Selasa, 27 Juli 2010

MALAM NISFU SYA'BAN

Malam Nisfu Sa'ban

Bismillahirrohmanirrohiim, Puji syukur ke hadirat Allahu Robbi, yang telah memberikan hidup pada diri-diri ini dengan segala sifat kasih sayang-Nya (Ar Rahman dan Ar Rahiim) sehingga kita hingga detik ini masih diberikan kesempatan menghirup udara dengan bebas dan leluasa. Marilah pula kita tunaikan perintah Allahu Robbuna untuk menyampaikan salam dan do'a kepada pesuruh-Nya, Nabi Muhammad SAW, yang telah berjuang di dalam menyebarkan amanah yang diberikan oleh Allah SWT untuk disampaikan kepada kaumnya sehingga manusia mengenal dan Insya Allah melaksanakan ajaran yang Rahmatan lil Alamin hingga akhir hayat kita. Semoga kita pun menjadi golongan hamba-hambaNya yang mendapatkan hidayah-Nya, Amin.

Malam ini adalah malam nisfu sa'ban, yang salah satu dari lima malam dimana doa seorang hamba insyaallah akan dikabulkan. Bulan Saban menjelang datangnya bulan Ramadhan adalah merupakan bulan introspeksi diri, dimana kita harus dituntut untuk banyak mengadakan meeting atau pertemuan dengan diri kita keluarga kita teman kita saudara kita sahabat kita serta mengkaji dan mengevaluasi kembali tentang apa yang telah kita kerjakan selama ini. Anjuran rasul dan nabi Muhammad SAW, agar selama bulan Saban ini perbanyak puasa sunat, khususnya pada pertengahan bulan Saban yang
disebut nisfu Saban itu . Puasa sunat di bulan Saban boleh jadi sebagai pengganti puasa yang kita tinggalkan dibulan Ramadhan yang lalu, disamping itu juga merupakan pelatihan awal untuk memasuki puasa wajib pada bulan berikutnya. Bulan Saban juga merupakan meeting untuk menyusun strategi dan rencana, untuk memeriahkan bulan Ramadhan yang akan datang.

Dikatakan, Rasulullah Muhammad SAW dalam sabdanya kepada istrinya Aisyah ra, menerangkan keutamaan malam nisfu Sya`ban, yang merupakan malam mustajabah (dikabulkan oleh Allah SWT).

Oleh sebab itu, ia mengajak kaum muslim untuk meminta ampun dan bertobat kepada Allah SWT pada malam itu, antara lain dengan banyak-banyak membaca istighfar serta lebih banyak lagi melakukan ibadah.

"Sebagaimana hadits Rasulullah SAW, pada malam nisfu Sa`ban itu, Allah SWT melihat dan mendekati hamba-hamba Nya yang rajin serta banyak melakukan ibadah, karenanya pula segala pinta dan permohonan dimungkinkan untuk dikabulkan Allah SWT,"
malam kelima belas.

Menurut Rasulullah SAW pada bulan ini pula yaitu pada malam nisfu saban ( malam kelima belas ) seluruh amal perbuatan manusia diangkat kepada Allah SWT. Sehingga Rasulullah SAW berharap ketika Amal perbuatannya di angkat kepada Allah SWT maka Rasul dalam keadaan puasa. Hal tersebut dijelaskan dalam Hadist Nabi yang diriwayatkan oleh al-Nasa'i yang artinya :

" Bulan itu (Saban) berada diantara Rajab dan Ramadlan adalah bulan yang dilupakan manusia dan ia adalah bulan yang diangkat padanya amal ibadah kepada Tuhan seru sekalian alam, maka aku suka supaya amal ibadahku diangkat ketika aku berpuasa". (HR. al-Nasa'i)"

Keutamaan Malam Nisfu Saban

Dikutip dari buku al-Fawaaidul Mukhtaaroh Diceritakan bahwa Ibnu Abiy as-Shoif al-Yamaniy berkata, “Sesungguhnya bulan Sya’ban adalah bulan sholawat kepada Nabi saw, karena ayat Innallooha wa malaaikatahuu yusholluuna ‘alan Nabiy … diturunkan pada bulan itu. (Ma Dza Fiy Sya’ban?)

Tuanku Kanjeng Syaikh‘Abdul Qadir al-Jailaniy berkata, “Malam Nishfu Sya’ban adalah malam yang paling mulia setelah Lailatul Qodr.” (Kalaam Habiib ‘Alwiy bin Syahaab)

Konon Sayidina Ali bin Abi Tholib Karromalloohu Wajhah meluangkan waktunya untuk ibadah pada 4 malam dalam setahun, yakni: malam pertama bulan Rojab, malam 2 hari raya, dan malam Nishfu Sya’ban. (Manhajus Sawiy dan Tadzkiirun Nas)

Al-Imam As-Subkiy.rhm berkata, bahwa malam Nishfu Sya’ban menghapus dosa setahun, malam Jum’at menghapus dosa seminggu, dan Lailatul Qodr menghapus dosa seumur hidup.

Diriwayatkan kapadaku bahwa Sahabat Nabi Usamah bin Zaid.ra berkata kepada Nabi SAW, “Ya Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa di bulan lain lebih banyak dari puasamu di bulan Sya’ban.”

Kata Nabi, “Bulan itu sering dilupakan orang, karena diapit oleh bulan Rajab dan Ramadhan, padahal pada bulan itu, diangkat amalan-amalan (dan dilaporkan) kepada Tuhan Rabbil Alamin. Karenanya, aku ingin agar sewaktu amalanku dibawa naik, aku sedang berpuasa.” (HR Ahmad dan Nasai - Sunah Abu Dawud).

Adapun keutamaan bulan Sya’ban lainnya akan lebih jelas lagi dalam hadis-hadis berikut:

Hadis Pertama

Aisyah RA bercerita bahwa pada suatu malam dia kehilangan Rasulullah SAW, ia keluar mencari dan akhirnya menemukan beliau di pekuburan Baqi’, sedang menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau berkata, “Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam Nishfu Sya’ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani Kalb.” (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)

Hadis Kedua

Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy’ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ “Sesungguhnya Allah pada malam Nishfu Sya’ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah)

Hadis Ketiga

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika malam Nishfu Sya’ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, ‘Adakah yang beristighfar kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala’, lalu Aku menyelamatkannya, adakah yang begini (2x), demikian seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu Majah).

Amalan di Malam Nishfu Sya’ban

mengenai doa dimalam nisfu sya’ban adalah sunnah Rasul saw, sebagaimana hadits2 berikut :
Sabda Rasulullah saw : “Allah mengawasi dan memandang hamba hamba Nya di malam nisfu sya’ban, lalu mengampuni dosa dosa mereka semuanya kecuali musyrik dan orang yg pemarah pada sesama muslimin” (Shahih Ibn Hibban hadits no.5755)

berkata Aisyah ra : disuatu malam aku kehilangan Rasul saw, dan kutemukan beliau saw sedang di pekuburan Baqi’, beliau mengangkat kepalanya kearah langit, seraya bersabda : “Sungguh Allah turun ke langit bumi di malam nisfu sya’ban dan mengampuni dosa dosa hamba Nya sebanyak lebih dari jumlah bulu anjing dan domba” (Musnad Imam Ahmad hadits no.24825)

berkata Imam Syafii rahimahullah : “Doa mustajab adalah pada 5 malam, yaitu malam jumat, malam idul Adha, malam Idul Fitri, malam pertama bulan rajab, dan malam nisfu sya’ban” (Sunan Al Kubra Imam Baihaqiy juz 3 hal 319).

dengan fatwa ini maka kita memperbanyak doa di malam itu, jelas pula bahwa doa tak bisa dilarang kapanpun dan dimanapun, bila mereka melarang doa maka hendaknya mereka menunjukkan dalilnya?,

bila mereka meminta riwayat cara berdoa, maka alangkah bodohnya mereka tak memahami caranya doa, karena caranya adalah meminta kepada Allah,

pelarangan akan hal ini merupakan perbuatan mungkar dan sesat, sebagaimana sabda Rasulullah saw : “sungguh sebesar besarnya dosa muslimin dg muslim lainnya adalah pertanyaan yg membuat hal yg halal dilakukan menjadi haram, karena sebab pertanyaannya” (Shahih Muslim)

disunnahkan malam itu untuk memperbanyak ibadah dan doa, sebagaimana di Tarim para Guru Guru mulia kita mengajarkan murid muridnya untuk tidak tidur dimalam itu, memperbanyak Alqur’an doa, dll.

Sumber Habib Munzir Al Musawwa

Keutamaan malam Nisfu Saban sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih dari Mu'az bin Jabal Radiallahu 'anhu, bersabda Rasulullah SAW yang artinya:

" Allah menjenguk datang kepada semua makhluk-Nya di malam Nisfu Saban, maka diampuni segala dosa makhluk-Nya di malam Nisfu Saban, maka diampuni segala dosa makhluk-Nya kecuali orang yang menyekutukan Allah dan orang yang bermusuhan." ( HR. Ibnu Majah,At-Thabrani dan Ibnu Hibban )

Malam Nisfu Saban juga termasuk malam - malam yang dikabulkan doa. Imam asy-Syafi'i dalam kitabnya al-Umm, berkata:

" Telah sampai pada kami bahwa dikatakan: Sesungguhnya doa dikabulkan pada lima malam, yaitu malam jum'at, malam hari raya Idul Adha, malam hari raya 'Idul Fitri, malam pertama di bulan Rajab dan malam Nisfu Saban."

Menghidupkan Malam Nisfu Sya'ban

Malam Nisfu Sya'ban ( malam kelima belas pada bulan saban ) merupakan malam yang penuh rahmat dan ampunan dari Allah SWT. Untuk itu kita dianjurkan bahkan disunnahkan untuk menghidupkan malam ini. Para thabi'in menghidupkan malam nisfu saban dengan dua cara yaitu :

1. Sebagian mereka hadir beramai -ramai ke masjid dan berjaga di waktu malam (qiyamullail) untuk shalat sunat dengan memakai harum - haruman, bercelak mata dan berpakaian yang terbaik.
2. Sebagiannya lagi melakukannya dengan cara bersendirian. Mereka menghidupkan malam tersebut dengan beribadah seperti shalat sunat dan berdoa dengan cara sendirian.

Adapun cara kita sekarang ini menghidupkan Malam Nisfu Sya'ban dengan membaca Alqur'an, seperti membaca surah Yasin, berzikir dan berdoa dengan berhimpun di masjid-masjid atau di rumah-rumah sendirian atau berjamaah adalah tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan oleh para thabi'in itu.

Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya’ban, marilah kita manfaatkan malam yang mulia ini untuk mendekatkan diri dan memohon sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT.


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar