul Mu’thi, Lc

Jumat, 08 April 2011

ISLAM DAN KESEHATAN

ISLAM DAN KESEHATAN

A. Konsep kesehatan dalam Islam

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”

(QS. Al Ma’idah, 3).

Dalam ayat ini Allah Swt menerangkan bahwa islam adalah agama yang sempurna. Islam sebagai ajaran yang mencakup berbagai hal, mengajarkan berbagai konsep kehidupan yang memberikan solusi berbagai permasalahan, termasuk didalamnya konsep kesehatan. Dalam menjalankan konsep-konsep tersebut diperlukan pemahaman terhadap agama islam secara kaffah(menyeluruh) serta ijtihad pemikiran yang didasari kekuatan iman. Adapun konsep kesehatan dalam islam dapat ditelaah dengan :

> Mempelajari agama islam secara kaffah(menyeluruh)

Allah Swt berfirman :

“Hai orang-orang beriman masuklah kamu sekalian dalam islam itu secara kaffah (menyeluruh}“. (Al-Baqarah:208)

Dengan mempelajari islam secara menyeluruh, kita akan mendapatkan banyak hidayah serta hikmah dari Allah Swt yang memudahkan kita dalam menjalani kehidupan, sehingga kita dapat menghadapi berbagai masalah tanpa beban. Selain itu, Allah Swt selalu menganugrahkan banyak nikmat kepada kita, diantaranya nikmat kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia dan sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia.

Namun sayang, karena kurangnya pengetahuan kita terhadap agama islam, baik secara sadar ataupun tidak kita sering mengabaikan kesehatan kita, sehingga akibat dari kesalahan itu Allah Swt menegur kita dengan sakit. Allah Swt berfirman :

“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.”.(QS 4. An Nisaa’ : 79)

> Memahami ajaran islam

Pada saat kita sakit, barulah kita sadar akan berharganya kesehatan. Itulah diantara kelemahan iman kita, karena kurangnya pemahaman kita pada ajaran islam. Seseorang yang mempunyai iman yang kuat pasti terpelihara kesehatannya. Ada pula seorang yang sakit bukan atas kesalahannya, namun Allah Swt mengujinya sakit untuk mengukur kekuatan imannya atau. Maka seseorang yang memahami hal itu, akan berikhtiar dengan sabar dalam menjalaninya karena dengan demikian menjadi kifarat bagi dosa-dosanya serta bertawakal kepada Allah Swt karena Dialah Maha penyembuh segala penyakit, sebagaimana nabi ibrahim berkata dalam Q.S. Asy-syu’ara :

“Apabila aku sakit,Dialah yang menyembuhkanku” (Q.S. Asy-syu’ara : 80)

Selain itu, Allah Swt juga telah menurunkan penyembuh bagi berbagai penyakit. Dengan sangat indah

Allah Swt berfirman:

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman” . (Q.S. Yunus :57)

> Meningkatkan iman dan taqwa

Rasul Saw bersabda :

“Keyakinan adalah iman yang lengkap”

Lawan dari ketidak tahuan ialah keyakinan. Kekuatan iman merupakan salah satu keadaan paling tinggi yang bisa dicapai oleh manusia. Sedangkan Taqwa ialah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan keimanan, kita akan mudah mempelajari dan memahami islam secara kaffah, dan dengan taqwa kita dapat mengamalkan ajaran islam dengan mudah.

Meningkatkan iman dan taqwa sangat bermanfaat bagi kesehatan. Perlu diketahui, kesehatan rohani sangat berpengaruh bagi kesehatan jasmani. Karena itu, dalam islam diajarkan untuk memelihara kesehatan jasmani dan rohani yaitu dengan meningkatkan iman dan taqwa.

B. Pemeliharaan kesehatan dalam Islam

Timbulnya penyakit berawal dari pola hidup yang tidak sehat dan tidak seimbang, sehingga tubuh kita mudah sakit. Ditambah lagi dengan gaya hidup moderen saat ini yang menambah kuantitas dan kualitas penyakit, seperti jantung, darah tinggi dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya. Bahkan di zaman ini tidak sedikit masyarakat Islam yang memiliki masalah psikologis seperti, cemas, stres, dan masih banyak lagi. Semua itu terjadi karena lemahnya iman dan kurangnya pemahaman terhadap ajaran Islam, sehingga umat islam mudah terpengaruh faham yang dibuat bangsa yahudi dan nashrani saat ini, yang menerapkan faham-faham yang bertentangan dengan syari’at islam. Banyak umat islam yang mengikuti faham-faham tersebut dan terlena pada kehidupan dunia, sehingga tumbuhlah pada diri mereka kecintaan pada kehidupan dunia, padahal Rasul Saw bersabda:”Penyakit yang paling parah adalah penyakit “wahan” (terlalu cinta pada dunia dan takut mati)”.

Kesehatan rohani mempengaruhi kesehatan jasmani. Islam memberikan jawaban bagi kehausan jiwa manusia terhadap ketenangan batin yaitu mengukuhkan iman dan taqwa dengan mendekatkan diri kepada. Jika iman dan taqwa kita kukuh maka menjalankan perintah Allah akan terasa sangat mudah, kita akan semakin dekat kepada Allah dan kita akan dianugrahi rohani yang kuat dan jasmani yang sehat.

Karena itu mengamalkan iman dan taqwa kita merupakan solusi pemeliharaan kesehatan yang paling jitu. Adapun pengamalan itu dapat kita lakukan dengan :

> Menjaga kebersihan

Dalam islam diantaranya dengan mandi, wudzu, menjaga kebersihan pakaian. Adapun wudzu merupakan upaya membersihkan diri dari hadast besar maupun hadast kecil sebelum melaksanakan sholat. Karena seseorang yang akan menjalankan sholat harus bersih dari hadast kecil maupun hadast besar, sehingga apabila ia berhadas kecil ia harus berwudlu, namun jika ia berhadast besar (junub)maka ia harus mandi. Sebagaimana firman-firman Allah :

“Jika kamu junub maka mandilah.” (QS.Al-ma’idah:6.)

“Wahai orang-orang yang beriman ! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. “(Q.S Al-ma’idah : 6)

“Dan bersihkanlah pakaianmu”.(QS.Al-Muddatsir: 4).

> Berolahraga.

Selain berolahraga seperti memanah, berenang, dan berkuda gerakan sholat juga merupakan olahraga. Islam menegaskan pentingnya olahraga untuk menciptakan generasi Rabbani yang kuat dan sehat, Oleh karenanya, Islam menyeru setiap muslim untuk mengajarkan anak-anaknya berolahraga, karena Allah Swt mencintai mu’min yang kuat. Dalam sebuah Hadits diriwayatkan :“Allah lebih mencintai mu’min yang kuat daripada mu’min yang lemah“. (HR.Muslim)

> Shaum.

Shaum merupakan kegiatan menahan diri dari lapar dan dahaga, serta menahan hawa nafsu, amarah dan melatih kesabaran. Shaum juga merupakan ibadah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dalam menegakkan agama Allah sesudah pernyataan imannya. Konsekuensi beriman antara lain melaksanakan perintah shaum. Sebagaimana firman Allah Swt:

“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu shaum”.

(Al-baqarah: 183)

Namun, Allah Swt membolehkan orang yang sakit dan orang yang sedang bepergian untuk tidak shaum demi menjaga kesehatan dan stamina tubuhnya. Sebagaimana

firman Allah Swt:

“Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan(lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya bershiam, sebanyak hari-hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain…)”.

(Q.S. Al-baqarah : 185)

> Mengkonsumsi makanan yang halal.

Makanan merupakan kebutuhan manusia untuk menghasilkan tenaga dan energi. Makanan-makanan yang diharamkan Allah Swt diterangkan jelas dalam Al Qur’an, sebagaimana Firman Allah SWT:

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah”. (QS. Al Baqarah :173 )

Setiap makanan yang diharamkan di dalam Al Qur’an ternyata saat ini memiliki argumentasi ilmiah yang dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan. Makanan yang diharamkan dapat mengganggu kesehatan manusia, baik pengaruh buruk bagi kesehatan (kolesterol, racun) maupun mengandung berbagai penyakit yang membahayakan tubuh (Trichina, Salmonella, cacing pita, dll). Selain dari yang telah Allah haramkan, berarti yang tidak disebutkan halal untuk kita konsumsi dan bermanfaat bagi kesehatan kita karena sebagaimana Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt tidak akan menjadikan kesembuhan dengan sesuatu yang ia haramkan atasmu“. (H.R. Bukhari)

C. Hikmah kesehatan dalam Islam

Iman merupakan landasan perbuatan. Dengan iman kita dapat merasakan hikmah-hikmah pemeliharaan kesehatan dalam islam yang telah kita pelajari dan kita amalkan sebelumnya, karena keimanan adalah obat yang paling mujarab.

Diantara hikmah-hikmah itu diantaranya, menjaga kebersihan dengan berwudzu sebelum melaksanakan sholat selain membersihkan dan menenangkan tubuh juga meredam emosi, perintah sholat yang khusyu’ yang menenangkan fikiran serta gerakannya yang melancarkan aliran darah pada tubuh, perintah shaum menahan lapar dan dahaga merupakan proses pembersihan pencernaan dari berbagai makanan yang mengandung berbagai racun ataupun penyakit sedangkan menahan hawa nafsu ketika shaum dapat melatih jiwa agar lebih kuat, dan adapun larangan mengkonsumsi makanan yang diharamkan serta perintah mengkonsumsi makanan yang dihalalkan lagi baik (bergizi) menjauhkan kita dari berbagai penyakit, perintah seimbang dalam makan (makanan, minuman dan udara)/tidak berlebihan mencegah berbagai penyakit, perintah menjaga kebersihan dan berolah raga merupakan penerapan hidup sehat. Dan lebih luasnya diantara hikmah-hikmah tersebut ialah:

> Wudhu, memiliki dampak fisiologis, hal ini terbukti bahwa dibasuhnya tubuh dengan air sebanyak lima kali sehari akan membantu dalam mengistirahatkan organ-organ tubuh, meredakan ketegangan fisik dan psikis, serta menimbulkan efek refresing, penyegaran, dan pemulihan tenaga. Mengenai wudzu, Rasulullah Saw pernah bersabda: “Apabila engkau sedang marah, maka berwudlulah”.

Allah Swt berfirman:

“… dan Allah menurunkan kepadamu (air) hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu, dan menghilangkan dari kamu gangguan syetan (penyakit) dan untuk menguatkan hatimu”. (Q.S. Al-anfaal : 11)

> Sholat merupakan berdirinya manusia dihadapan Allah dengan khusyu`, mengarahkan seluruh jiwa dan raganya kepada Allah, berpaling dari semua problem dan kesibukan dunia dan tidak mengingat sesuatu melainkan Allah dengan membaca ayat –ayat Al-Qur`an yang akan membekalinya dengan suatu tenaga rohani yang menimbulkan perasaan tenang, jiwa yang damai, qalbu yang tentram dan pikiran yang bebas dari beban. Kembali lagi Iman sebagai landasan utama kualitas sholat. Dengan iman sikap khusyu` dalam sholat dapat dicapai. Iman merupakan aspek utama dalam kualitas sholat yang menjadi kunci utama dalam penyembuhan penyakit. Aspek kualitas keimanan ini tergambar dari kekhusyukan seseorang dalam melakukan sholat.

Dalam Al-Qur`an. Diterangkan beberapa hikmah bagi kesehatan yang dapat diambil dari sholat, diantaranya sholat sebagai sarana yang tetap menjaga kebersihan diri. Sebagaimana kita ketahui kebersihan merupakan sumber kesehatan, dan Islam merupakan ajaran yang menjadikan kebersihan sebagai syarat sebelum melaksanakan ibadah.

firman Allah:

“Sesunggunya beruntunglah orang yang menbersihkan/menyehatkan jiwanya. Dan dia berzikir kepada TuhanNya, lalu dia menegakan sholat”.(QS. Al-A`laa: 14-15)

> Shaum, memiliki keistimewaan hikmah, yaitu kesehatan sekaligus kebahagiaan. Janji Allah diberikan kepada orang yang shaum ditegaskan dengan sabda Rasul Saw: ”Berpuasalah maka anda akan sehat.”(H.R Ibnu Suny dan Abu Nu’aim)

Dalam buku yang berjudul ”Pemeliharaan Kesehatan dalam Islam” oleh Dr Mahmud Ahmad Najib (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Ain-Syams Mesir), ditegaskan puasa sangat berguna bagi kesehatan jasmani dan rohani.

Adapun hikmah shaum bagi kesehatan jasmani antara lain:

1. Shaum memperkecil sirkulasi darah sebagai perimbangan untuk mencegah keluarnya keringat dan uap melalui pori-pori kulit serta saluran kencing tanpa perlu menggantinya. Menurutnya curah jantung dalam mendistribusikan darah keseluruh pembuluh darah akan membuat sirkulasi darah menurun. Dan ini memberi kesempatan otot jantung untuk beristirahat, setelah bekerja keras satu tahun lamanya. Puasa akan memberi kesempatan pada jantung untuk memperbaiki vitalitas dan kekuatan sel-selnya.

2. Shaum memberi kesempatan kepada alat-alat pencernaan untuk beristirahat setelah bekerja keras sepanjang tahun. Lambung dan usus beristirahat selama beberapa jam dari kegiatannya, sekaligus memberi kesempatan untuk menyembuhkan infeksi dan luka yang ada sehingga dapat menutup rapat. Proses penyerapan makanan juga berhenti sehingga asam amoniak, glukosa dan garam tidak masuk ke usus. Dengan demikian sel-sel usus tidak mampu lagi membuat komposisi glikogen, protein dan kolesterol. Disamping dari segi makanan, dari segi gerak (olah raga), dalam bulan puasa banyak sekali gerakan yang dilakukan terutama lewat pergi ibadah.

Selain itu hikmah shaum bagi Kesehatan Rohani (Mental), yaitu:

Perasaan (mental) memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Mendapat rasa senang, gembira, rasa puas serta bahagia, merupakan tujuan bermacam-macam ikhtiar manusia sehari-hari. Bila seseorang menangani gangguan kesehatan, tidak boleh hanya memperhatikan gangguan badaniah saja, tetapi sekaligus segi kejiwaan dan sosial budayanya. Rohani datang dari Allah, maka kebahagiaan hanya akan didapat apabila makin dekat kepada pencipta-Nya. Pada bulan ramadhan disunahkan untuk makin mendekatkan diri kepada Allah SWT, baik lewat memperbanyak amal shaleh, shalat sunnat, membaca Alquran, dan berdo’a selama sebulan secara terus-menerus akan membuat rohani makin sehat dan jiwa makin tenang. Dengan memperbanyak mengingat Allah, makin kuat iman bahwa semua yang ada datang dari Allah akan kembali kepada-Nya jua.

Allah Swt berfirman :

”Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.”(QS:Al Fajr 27-30)

> Hikmah dalam makanan, diantaranya :

1. Makanan yang sehat dan halal:

Allah Swt memerintahkan hambanya untuk makan makanan yang baik dan halal, misalnya daging, ikan, madu dan susu. Makanan-makanan yang baik dan halal bermanfaat bagi tubuh. Islam menolak paham vegetarian. Pola konsumsi yang hanya tergantung pada jenis sayuran belaka tidak sehat bagi tubuh karena kebutuhan protein tidak dapat tercukupi hanya dari konsumsi sayuran saja.

2. Menjaga perilaku muslim ketika makan:

Islam menegaskan kepada orang muslim untuk menjaga etika ketika makan. Allah memerintahkan kita untuk makan tidak berlebih-lebihan sedangkan Sebagian besar penyakit bersumber dari perut .Rasulullah SAW bersabda: bahwa “perut adalah seburuk-buruk tempat untuk diisi”.

.

Kamis, 31 Maret 2011

HARI INI ADALAH ABADI


HARI INI ADALAH ABADI

Seorang bijak pernah berkata, bahwa ada dua hari dalam hidup ini yang sama sekali tak perlu anda khawatirkan.

Yang pertama: hari kemarin. Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan; dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja.
Yang kedua: hari esok. Hingga mentari esok hari terbit, anda tak tahu apa yang akan terjadi. Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari. Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari. Esok hari belum tiba; biarkan saja. Yang tersisa kini hanyalah hari ini. Pintu masa lalu telah tertutup; pintu masa depan pun belum tiba. Pusatkan saja diri anda untuk hari ini. Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari. Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit. Hiduplah apa adanya.... Karena yang ada hanyalah hari ini; HARI INI ADALAH ABADI



,

Kamis, 24 Maret 2011

PELACURpun BISA LEBIH MULIA


PELACURpun BISA LEBIH MULIA

Pelacur jangan dihina. Walaupun ia telah melakukan aksi penjajahan syahwat Anda hingga Anda terjebur dalam sirkuit kebinatangan. Kenapa? Siapa tahu akhir hayatnya ia husnul khotimah (baik di akhir hayatnya), sedangkan Anda su’ul khotimah (buruk akhirnya). Hanya Allah yang tahu.

Seorang germo di Subaraya, Jawa Timur, benar-benar mengagetkan umat. Kenapa? Karena ia melakukan tindak penggermoan itu demi untuk pendidikan anak-anaknya. Dan anehnya anak-anak germo yang kini mantan pelacur itu menyekolahkan anak-anaknya semua di pesantren. Bahkan diantara putra putrinya mahir ilmu agama dan hafal Al-Qur’an. Tidak jelas, apakah anak-anaknya itu tahu pekerjaan ibunya seperti itu atau tidak. Namun ketika ditanya kenapa ia melakukan penggermoan itu? “Ini adalah pekerjaan, dari pada saya korupsi seperti pejabat-pejabat itu atau maling, kan lebih mulia seperti ini, sama-sama enaknya….”

Lain lagi di Madiun. Seorang pelacur meninggal 10 tahun silam. Ketika kuburnya digusur oleh pembangunan, tubuh dan kafannya masih utuh, mulus, dan tak sedikit pun berubah. Subhanallah. Entah taubatan nasuha seperti apa yang dilakukan pelacur itu, tetapi seluruh warga kampung itu menyaksikan bahwa ia memang seorang pelacur.

Para germo maupun pelacur di atas tentu hidupnya lebih luhur ketimbang seorang pejabat yang KKN, seorang pimpinan parpol yang mengatasnamakan kepentingan rakyat, tetapi sesungguhnya melakukan kejahatan terhadap rakyat. Pelacur itu lebih mulia, bahkan ketimbang kiai, yang melacurkan ilmu agamanya untuk dunia, menperjualbelikan ideologi dan keyakinannya untuk kepentingan sesaat belaka. Bahkan yang mencari popularitas untuk kepentingan perut dan keluarganya.

Tapi Anda jangan bercita-cita jadi pelacur atau penjahat. Mereka pun dalam hidupnya tak terbayang, sekali pun dalam mimpi, untuk menjadi pelacur dan penjahat. Kecuali para pejabat yang mengincar jabatan basah dan empuk demi meraih setoran dan peluang KKN di sana. Mereka ini memang sejak dini bercita-cita jadi raja KKN, cita-cita hina dina yang lebih hina ketimbang pelacur dan penjahat.

Di Bangunsari, Surabaya, setiap Kamis sore ada pengajian yang dihadiri ribuan pelacur. Mereka fasih membaca Al-Qur’an, berkerudung, dan berjilbab. Tapi aksi penjajahan syahwat itu mereka lakukan demi uang dan krisis ekonomi. Paling lama 10 tahun mereka melacur dan setelah mendapatkan jodoh atau modal ekonomi. Kemudian mereka berhenti.

Tentu, mengumpulkan modal ekonomi seperti mereka ini lebih mulia ketimbang wakil rakyat atau pejabat yang aji mumpung. Lalu mengumpulkan uang untuk kepentingan dirinya dan keluarganya. Sementara pelacur yang diwakili aspirasinya terbuang begitu saja.

Sayang sekali para pelacur itu tidak memiliki parpol. Jika ada pelacur yang jadi wakil rakyat, pasti banyak terkuak betapa pelacuran politik di Senayan lebih memuakkan ketimbang pelacuran di sepanjang rel kereta api.

Allah bersama orang-orang yang menjerit hatinya, yang tertindas posisinya, yang dilempar harkatnya. Bahkan Allah pun bersama seorang pelacur yang hatinya setiap malam menangis dan menjerit oleh ketertindasan sosial ekonomi, lalu jeritan itu didengar Tuhan, bahkan tangis taubatnya meluluhkan kasih sayang-Nya sebagaimana pelacur di Madiun itu.

Doa orang-orang tertindas, tersingkir, dan terjepit sangat mustajab (dikabulkan). Begitu juga doa orang-orang fuqoro’ dan kaum miskin. Karena itu, jangan hina mereka, karena jika mereka enggan berdoa. Maka kalian para orang kaya, orang yang berkuasa yang sewenang-wenang, nanti Anda akan runtuh dalam kehinaan Anda sendiri.


Jumat, 18 Maret 2011

HAKIKAT IKHLAS



Oleh: KH. Dr. A. Mustofa Bisri

Kami, aku dan kakakku Kiai Cholil Bisri, mendengar dari guru kami Syeikh Yasin Al-Fadani dan ayah kami Kiai Bisri Mustofa --rahimahumuLlah, masing-2 berkata: Aku bertanya kpd Sayyid Guru Umar Hamdan ttg hakikat IKHLAS, dan beliau pun berkata: Aku pernah bertanya kpd guruku Syeikh Sayyid Muhammad Ali Al-Witri ttg hal itu dan beliau berkata, Aku pernah bertanya ttg hal itu kpd guruku Syeikh Abdul Ghani Al-Mujaddidi, beliau berkata: Aku pernah bertanya kepada guruku Syeikh Muhammad Abid As-Sindi Al-Anshari, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Shiddiq bin Ali Al-Mizjaji,
beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada ayahku, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Hasan Al-Ujaimi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Ahmad al-Qasysyasyi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Ahmad Syanaawi, beliau berkat: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada ayahku Syeikh Ali Asy-Syanaawi, dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Abdul Wahhab Asy-Sya'rani dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Al-Haafizh Jalaluddin As-Suyuthi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada A'isyah binti Jaarullah bin Shaleh Ath-Thabari, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Ibrahim bin Muhammad bin Shiddiq dan beliau berkata: Aku bertanya ttg hal itu kpd Syeikh Abul Abbas Al-Hajjar dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Jakfar Ibn Ali AL-Hamdani, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Abul Qasim bin Basykual, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Qadhi Abu Bakar bin aL-'Arabi, beliau berkata: Aku pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Ismail bin Muhammad Al-Fadhal Al-Ashbihani, beliau berkata: Aku pernah menanyakan halitu kepada Syeikh Abu Bakar bin Ahmad bin Ali bin Khalaf dan beliau berkata: Aku pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Abdurrahman Al-Baihaqi dan beliau berkata: Aku pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Ali bin Sa'id Ats-Tsaghrai dan Syeikh Ahmad bin Muhammad bin Zakaria dan beliau berdua berkata: Kami pernah menanyakan hal itu kepada Syeikh Ali bin Ibrahim Asy-Syaqiqi dan beliau berkata: Aku pernaha menanyakan hal itu kepada Syeikh Abu Ya'qub Asy-Syaruthi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh AHmad bin Ghassan dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Ahmad bin 'Atha' Al-Hujaimi, beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Abdul Wahid bin Zaid dan beliau berkata: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Imam Hasan Al-Bashari, beliau menjawab, Aku pernah bertanya kepada shahabat Hudzaifah r.a, beliau menjawab: Aku pernah bertanya kepada Rasulullah SAW ikhlas itu apa, beliau menjawab: Aku pernah menanyakan ttg ikhlas itu kpd malaikat Jibril a.s dan beliau menjawab: Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Allah Rabbul 'Izzaah, dan IA menjawab: "IKHLAS ialah RAHASIA di antara rahasia-rahasiaKU yg KUtitipkan di hati hambaKU yg AKu cintai."?


.

Sabtu, 12 Maret 2011

RENUNGAKANLAH


Siapa yang tau sampai kapan kita hidup?!
Siapa yang tau berapa lama lagi kita harus menebus semua dosa?!
Siapa yang tau takdir apa yang akan terjadi pada kita?!
Siapa yang tau setelah mati kita akan ditempatkan dimana, surga atau neraka?!

Siapa yang tau apa yang akan terjadi besok?!
Apa kita masih dapat berjalan seperti hari ini
Apa kita masih bisa membaca seperti saat ini
Kegembiraan yang kita rasakan dapat langsung berubah hanya dalam satu kedipan
Seberapa besar kuasa manusia tuk melawan kata ”kun”
Hanya dengan 0.005 detik atau bahkan kurang dari itu semua dapat terjadi
Harta, nyawa dan segalanya menjadi tak berarti dan kan lenyap tanpa kompromi
Apa yang dapat diperbuat manusia?!
Membayangkan saja tak sanggup

Apa kamu punya ”tabungan” untuk menghadapinya?!
Siapkanlah imanmu mulai dari sekarang

***


Senin, 07 Maret 2011

e-Recruitment System PT Petrokimia Gresik


elamat Datang Calon Karyawan PT Petrokimia Gresik

an image PT Petrokimia Gresik membuka kesempatan kerja kepada Sarjana (S1) dengan Jurusan:
  • Teknik Kimia
  • Teknik Mesin
  • Teknik Fisika
  • Teknik Industri
  • Sistem Perkapalan
  • MIPA Kimia
  • Psikologi (Industri)
  • Hukum (Perdata/Bisnis)
  • Komunikasi
  • Akuntansi
  • Manajemen
  • Agribisnis
  • Agronomi
  • Budidaya Pertanian
  • Teknologi Benih
  • Teknologi Pangan

Dengan syarat-syarat sebagai berikut:

  • Warga Negara Indonesia;
  • Jenis kelamin laki-laki;
  • Usia maksimum 25 tahun (lahir setelah tanggal 28 Februari 1986);
  • Memiliki index Prestasi (IP) kumulatif ≥ 3,00;
  • Memiliki TOEFL minimal 475 (dibuktikan dengan sertifikat);
  • Sehat Jasmani dan Rohani;
  • Tidak buta warna;
  • Tidak terikat ikatan dinas pada instansi lain.

Bagi yang berminat dapat mendaftar secara online melalui website e-Recruitment PT Petrokimia Gresik yang dapat diakses di http://recruitment.petrokimia-gresik.com paling lambat tanggal 20 Maret 2011.

Hormat Kami,
PT Petrokimia Gresik


Bambang Heru
Kepala Kompartemen SDM

http://recruitment.petrokimia-gresik.com/

Minggu, 06 Maret 2011

Apa sebenarnya maksud Allah memberi ujian kepada kita ?

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.


Bagian I
Setiap manusia yang hidup pasti pernah mengalami sebuah kondisi yang secara manusiawi berat untuk menerimanya
Dalam tuntunan Islam, keadaan itu dinamakan ujian atau cobaan dari Allah Ta’ala.

Beberapa pertanyaan dalam hati…atau juga terkadang sering terlontar dari mulut kita : “ Kenapa cabaan datang kepadaku bertubi-tubi….Ada apa ini?”….atau “ Aku sudah sholat….sudah sedekah….kenapa kesuksesanku belum juga datang??” …….atau “Ya Allah ….orang yang aku kasihi…aku cintai…..telah Engkau putuskan ….Engkau ambil!!”……..atau yang lebih ekstrim, “ Kenapa Allah tidak sayang aku….Dimanakan Dia berada?”….dll.
Subhanallah……Maha Suci Allah, marilah kita jauhkan prasangka buruk kepada-Nya
Allah Ta’ala Maha Tahu akan keadaan hamba-hamba-Nya. Banyak ayat dalam Al Qur’an yang menjelaskan, bahwa Allah Ta’ala tidak akan memberikan cobaan kepada hamba-Nya diluar batas kemampuannya. Kita musti iman hal itu dan mesti meyakini hal itu.

Sebuah kesalahan kolektif telah dilakukan oleh umat Muslim, setiap hari minimal dalam surat yang dinamakan ‘Tujuh yang Di ulang-ulang’…..atau juga sering disebut ‘Ummul Qitab’…. Atau juga disebut ‘Al Fatehaah’ ……dimana minimal dibaca 17 kali dalam sehari terdapat ayat yang berbunyi :

إِيّاكَ نَعبُدُ وَإِيّاكَ نَستَعينُ.

(5) Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.


Hanya kita lafalkan sebagai sebuah rutinitas saja ? Dikala rutinitas itu sudah kita laksanakan…menurut kita sudah lunas pula kewajiban kita ? Kenapa tidak kita baca dengan benar….kemudian kita hayati…kemudian kita amalkan ayat tersebut ? Kenapa pula kita lebih senang dengan cara-cara Instan untuk mendapatkan sesuatu ? Bahkan….kita lebih mempercayai pertolongan dan daya upaya orang lain daripada Tuhannya sendiri ? Padahal setiap hari kit abaca ayat-Nya itu? Tidak sadarkah kita bahwa segala sesuatu yang akan terjadi …telah terjadi…dan sedang terjadi….semuanya adalah atas ijin dan perkenan-Nya ?

Dibawah ini kami sampaikan pula beberapa dalil dan nash yang Insya Allah dapat menambahkan keimanan kita, dan membuka wawasan kita …… Kenapa sampai cobaan dari Allah itu hadir untuk kita ?

Menurut Hadits Qudsi :


“Yaquwlu Allahu Ta’alaa Limalaa ‘Ikatihii : In Tholiquw Liyaa ‘Abdii Fashubbuw ‘Alayhil Balaa’a Shobba Fa Inni Uhibbu An Asma’a Showtaru.”
Terjemahannya : Allah berfirman kepada Malaikat-Nya : “Pergilah kepada hamba-Ku
Lalu timpakanlah bermacam-macam ujian kepadanya karena Aku hendak mendengar suaranya.” ( HQR Thabarani yang bersumber dari Abu Umamah r.a. )


Berdasarkan Hadits Qudsi tersebut, Allah Ta’ala telah memerintahkan kepada para malaikat-Nya, yang tidak pernah durhaka dan selalu melaksanakan perintah-Nya, untuk melakukan berbagai ujian dan cobaan kepada hamba-hamba-Nya, dengan salah satu tujuan yaitu : terdengar suara hamba-Nya yang sedang diuji tersebut
Allah Maha Mengetahui apa yang tersembunyi dan yang tergores dalam hati hamba-hamba-Nya.

Hidup ini tidak akan pernah sunyi akan : senang dan susah….atau suka dan duka. Keduanya berjalan silih berganti, sebagai sebuah sunatullah….ketetapan-Nya. Hidup ini penuh dengan cobaan, karena segala sesuatu jika tidak diuji, tidak pula nampak keasliannya. Seorang pelajar ….untuk bisa dikatakan naik tingkat, dia harus menjalani ujian terlebih dahulu. Seorang Karyawan pun demikian pula, bila akan naik pangkat. Para pedagang pun akan menguji barang dagangannya untuk mengetahui keasliannya, supaya dia tidak tertipu. Bukankah demikian ? Kenapa untuk urusan duniawiah kita tidak protes ? Tidak unjuk rasa ? Tapi tatkala ujian datang dari Allah …kita menggerutu….buruk sangka kepada-Nya? Astaghfirullahal’adzim……marilah kita perbanyak istighfar


Firman Allah dalam surat Al Ankabut (29) : 2-3 :


أَحَسِبَ النّاسُ أَن يُترَكوا أَن يَقولوا ءامَنّا وَهُم لا يُفتَنونَ
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.


Marilah kita simak dan hayati pula Firman Allah dalam Surat Al-Kahfi (18) : 7-8 :

إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً


Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.

وَإِنَّا لَجَاعِلُونَ مَا عَلَيْهَا صَعِيداً جُرُزاً


Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.

Bagian II

Ujian tidak hanya berupa kesusahan, kesulitan, dan kesakitan saja, akan tetapi dapat pula berbentuk kesenangan, seperti : kedudukan, harta, dsb
Sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al Anbiyaa (21) : 35 :


كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.


Ujian dari Allah yang berupa nikmat harta dan berbagai kesenangan, pada hakekatnya lebih berat daripada ujian dalam wujud kesusahan dan bencana
Orang akan cenderung ingat …dan kembali kepada agamanya….beribadah kembali dengan giat….memohon kembali kepada Tuhannya sambil menangis tersedu-sedu….bila ia tertimpa kesusahan dan bencana. Kebanyakan orang tidaklah demikian bila ia sedang dalam kegembiraan dan kesenangan. Bukankah demikian ? Batapa tidak adilnya kita ….betapa tidak malunya kita !!! Astaghfirullahal’adzimmarilah kita perbanyak istighfar.

Bagaimana seandainya kondisi itu dibalik…
tatkala kita menjadi seorang pempimpin, kemudian anak buah kita berperilaku demikian…dia ingat kita pada saat dirinya menderita …. Dikala senang ‘lupa-lupa ingat’….seperti judul sebuah lagu. Apa yang akan kita lakukan terhadapnya ? Marah ? Menegurnya ? Memecatnya ? Mungkin hal-hal yang berbau nafsu lainnyalah yang akan kita lakukan….akan tetapi Allah Ta’ala ?? Allah Ta’ala tetap Maha Rahman dan Rahiim bukan ? Maha Pengasih dan Penyayang bukan ?

Kekayaan, harta, pangkat, kemegahan, kekuasaan adalah ujian terberat bagi seorang manusia, apabila dia sadar dan mengetahuinya Hal itu pun merujuk pada firman Allah Ta’ala dalam Surat Al ‘Alaq (96) : 6-8 :


كَلَّا إِنَّ الْإِنسَانَ لَيَطْغَى
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas,
أَن رَّآهُ اسْتَغْنَى
karena dia melihat dirinya serba cukup.
إِنَّ إِلَى رَبِّكَ الرُّجْعَى
Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu).


Rasulullah SAW pernah pula bersabda :


“ Wa Allahi Maal Faqru Akhsyaa ‘Alaykum Walaakinni Akhsya An Tubsathaad Dunyaa ‘Alaykum Kamaa Busithot ‘Ala Man Kaana Qoblakum, Fanunaa Fisuwhaa, Kamaa Tanaa Fasuwhaa Fatahlikakum Kamaa Ahlakathum.” Terjemahannya :
Demi Allah, bukanlah kefakiran atau kemiskinan yang aku khawatirkan atas kalian, akan tetapi justru aku kuatir ( kalau-kalau) kemewahan dunia yang kalian dapatkan sebagaimana yang telah diberikan kepada orang-orang sebelum kalian, lalu kalian bergelimang dalam kemewahan itu sehingga binasa, sebagaimana mereka bergelimang dan binasa pula ( HR. Bukhari )


Ujian dan Cobaan dari Allah itu bermacam-macam dan bertingkat-tingkat pula Ada ujian yang menimpa tubuh (kesehatan), anak (kenakalan), harta kekayaan (miskin atau kaya), kekuasaan ( diberi amanat atau dikhianati), jabatan (promosi atau degradasi), aqidah (murtad atau mu’allaf), dsb. Demikian pula perintah dan larangan dalam Agama Islam sendiri termasuk juga sebuah ujian dan cobaan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa ‘Agama adalah Ujian dan Cobaan’.

Pada bagian terdahulu telah kita bahas tentang ujian yang terberat yang menimpa seorang manusia adalah kesenangan dan kemewahan dunia Pada bagian ini akan kita bahas ujian yang teringan yang akan menimpa manusia.

Ujian teringan adalah yang menimpa pada tubuh (mis penyakit, kecelakaan, dll). Ujian pada tubuh ini mempunyai tujuan untuk menguji kesabaran, kerelaan dalam menerima qodlo’ dan qodar dari Allah Ta’ala. Jika memang lulus, dengan indikator : sabar, msks ditetapkan-Nya lah pahala dan dihapuskan dari sebagian dosa atau pun diangkat derajatnya, hingga ujian itu menjadi sebuah rasa nikmat baginya.

Sebagaimana Hadits Rasulullah SAW berikut :


“Maa Min Muslimin Yushiybuhu Aza, Syaw Katun Famaa Fawqohaa Illaa Kaffaro Allahu Bihaa Sayyi’aa Nihi, Wa Huththon ‘Anhu Dzunuubuhu Kamaa Tahuththusy Syajarotu Wa Ro Fahaa.”, terjemahannya :
Tidak ada seorang Muslim pun yang ditimpa gangguan semacam tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya melainkan dengan ujian itu dihapuskan Allah perbuatan buruknya serta digugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya. (HR. Muttafaq’alaih)
“ Maa Yazaalul Balaa’u Bil Mu’mini Wal Mu’minati Fiy Nafsihi Wamaalihi Wa Waladihi Hatta Balqo Allaha Wamaa ‘Alayhi Khothiy’at.”
Terjemahannya :
Ujian yang tiada henti-hentinya menimpa Kaum Mu’minin pria atau pun wanita, yang mengenai dirinya, hartanya, anaknya, tetapi ia tetap sabar, ia akan menemui Allah dalam keadaan tiada berdosa. (HR. Turmudzi)
“Maa Yushiybu Min Nashobin Walaa Hamin Walaa Hazhanin Walaa ‘Adzan Walaa Ghomin, Hattasy Syawkati Yusyaa Kuhaa Illaa Kaffaro-Allahu Bihaa Min Khothooyaahu.” Terjemahannya :
Tidak ada mushibat yang menimpa seperti keletihan, kelesuan, sakit, duka, susah atau gangguan sekedar tusukan duri sekalipun, melainkan dihapuskan oleh Allah sebagian dari dosanya. (HR. Bukhori dan Muslim )
“Inna Likulli Ummatin Fitnatan, Wa Fitnatu Ummatiyl Maalu”,
terjemahannya :
Sesungguhnya bagi setiap umat ada ujian, dan ujian bagi umatku ialah harta kekayaan. (HR Turmudzi)


Dalam sebuah Hadits Qudsi dikemukakan :

“Ibnaa Aadama, ‘Indaka Maa Yakfiyka, Wa Anta Tathlubu Maa Yuthghiyka. Ibna Aadama, Laa Bi Qoliylin Taqna’u, Wa Laa Bikatsiyrin Tasyba’u. Ibna Aadama, Idzaa Ashbahta Mu’aafa Fiy Jasadika, Aamina Fiy Sirbika, ‘Indaka Quwtu Yawmika, Fa’alaad Dunyaal ‘Afaa’u.” terjemahannya :
Wahai Anak Adam ! Padamu telah ada kecukupan, namun engkau masih saja mencari-cari apa yang nantinya akan menjadikan engkau melampaui batas. Wahai Anak Adam ! Engkau ini tidak puas dengan yang sedikit dan tidak kenyang dengan yang banyak. Wahai Anak Adam ! Apabila pagi-pagi jasadmu telah diberi sehat dan afiat, merasa aman dalam lingkungannya dan mamiliki makanan untuk hari itu, tak perlu kau pedulikan lagi apa yang terjadi terhadap dunia.


Bagian III
Ujian berupa cinta akan melampiaskan hafa nafsunya dan dalam rangka fitrah manusia melanjutkan keturunannya, dapat kita pelajari dari firman Allah Ta’ala :


زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاء وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ذَلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الْمَآبِ
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak [l86] dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).


Dalam kisah para Nabi dilukiskan bahwa Nabi Ibrohim as. mendapatkan ujian untuk menyembelih anak kandungya sendiri (beliau Nabi Isma’il a.s). Berkat kepatuhan, ketaatan, dan keimanannya kepada Allah Ta’ala, beliau Nabi Ibrohim a.s. lulus dari ujian tersebut, sehingga nabi Isma’il selamat dari pisau ayahnya sendiri dan digantikan oleh Allah Ta’ala dengan biri-biri sebagai korban yang sebenar-benarnya. Disamping itu kita ketahui bersama, dan sejarah pun membuktikan, betapa karunia yang diberikan kepada Allah Ta’ala sungguh sangat besar dan luar biasa kepada beliau, dimana anak keturunan beliau banyak yang menjadi Nabi dan Rasul, sehingga beliau dijuluki sebagai Bapak Nabi. Sungguh kenikmatan dunia dan akhirat yang sangat besar, dan merupakan cita-cita setiap orang yang beriman di dunia ini.


Demikian pula, ujian berat bagi kaum laki-laki adalah ujian kaum perempuan, ujian si rambut panjang, sebagaimana Hadits Nabi SAW berikut :


“Maa Taroktu Ba’diy Fitnatan Adhorro ‘Alar Rijaali Minan Nisaa’i.” terjemahannya :
Sepeninggalku tiadalah ujian yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki kecuali godaan kaum perempuan. (HR. Bukhori)


Adapun ujian yang menyebabkan manusia mudah tergelincir adalah ujian mengenai AQIDAH dan Agama Banyak orang yang mengaku Muslim, Beriman, termasuk pula … maaf : Alim ‘Ulama didalamnya, setelah diuji Iman dan Agamanya oleh Allah SWT dengan berbagai cobaan, ternyata lemah dan terjerumus dalam lembah syahwat serta keinginannya menjadi sesat.


Marilah kita renungkan dan pahami bersama ayat-ayat-Nya yang tedapat pada Surat Al Ankabut (29) : 10 – 11 sebagaimana berikut :


مِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ فَإِذَا أُوذِيَ فِي اللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللَّهِ وَلَئِن جَاء نَصْرٌ مِّن رَّبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْ أَوَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِي صُدُورِ الْعَالَمِينَ
Dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah . Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: "Sesungguhnya kami adalah besertamu". Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?


وَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْمُنَافِقِينَ
Dan sesungguhnya Allah benar-benar mengetahui orang-orang yang beriman: dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang munafik.


Dijelaskan pula dalam Hadits Rasulullah SAW sebagai berikut :

“ Asyaddunnaasi Balaa’al Anbiyaa’u Tsummal Amtsalu Faal Amtsalu.Yubtalar Rojulu ‘Alaa Hasabi Diynihi. Fa Inkaana Syadiyda Fiy Diynihi Shulbasytada Balaa’uhu Wa Inkaana Fiy Diynihi Riqqotub Talaahu-Allahu ‘Alaa Hasabi Diynihi, Famaa Yab Rohul Balaa’u Bil ‘Abdi Hatta Bayrukahu Yamsyiy ‘Alaal Ardhi Wa Laysa ‘Alayhi Khothiy’atun.” Terjemahannya :
(Tingkat berat ringannya ujian disesuaikan dengan kedudukan manusia itu sendiri) Orang yang sangat banyak mendapat ujian itu adalah para Nabi, kemudian baru orang-orang yang lebih dekat derajatnya kepada mereka berurutan secara bertingkat. Orang diuji menurut tingkat ketaatannya kepada Agama. Jika ia sangat kukuh dan kuat dalam agamanya, sangat kuat pula ujian kepadanya dan jika lemah agamanya, diuji pula oleh Allah sesuai dengan tingkat ketaatan kepada agamanya. Demikianlah bala dan ujian itu senantiasa ditimpakan kepada seorang hamba sampai ia dibiarkan berjalan dimuka bumi tanpa dosa apa pun.

(HR. Turmudzi)

Allah gak kan pernah menarik suatu kenikmatan melainkan Dia akan menggantikannya dengan yang lebih baik.Hanya butuh kesabaran dan selalu harap balasan pahala dari pada-Nya.karena kita gak pernah tahu apa2 yang telah menjadi rahasia dan ketetapan-Nya.
Jangan pernah kita mengeluh terhadap suatu musibah atau ujian yang menghampiri kita,karena Allah gak kan memberikan pahala,pengganti dan ganjaran disisi-Nya.
Justru Berbahagialah orang yang dilanda ujian or musibah dan tahniah kepada mereka yang tengah ditimpa berbagai bencana,
karena "Barang siapa yang mengalami kesusahan dunia maka akan tentram diakhirat"
Dunia inilah tempat ujian bagi kita,sebagaimana tamsil.
Jika kita sedang ujian disekolah,ketika waktu telah selesai,maka kertas ujian pun akan diambil oleh pengawasnya.
Nah ,,,,,,,,,,begitu juga kita yang sedang menghadapi ujian didunia ini smua perbuatan baik ucapan,pendengaran,pikiran kita smuanya akan dicatat oleh malaikat raqib dan atid,,,,,,,,,,,
Pada hari pengadilan nanti buku catatan baru akan diberikan untuk dibaca.
Kita akan ,,,,,,,,"LULUS",,,,, atau ,,,,,,,,,,"GAGAL",,,,,,,
tergantung kepada BAIK BURUKNYA AMALAN KITA.


Dari keterangan tersebut dapat kita tarik kesimpulan bahwa bala’, ujian, dan cobaan kepada seorang hamba Allah adalah bertujuan :
1. Membersihkan dan memilih serta menggolongkan tingkat kesabaran, keimanan, ketaatan, atau bahkan kemunafikan seseorang.
2. Bila kita dapat lulus dari ujian tersebut, dapat mengkangkat derajat dan menghapuskan dosa serta kekhilafan yang pernah kita lakukan.
3. Mambentuk dan menempa kepribadian seorang Mukmin, agar menjadi pribadi yang benar-benar tahan ujian serta melahirkan umat yang memiliki budi pekerti luhur.
4. Latihan dan pembiasaan sehingga setiap manusia yang diuji dan dicoba akan bertambah sabar, kuat cita-citanya dan tetap pendiriannya. (Ringkasan tulisan M Ali As-Shabuni, Rabithah Alam Islami No. 4 tahun IV Bulan September 1966)


Sebagai penutup marilah kita senantiasa mengingat, merenungkan, dan mengamalkan ayat-ayat-Nya yang berbunyi dalam Surat Ash-Sharh (94) :


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ
yang memberatkan punggungmu ?
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu ,
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain ,
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.


Maha Benar Allah dengan segala macam firman-Nya


Semoga bermanfaat

والسـلام عليكم ورحمة الله وبركات


http://sakamadani.blog.ekonomisyariah.net/