ISLAM DAN KESEHATAN
A. Konsep kesehatan dalam Islam
“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.”
(QS. Al Ma’idah, 3).
Dalam ayat ini Allah Swt menerangkan bahwa islam adalah agama yang sempurna. Islam sebagai ajaran yang mencakup berbagai hal, mengajarkan berbagai konsep kehidupan yang memberikan solusi berbagai permasalahan, termasuk didalamnya konsep kesehatan. Dalam menjalankan konsep-konsep tersebut diperlukan pemahaman terhadap agama islam secara kaffah(menyeluruh) serta ijtihad pemikiran yang didasari kekuatan iman. Adapun konsep kesehatan dalam islam dapat ditelaah dengan :
> Mempelajari agama islam secara kaffah(menyeluruh)
Allah Swt berfirman :
“Hai orang-orang beriman masuklah kamu sekalian dalam islam itu secara kaffah (menyeluruh}“. (Al-Baqarah:208)
Dengan mempelajari islam secara menyeluruh, kita akan mendapatkan banyak hidayah serta hikmah dari Allah Swt yang memudahkan kita dalam menjalani kehidupan, sehingga kita dapat menghadapi berbagai masalah tanpa beban. Selain itu, Allah Swt selalu menganugrahkan banyak nikmat kepada kita, diantaranya nikmat kesehatan. Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia dan sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia.
Namun sayang, karena kurangnya pengetahuan kita terhadap agama islam, baik secara sadar ataupun tidak kita sering mengabaikan kesehatan kita, sehingga akibat dari kesalahan itu Allah Swt menegur kita dengan sakit. Allah Swt berfirman :
“Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.”.(QS 4. An Nisaa’ : 79)
> Memahami ajaran islam
Pada saat kita sakit, barulah kita sadar akan berharganya kesehatan. Itulah diantara kelemahan iman kita, karena kurangnya pemahaman kita pada ajaran islam. Seseorang yang mempunyai iman yang kuat pasti terpelihara kesehatannya. Ada pula seorang yang sakit bukan atas kesalahannya, namun Allah Swt mengujinya sakit untuk mengukur kekuatan imannya atau. Maka seseorang yang memahami hal itu, akan berikhtiar dengan sabar dalam menjalaninya karena dengan demikian menjadi kifarat bagi dosa-dosanya serta bertawakal kepada Allah Swt karena Dialah Maha penyembuh segala penyakit, sebagaimana nabi ibrahim berkata dalam Q.S. Asy-syu’ara :
“Apabila aku sakit,Dialah yang menyembuhkanku” (Q.S. Asy-syu’ara : 80)
Selain itu, Allah Swt juga telah menurunkan penyembuh bagi berbagai penyakit. Dengan sangat indah
Allah Swt berfirman:
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman” . (Q.S. Yunus :57)
> Meningkatkan iman dan taqwa
Rasul Saw bersabda :
“Keyakinan adalah iman yang lengkap”
Lawan dari ketidak tahuan ialah keyakinan. Kekuatan iman merupakan salah satu keadaan paling tinggi yang bisa dicapai oleh manusia. Sedangkan Taqwa ialah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan keimanan, kita akan mudah mempelajari dan memahami islam secara kaffah, dan dengan taqwa kita dapat mengamalkan ajaran islam dengan mudah.
Meningkatkan iman dan taqwa sangat bermanfaat bagi kesehatan. Perlu diketahui, kesehatan rohani sangat berpengaruh bagi kesehatan jasmani. Karena itu, dalam islam diajarkan untuk memelihara kesehatan jasmani dan rohani yaitu dengan meningkatkan iman dan taqwa.
B. Pemeliharaan kesehatan dalam Islam
Timbulnya penyakit berawal dari pola hidup yang tidak sehat dan tidak seimbang, sehingga tubuh kita mudah sakit. Ditambah lagi dengan gaya hidup moderen saat ini yang menambah kuantitas dan kualitas penyakit, seperti jantung, darah tinggi dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya. Bahkan di zaman ini tidak sedikit masyarakat Islam yang memiliki masalah psikologis seperti, cemas, stres, dan masih banyak lagi. Semua itu terjadi karena lemahnya iman dan kurangnya pemahaman terhadap ajaran Islam, sehingga umat islam mudah terpengaruh faham yang dibuat bangsa yahudi dan nashrani saat ini, yang menerapkan faham-faham yang bertentangan dengan syari’at islam. Banyak umat islam yang mengikuti faham-faham tersebut dan terlena pada kehidupan dunia, sehingga tumbuhlah pada diri mereka kecintaan pada kehidupan dunia, padahal Rasul Saw bersabda:”Penyakit yang paling parah adalah penyakit “wahan” (terlalu cinta pada dunia dan takut mati)”.
Kesehatan rohani mempengaruhi kesehatan jasmani. Islam memberikan jawaban bagi kehausan jiwa manusia terhadap ketenangan batin yaitu mengukuhkan iman dan taqwa dengan mendekatkan diri kepada. Jika iman dan taqwa kita kukuh maka menjalankan perintah Allah akan terasa sangat mudah, kita akan semakin dekat kepada Allah dan kita akan dianugrahi rohani yang kuat dan jasmani yang sehat.
Karena itu mengamalkan iman dan taqwa kita merupakan solusi pemeliharaan kesehatan yang paling jitu. Adapun pengamalan itu dapat kita lakukan dengan :
> Menjaga kebersihan
Dalam islam diantaranya dengan mandi, wudzu, menjaga kebersihan pakaian. Adapun wudzu merupakan upaya membersihkan diri dari hadast besar maupun hadast kecil sebelum melaksanakan sholat. Karena seseorang yang akan menjalankan sholat harus bersih dari hadast kecil maupun hadast besar, sehingga apabila ia berhadas kecil ia harus berwudlu, namun jika ia berhadast besar (junub)maka ia harus mandi. Sebagaimana firman-firman Allah :
“Jika kamu junub maka mandilah.” (QS.Al-ma’idah:6.)
“Wahai orang-orang yang beriman ! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. “(Q.S Al-ma’idah : 6)
“Dan bersihkanlah pakaianmu”.(QS.Al-Muddatsir: 4).
> Berolahraga.
Selain berolahraga seperti memanah, berenang, dan berkuda gerakan sholat juga merupakan olahraga. Islam menegaskan pentingnya olahraga untuk menciptakan generasi Rabbani yang kuat dan sehat, Oleh karenanya, Islam menyeru setiap muslim untuk mengajarkan anak-anaknya berolahraga, karena Allah Swt mencintai mu’min yang kuat. Dalam sebuah Hadits diriwayatkan :“Allah lebih mencintai mu’min yang kuat daripada mu’min yang lemah“. (HR.Muslim)
> Shaum.
Shaum merupakan kegiatan menahan diri dari lapar dan dahaga, serta menahan hawa nafsu, amarah dan melatih kesabaran. Shaum juga merupakan ibadah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dalam menegakkan agama Allah sesudah pernyataan imannya. Konsekuensi beriman antara lain melaksanakan perintah shaum. Sebagaimana firman Allah Swt:
“Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu shaum”.
(Al-baqarah: 183)
Namun, Allah Swt membolehkan orang yang sakit dan orang yang sedang bepergian untuk tidak shaum demi menjaga kesehatan dan stamina tubuhnya. Sebagaimana
firman Allah Swt:
“Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan(lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya bershiam, sebanyak hari-hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain…)”.
(Q.S. Al-baqarah : 185)
> Mengkonsumsi makanan yang halal.
Makanan merupakan kebutuhan manusia untuk menghasilkan tenaga dan energi. Makanan-makanan yang diharamkan Allah Swt diterangkan jelas dalam Al Qur’an, sebagaimana Firman Allah SWT:
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah”. (QS. Al Baqarah :173 )
Setiap makanan yang diharamkan di dalam Al Qur’an ternyata saat ini memiliki argumentasi ilmiah yang dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan. Makanan yang diharamkan dapat mengganggu kesehatan manusia, baik pengaruh buruk bagi kesehatan (kolesterol, racun) maupun mengandung berbagai penyakit yang membahayakan tubuh (Trichina, Salmonella, cacing pita, dll). Selain dari yang telah Allah haramkan, berarti yang tidak disebutkan halal untuk kita konsumsi dan bermanfaat bagi kesehatan kita karena sebagaimana Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt tidak akan menjadikan kesembuhan dengan sesuatu yang ia haramkan atasmu“. (H.R. Bukhari)
C. Hikmah kesehatan dalam Islam
Iman merupakan landasan perbuatan. Dengan iman kita dapat merasakan hikmah-hikmah pemeliharaan kesehatan dalam islam yang telah kita pelajari dan kita amalkan sebelumnya, karena keimanan adalah obat yang paling mujarab.
Diantara hikmah-hikmah itu diantaranya, menjaga kebersihan dengan berwudzu sebelum melaksanakan sholat selain membersihkan dan menenangkan tubuh juga meredam emosi, perintah sholat yang khusyu’ yang menenangkan fikiran serta gerakannya yang melancarkan aliran darah pada tubuh, perintah shaum menahan lapar dan dahaga merupakan proses pembersihan pencernaan dari berbagai makanan yang mengandung berbagai racun ataupun penyakit sedangkan menahan hawa nafsu ketika shaum dapat melatih jiwa agar lebih kuat, dan adapun larangan mengkonsumsi makanan yang diharamkan serta perintah mengkonsumsi makanan yang dihalalkan lagi baik (bergizi) menjauhkan kita dari berbagai penyakit, perintah seimbang dalam makan (makanan, minuman dan udara)/tidak berlebihan mencegah berbagai penyakit, perintah menjaga kebersihan dan berolah raga merupakan penerapan hidup sehat. Dan lebih luasnya diantara hikmah-hikmah tersebut ialah:
> Wudhu, memiliki dampak fisiologis, hal ini terbukti bahwa dibasuhnya tubuh dengan air sebanyak lima kali sehari akan membantu dalam mengistirahatkan organ-organ tubuh, meredakan ketegangan fisik dan psikis, serta menimbulkan efek refresing, penyegaran, dan pemulihan tenaga. Mengenai wudzu, Rasulullah Saw pernah bersabda: “Apabila engkau sedang marah, maka berwudlulah”.
Allah Swt berfirman:
“… dan Allah menurunkan kepadamu (air) hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu, dan menghilangkan dari kamu gangguan syetan (penyakit) dan untuk menguatkan hatimu”. (Q.S. Al-anfaal : 11)
> Sholat merupakan berdirinya manusia dihadapan Allah dengan khusyu`, mengarahkan seluruh jiwa dan raganya kepada Allah, berpaling dari semua problem dan kesibukan dunia dan tidak mengingat sesuatu melainkan Allah dengan membaca ayat –ayat Al-Qur`an yang akan membekalinya dengan suatu tenaga rohani yang menimbulkan perasaan tenang, jiwa yang damai, qalbu yang tentram dan pikiran yang bebas dari beban. Kembali lagi Iman sebagai landasan utama kualitas sholat. Dengan iman sikap khusyu` dalam sholat dapat dicapai. Iman merupakan aspek utama dalam kualitas sholat yang menjadi kunci utama dalam penyembuhan penyakit. Aspek kualitas keimanan ini tergambar dari kekhusyukan seseorang dalam melakukan sholat.
Dalam Al-Qur`an. Diterangkan beberapa hikmah bagi kesehatan yang dapat diambil dari sholat, diantaranya sholat sebagai sarana yang tetap menjaga kebersihan diri. Sebagaimana kita ketahui kebersihan merupakan sumber kesehatan, dan Islam merupakan ajaran yang menjadikan kebersihan sebagai syarat sebelum melaksanakan ibadah.
firman Allah:
“Sesunggunya beruntunglah orang yang menbersihkan/menyehatkan jiwanya. Dan dia berzikir kepada TuhanNya, lalu dia menegakan sholat”.(QS. Al-A`laa: 14-15)
> Shaum, memiliki keistimewaan hikmah, yaitu kesehatan sekaligus kebahagiaan. Janji Allah diberikan kepada orang yang shaum ditegaskan dengan sabda Rasul Saw: ”Berpuasalah maka anda akan sehat.”(H.R Ibnu Suny dan Abu Nu’aim)
Dalam buku yang berjudul ”Pemeliharaan Kesehatan dalam Islam” oleh Dr Mahmud Ahmad Najib (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Ain-Syams Mesir), ditegaskan puasa sangat berguna bagi kesehatan jasmani dan rohani.
Adapun hikmah shaum bagi kesehatan jasmani antara lain:
1. Shaum memperkecil sirkulasi darah sebagai perimbangan untuk mencegah keluarnya keringat dan uap melalui pori-pori kulit serta saluran kencing tanpa perlu menggantinya. Menurutnya curah jantung dalam mendistribusikan darah keseluruh pembuluh darah akan membuat sirkulasi darah menurun. Dan ini memberi kesempatan otot jantung untuk beristirahat, setelah bekerja keras satu tahun lamanya. Puasa akan memberi kesempatan pada jantung untuk memperbaiki vitalitas dan kekuatan sel-selnya.
2. Shaum memberi kesempatan kepada alat-alat pencernaan untuk beristirahat setelah bekerja keras sepanjang tahun. Lambung dan usus beristirahat selama beberapa jam dari kegiatannya, sekaligus memberi kesempatan untuk menyembuhkan infeksi dan luka yang ada sehingga dapat menutup rapat. Proses penyerapan makanan juga berhenti sehingga asam amoniak, glukosa dan garam tidak masuk ke usus. Dengan demikian sel-sel usus tidak mampu lagi membuat komposisi glikogen, protein dan kolesterol. Disamping dari segi makanan, dari segi gerak (olah raga), dalam bulan puasa banyak sekali gerakan yang dilakukan terutama lewat pergi ibadah.
Selain itu hikmah shaum bagi Kesehatan Rohani (Mental), yaitu:
Perasaan (mental) memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Mendapat rasa senang, gembira, rasa puas serta bahagia, merupakan tujuan bermacam-macam ikhtiar manusia sehari-hari. Bila seseorang menangani gangguan kesehatan, tidak boleh hanya memperhatikan gangguan badaniah saja, tetapi sekaligus segi kejiwaan dan sosial budayanya. Rohani datang dari Allah, maka kebahagiaan hanya akan didapat apabila makin dekat kepada pencipta-Nya. Pada bulan ramadhan disunahkan untuk makin mendekatkan diri kepada Allah SWT, baik lewat memperbanyak amal shaleh, shalat sunnat, membaca Alquran, dan berdo’a selama sebulan secara terus-menerus akan membuat rohani makin sehat dan jiwa makin tenang. Dengan memperbanyak mengingat Allah, makin kuat iman bahwa semua yang ada datang dari Allah akan kembali kepada-Nya jua.
Allah Swt berfirman :
”Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.”(QS:Al Fajr 27-30)
> Hikmah dalam makanan, diantaranya :
1. Makanan yang sehat dan halal:
Allah Swt memerintahkan hambanya untuk makan makanan yang baik dan halal, misalnya daging, ikan, madu dan susu. Makanan-makanan yang baik dan halal bermanfaat bagi tubuh. Islam menolak paham vegetarian. Pola konsumsi yang hanya tergantung pada jenis sayuran belaka tidak sehat bagi tubuh karena kebutuhan protein tidak dapat tercukupi hanya dari konsumsi sayuran saja.
2. Menjaga perilaku muslim ketika makan:
Islam menegaskan kepada orang muslim untuk menjaga etika ketika makan. Allah memerintahkan kita untuk makan tidak berlebih-lebihan sedangkan Sebagian besar penyakit bersumber dari perut .Rasulullah SAW bersabda: bahwa “perut adalah seburuk-buruk tempat untuk diisi”.
.